(Minghui.org) Minghui.org baru-baru ini menerbitkan sebuah editorial yang mengonfirmasi jumlah kematian akibat COVID di Tiongkok yang diungkapkan oleh Guru. Setelah membaca editorial ini, beberapa praktisi semakin merasakan betapa mendesaknya menyelamatkan orang, sementara yang lain sulit mempercayai angka itu karena mereka tidak melihat terlalu banyak kematian di daerah mereka. Saya pikir tiga faktor berikut mungkin telah berkontribusi pada keraguan terakhir tentang kata-kata Guru.

Faktor pertama adalah keyakinan. Apakah kita memiliki keyakinan tanpa syarat pada Falun Dafa dan Guru sangatlah penting. Beberapa praktisi meragukan jumlah kematian yang diungkapkan Guru karena konsep mereka sehari-hari. Mereka hanya menerima hal-hal yang telah mereka lihat atau ketahui dan menolak hal-hal di luar itu. Namun mereka gagal menyadari bahwa konsep pikiran dan pengetahuan manusia memiliki keterbatasan dan tidak dapat menjelaskan pandemi saat ini. Dalam peradaban ini, tidak ada pandemi global yang bertahan tiga tahun atau lebih. Falun Dafa memiliki belas kasih dan standar baik untuk praktisi maupun non-praktisi. Ketika Guru yang belas kasih memberi kita lebih banyak waktu untuk berkultivasi dan menyelamatkan orang, beberapa praktisi tidak dapat memahami mengapa waktu terus diperpanjang.

Faktor kedua adalah kualitas kesadaran. Melihat adalah percaya—ini adalah manifestasi dari kualitas kesadaran yang buruk dan dapat menjadi rintangan utama bagi para praktisi. Pemahaman saya adalah, ketika Pelurusan Fa bertransisi ke dunia manusia, sejumlah besar anggota dan pengikut Partai Komunis Tiongkok (PKT) akan dilenyapkan seiring dengan dihapuskannya rezim komunis oleh sejarah. Ada begitu banyak anggota dan pengikut PKT sehingga kita mungkin tidak menyadari fakta bahwa 400 juta orang telah meninggal karena COVID selama tiga tahun pandemi seperti yang diungkapkan oleh Guru, terutama jika kita hanya mengukur situasi itu dengan melihat orang-orang di sekitar kita. Masing-masing dari kita berinteraksi hanya dengan sejumlah kecil orang, dan kita mungkin tidak mengetahuinya meskipun banyak orang di komunitas terdekat atau daerah lain telah meninggal.

Faktor ketiga adalah lingkungan sekitar seseorang. Memang benar beberapa praktisi belum melihat banyak kematian akibat COVID di daerah mereka. Ini bisa menjadi hal yang baik karena itu berarti banyak orang di sekitar mereka telah menerima fakta dan telah diselamatkan. Di sisi lain, jika banyak kematian di daerah kita, itu berarti kita belum melakukan pekerjaan dengan baik untuk menyelamatkan cukup banyak orang. Kita kemudian harus merenungkan bagaimana kita telah melakukan dalam memenuhi misi kita untuk menyelamatkan makhluk hidup dan melakukan lebih baik apa yang seharusnya kita lakukan.

Alasan kita berada di sini adalah untuk berasimilasi dengan prinsip-prinsip Dafa Sejati-Baik-Sabar dan menyelamatkan orang. Ketika hanya ada sedikit kematian akibat COVID, kita harus berterima kasih atas penyelamatan belas kasih Guru. Sementara itu, daripada berpuas diri, kita harus terus menyelamatkan orang-orang, baik yang dekat maupun yang jauh, untuk memastikan mereka diperhatikan dengan baik.

Catatan redaksi: Artikel ini hanyalah pemahaman penulis saat ini yang ditujukan untuk berbagi dengan sesama praktisi jadi kita dapat “Banding belajar banding kultivasi.” (Berkultivasi Nyata,” Hong Yin I)