(Minghui.org) He Guo'ao, dari Kabupaten Tongcheng, Kota Xianning, Provinsi Hubei, dijatuhi hukuman tiga tahun, setelah ditangkap pada 6 Maret 2021, karena berlatih Falun Gong, disiplin spiritual yang telah dianiaya oleh rezim komunis Tiongkok sejak 1999.

Ketika He dipindahkan dari Pusat Penahanan Kabupaten Tongcheng ke Penjara Fanjiatai pada 3 Mei 2021, dia dan dua praktisi lainnya, juga berusia 70-an, ditelanjangi dan difoto di luar penjara. Setelah dimasukkan ke penjara, He mengalami beberapa metode penyiksaan, termasuk dipaksa berdiri atau jongkok, kelaparan, dicaci maki, dan dikurung di sel isolasi.

He dipaksa menghadiri sesi cuci otak setiap hari dan ditempatkan di tim kontrol ketat selama lima bulan. Ia juga dipaksa bekerja tanpa dibayar. Karena tidak mahir bekerja dan sering tidak bisa menyelesaikan kuota harian, ia disuruh berdiri maupun jongkok setiap hari. Dihina, dia sering mencoba menahan air matanya tetapi kadang-kadang tidak bisa.

Ilustrasi: Kerja paksa di penjara

Praktisi lain Zhang Jingzhou [pria], 63 tahun, dijatuhi hukuman enam tahun di Penjara Fanjiatai pada 2020. Dia telah ditahan di tim kontrol ketat di penjara sejak 19 Januari 2021, dan belum dipindahkan ke bangsal biasa.

Rincian Penganiayaan Sebelumnya

He adalah pensiunan karyawan Perusahaan Minyak Kabupaten Tongcheng. Dia dulu menderita berbagai penyakit termasuk gastritis, radang sendi, dan kencing batu. Dia mencoba pengobatan Tionghoa dan Barat tetapi tidak berhasil. Kesehatannya pulih kembali setelah berlatih Falun Gong pada 1996. Kagum dengan perubahannya, istri dan ayahnya juga ikut berlatih.

Setelah penganiayaan dimulai, polisi mengawasinya, menggeledah rumahnya, menahan gajinya, serta menangkap dan menahannya. Dia ditahan di pusat pencucian otak, diberi hukuman kerja paksa selama 2,5 tahun, dan dijatuhi hukuman 3,5 tahun pada April 2003. Gajinya dipotong selama masa hukumannya.

Ketika dia ditangkap, He sedang memasang materi Falun Gong pada 31 Mei 2015. Dia ditahan di Pusat Penahanan Kabupaten Tongcheng. Saat muncul di Pengadilan Kabupaten Tongcheng pada 10 November, dia menyatakan bahwa dia tidak melakukan kesalahan apa pun dalam berlatih Falun Gong. Putranya juga memasukkan pernyataan tidak bersalah untuknya sebagai pembelaan keluarga, tetapi hakim memotongnya tepat ketika dia akan mulai membacakan pernyataan pembelaannya.

Pada Maret 2017, dua tahun setelah persidangan, hakim Bi Yong bersama dengan agen dari Kantor 610, petugas polisi, petugas komite lingkungan mendobrak masuk ke rumah He dan menangkapnya. Setelah pemeriksaan fisik, dia dibawa ke pengadilan dan dijatuhi hukuman dua tahun.

Karena He ditemukan menderita tekanan darah tinggi setelah beberapa pemeriksaan fisik, dokter mengatakan bahwa hidupnya akan dalam bahaya jika polisi bersikeras menahannya. Dia dibebaskan setelah putranya dipaksa menjadi penjaminnya.