(Minghui.org) Seorang wanita berusia 58 tahun di Kota Nanchang, Provinsi Jiangxi, ditangkap pada 19 September 2023, karena berbicara dengan orang-orang tentang Falun Gong, latihan jiwa dan raga yang telah dianiaya oleh Partai Komunis Tiongkok sejak Juli 1999.

Petugas penangkapan dari Kantor Keamanan Domestik Qingyunpu menggeledah rumah Xia Mingjin dan membawanya ke Pusat Penahanan Pertama Kota Nanchang, di mana dia tinggal.

Ini bukan pertama kalinya Xia menjadi sasaran karena keyakinannya pada Falun Gong. Dia dijatuhi hukuman satu tahun kerja paksa pada 2011 dan dijatuhi hukuman dua tahun setelah penangkapannya pada 2018. Setelah dia dibebaskan dari penjara pada 2020, dia masih terus-menerus menghadapi pelecehan dari polisi. Sebelum penangkapan terakhirnya, dia ditahan di pusat pencucian otak selama sepuluh hari pada Juni 2021.

Berlatih Falun Gong

Dulu, Xia menderita sinusitis parah dan diberi tahu bahwa itu tidak ada obatnya kecuali operasi, dan itu pun tidak mejjamin bahwa dia akan sembuh. Pada Desember 1997, dia mendengar rekan suaminya berbicara tentang Falun Gong dan memutuskan untuk mencobanya. Dia segera pulih.

Karena takut, Xia berhenti berlatih setelah penganiayaan terhadap Falun Gong dimulai pada 1999. Kesehatannya terus memburuk pada tahun-tahun berikutnya dan dia juga menderita masalah jantung yang parah. Dia sering merasa sesak di dadanya dan terengah-engah. Dia memutuskan untuk kembali berlatih Falun Gong pada 2007 dan segera mendapatkan kembali kesehatannya. Xia menjadi teguh pada keyakinannya dan mulai meningkatkan kesadaran akan penganiayaan yang menyebabkan beberapa penangkapannya.

Satu Tahun dan 17 Hari Kerja Paksa

Xia ditangkap karena membagikan DVD informasi tentang Falun Gong di sebuah desa pada 25 September 2011. Dia dibawa ke Pusat Penahanan Kabupaten Nanchang. Polisi pergi ke rumah putranya empat hari kemudian untuk melecehkannya.

Xia dijatuhi hukuman satu tahun kerja paksa dan dipindahkan ke Kamp Kerja Paksa Wanita Jiangxi pada 30 Oktober 2011. Segera setelah dia memasuki kamp kerja paksa, para penjaga memaksanya berdiri selama tiga hari dua malam. Setelah itu, dua penjaga memerintahkan narapidana untuk menyeretnya berkeliling lobi. Dia tidak diperbolehkan menutup matanya atau narapidana akan mengorek kelopak matanya dengan jari. Di akhir penyiksaan, kaki Xia bengkak parah dan kedua matanya merah serta nyeri.

Selama tiga bulan berikutnya, Xia dipaksa menonton video yang memfitnah Falun Gong dari pagi hingga tengah malam. Karena tekanan dari kamp kerja paksa, bibi dan putranya berusaha memaksanya melepaskan keyakinannya.

Di kamp kerja paksa, Xia menyaksikan bagaimana praktisi Falun Gong dikurung di ruangan kecil yang gelap dan sering dihina, dicaci-maki, dan dipukuli oleh penjaga dan narapidana. Mereka yang menolak untuk “diubah pendiriannya” dikurung di ruang isolasi dan tidak diperbolehkan membeli kebutuhan sehari-hari maupun menggunakan kamar kecil dan harus mematuhi batasan lima menit untuk mandi dan mencuci.

Undang-undang Kementerian Tenaga Kerja menetapkan bahwa jam kerja narapidana tidak boleh melebihi enam jam sehari. Faktanya, setiap narapidana harus bekerja lebih dari 10 jam sehari. Jam kerjanya akan diperpanjang jika mereka tidak menyelesaikan kuota hari itu.

Ketika Xia ditahan di kamp kerja paksa, dia dipaksa merakit ribuan bagian kalkulator yang mengakibatkan rasa sakit yang parah di ibu jari kanannya sehingga dia tidak bisa tidur di malam hari. Penglihatannya memburuk dan berat badannya turun.

Ketika putra dan menantu Xia mengunjunginya pada Maret 2012, wakil direktur dan ketua tim menabur perselisihan di antara mereka dengan memberi tahu pasangan tersebut bahwa Xia tidak diizinkan pulang karena menolak untuk “diubah pendiriannya” dan bahwa dia “memilih Falun Gong daripada keluarganya.” Putra dan menantunya memercayai petugas dan berhenti mengunjunginya.

Karena Xia menolak untuk “diubah pendiriannya,” kamp kerja paksa memperpanjang masa hukumannya selama 17 hari. Dia dibebaskan pada 11 Oktober 2012.

Pada Agustus 2015, Xia dilaporkan ke polisi karena menyebarkan materi informasi Falun Gong. Dia ditahan selama 15 hari.

Dihukum Dua Tahun Penjara

Xia ditangkap pada 3 April 2018 karena memasang spanduk Falun Gong di jalan. Polisi menginterogasinya selama lebih dari 30 jam di ruang bawah tanah kantor polisi. Hanya mengenakan kemeja lengan pendek, Xia membeku di malam hari ketika suhu turun dan dia terus batuk. Dia dipindahkan ke rumah tahanan No. 1 Nanchang pada 5 April 2018.

Pada Agustus 2019, Xia diadili dan dijatuhi hukuman dua tahun penjara pada bulan Oktober. Dia mengajukan banding atas putusan tersebut tetapi diketahui pada 9 Januari 2020 bahwa Pengadilan Menengah Kota Nanchong telah menguatkan putusan tersebut.

Karena tekanan yang luar biasa, kondisi kehidupan yang buruk di pusat penahanan, dan kekhawatiran terhadap keluarganya, Xia menderita insomnia parah. Ingatannya juga mulai melemah. Pada saat Xia dibebaskan pada 3 April 2020, keluarganya melihat Xia tampak seperti tak bernyawa dan tua dengan kepala penuh uban.


Xia Mingjin sebelum dianiaya.

Xia Mingjin selama dia dipenjara.

Setelah dibebaskan, polisi terus melecehkannya. Mereka memerintahkan Xia untuk melapor kepada mereka setiap bulan dan menulis laporan pemikiran. Mereka juga mengambil sidik jarinya dan mencatat beberapa informasi pribadinya, termasuk ukuran sepatunya.

Ketika Xia menolak untuk menuruti tuntutan mereka, mereka menelepon suaminya untuk menekannya.

Xia ditangkap di rumahnya pada 15 Juni 2021. Petugas penangkapan dari Kantor Polisi Daishan menggeledah rumahnya dan membawanya ke pusat pencucian otak di Distrik Qingshanhu. Dia dibebaskan sepuluh hari kemudian.

Laporan Terkait:

Wanita Jiangxi Masih Dilecehkan Setelah Menjalani Dua Tahun Masa Tahanan karena Keyakinannya