(Minghui.org) 20 Juli 2023, menandai tahun ke-24 sejak Partai Komunis Tiongkok (PKT) mulai menindas Falun Gong. Praktisi Falun Gong di 44 negara menyerahkan daftar pelaku lain kepada pemerintah masing-masing, mendesak mereka untuk meminta pertanggungjawaban orang-orang ini atas penganiayaan terhadap Falun Gong di Tiongkok. Para praktisi meminta pemerintah mereka untuk melarang para pelaku dan anggota keluarga mereka masuk dan membekukan aset mereka di luar negeri.

Di antara para pelaku yang terdaftar adalah Li Chenglin, wakil gubernur saat ini, wakil sekretaris Komite Urusan Politik dan Hukum dan direktur Departemen Keamanan Umum Shanxi, dan mantan kepala jaksa dari Kejaksaan Provinsi Liaoning.

Informasi Pelaku

Nama Lengkap Pelaku: Li (nama belakang) Chenglin (nama depan) (李成林)
Jenis kelamin: Pria
Negara: Kota Daan, Provinsi Jilin, Tiongkok
Tanggal/tahun lahir: Maret 1968

Li Chenglin

Tugas dan Posisi

Li Chenglin sebelumnya bertugas di berbagai tingkat pemerintahan di Provinsi Jilin. Ia adalah anggota Divisi Regulasi Kantor Umum Pemerintah Kota Changchun dan Perusahaan Teknik Kota. Ia juga menjabat sebagai juru tulis di Biro Urusan Hukum Pemerintah Provinsi Jilin, sebelum dipromosikan menjadi wakil asisten inspeksi tingkat seksi, dan kemudian wakil direktur departemen politik di Kejaksaan Provinsi Jilin.

Antara November 2000 dan November 2001, ia menjabat berbagai peran sebagai wakil direktur Bagian Uji Coba Pertama dari Kejaksaan Agung Rakyat; direktur Kantor Umum dan direktur Divisi Kejaksaan Umum Kejaksaan Provinsi Jilin; direktur Kantor Inspeksi dan Pengawasan Disiplin No. 4 dari Komite Tetap Komisi Inspeksi Disiplin Provinsi Jilin; dan wakil direktur Departemen Pengawasan Provinsi Jilin.

Pada tahun 2014, ia menjadi wakil sekretaris kelompok pemimpin PKT dan wakil presiden Pengadilan Tinggi Provinsi Jilin.

Antara Mei 2019 dan Januari 2020, ia menjabat sebagai sekretaris kelompok pemimpin PKT, wakil kepala jaksa, dan pejabat kepala jaksa dari Kejaksaan Provinsi Liaoning; serta anggota Komite Urusan Politik dan Hukum Liaoning.

Pada Januari 2020, ia dipromosikan menjadi sekretaris kelompok pemimpin PKT dan kepala jaksa penuntut di Kejaksaan Provinsi Liaoning dan melanjutkan perannya sebagai anggota Komite Urusan Politik dan Hukum Liaoning.

Dari Januari 2023 hingga sekarang, ia menjabat sebagai anggota kelompok pemimpin PKT dan wakil gubernur Provinsi Shanxi, wakil sekretaris Komite Urusan Politik dan Hukum Provinsi Shanxi, sekretaris Komite PKT, dan direktur Departemen Keamanan Publik Provinsi Shanxi.

Kejahatan Utama

Sejak penganiayaan dimulai pada tahun 1999, Li menjabat berbagai posisi pemimpin utama di kejaksaan dan pengadilan Provinsi Jilin dan Liaoning, di mana penganiayaan paling parah dibandingkan dengan bagian lain negara itu. Di antara 4.980 kasus kematian yang dikonfirmasi oleh Minghui.org per 13 Agustus 2023, Liaoning menduduki peringkat kedua dengan 626 kematian dan Jilin adalah tertinggi keempat di negara tersebut dengan 525 kasus kematian.

Ketika Li masih menjadi penjabat kepala jaksa dari Kejaksaan Provinsi Liaoning, ia berkata pada 15 Januari 2020, selama laporan kerja tahunannya: “Provinsi Liaoning pada tahun 2019 menyetujui penangkapan 213 anggota aliran sesat dan mendakwa 261 lainnya.” Sebagian besar praktisi yang didakwa kemudian dijatuhi hukuman penjara dan disiksa tanpa henti saat menjalani hukuman di penjara. Akhirnya ada yang meninggal dunia dan yang lainnya terluka atau menjadi cacat.

Sorotan Penganiayaan di Provinsi Liaoning

Penganiayaan pada tahun 2022

Menurut informasi yang dikumpulkan oleh Minghui.org, 29 praktisi Falun Gong meninggal karena penganiayaan di Provinsi Liaoning pada tahun 2022, dan 88 orang dijatuhi hukuman penjara, praktisi yang palin tua berusia 82 tahun dan hukuman terlama tujuh tahun. 119 praktisi lainnya diadili.

Selama penangkapan berkelompok di Kota Jinzhou pada 27 November 2021, 11 praktisi ditangkap dari rumah Kang Guiyun. Di antara mereka, tujuh divonis oleh Pengadilan Kota Linghai setelah sidang pada 13 Juli 2022.

- Zhang Yingling, 61, dan Jin Xiaomei, 52, masing-masing dijatuhi hukuman 3 tahun dengan denda 5.000 yuan (±Rp 10.500.000).
- Kang Guiyun, 70, dijatuhi hukuman 2,5 tahun dengan denda 5.000 yuan.
- Liu Yurong, 60, Li Shufang, 80, dan Chen Wenxue, 77, masing-masing dihukum satu tahun dan denda 2.000 yuan (±Rp 4.200.000).
- Liu Baolian, 81, dijatuhi hukuman satu tahun dengan dua tahun masa percobaan dan denda 2.000 yuan (±Rp 4.200.000).

Yin Guozhi, dari Kabupaten Jianping, Provinsi Liaoning, ditangkap pada 26 September 2019. Penangkapan itu terjadi setelah ia menghabiskan sepuluh tahun dalam pelarian untuk bersembunyi dari polisi. Pengadilan Kabupaten Jianping kemudian menghukumnya sepuluh tahun. Ia pertama kali ditahan di Penjara Jinzhou dan kemudian dipindahkan ke Penjara No. 1 Shenyang, di mana ia meninggal akibat penyiksaan pada 22 Mei 2022, pada usia 56 tahun.

Tak lama setelah Yin dijatuhi hukuman, istrinya, Fu Jinghua, yang juga mengungsi, meninggal di tempat sewaannya pada 31 Desember 2019, menyerah pada penganiayaan selama bertahun-tahun karena keyakinan mereka yang sama pada Falun Gong.

Penganiayaan pada tahun 2021

Pada tahun 2021, 25 praktisi Falun Gong di Provinsi Liaoning meninggal karena penganiayaan. Sedikitnya 141 orang dihukum, dan sedikitnya 101 praktisi diadili. Praktisi yang dihukum didenda dengan total 670.000 yuan (±Rp 1.410,35o.000). Hukuman terlama adalah sepuluh tahun, dan praktisi yang paling tua adalah 85 tahun. Tiga puluh praktisi berusia di atas 70 tahun. 501 praktisi lainnya ditangkap dan rumah mereka digeledah.

Liu Xiaohong, seorang perawat dari Rumah Sakit Rakyat No. 4 Kota Dalian, ditangkap pada 24 November 2020. Pengadilan Distrik Ganjingzi kemudian memvonisnya tujuh tahun penjara. Dia mengajukan banding atas putusan tersebut, tetapi pengadilan yang lebih tinggi memutuskan untuk mempertahankan putusan aslinya.

Dalam hukuman berkelompok, tujuh praktisi Kota Chaoyang diadili pada 16 dan 17 Desember 2021, dan dijatuhi hukuman oleh Pengadilan Kota Lingyuan.

- Zhang Kunshan, berusia 50-an, dijatuhi hukuman tujuh tahun. Dia telah mengajukan banding atas putusan tersebut.
- Yu Shufen, 56, dijatuhi hukuman tiga tahun dua bulan. Dia mengajukan banding atas putusan tersebut dan ditolak.
- Li Jing, 65, dijatuhi hukuman tiga setengah tahun.
- Wu Yanling dan suaminya, Wang Zhongxue, keduanya berusia 60-an, masing-masing dihukum tiga dan dua tahun.
- Liu Sulan, 76, dijatuhi hukuman satu setengah tahun.
- Wan Guiying, 73, dijatuhi hukuman satu tahun.

Liu Xiyong, dari Kota Dalian, Provinsi Liaoning, dijatuhi hukuman tiga tahun penjara karena berbicara kepada orang-orang tentang Falun Gong pada Februari 2017. Ia dimasukkan ke Penjara Dongling di Kota Shenyang pada 9 April 2018. Ketika masa hukumannya berakhir pada 8 April 2021, pihak berwenang memindahkannya ke Pusat Penahanan Distrik Jinzhou di Kota Dalian dan menjatuhkan hukuman empat tahun penjara lagi. Ia dimasukkan ke Penjara No. 3 Dalian pada 28 September 2021. Tiga bulan kemudian pada 9 Desember 2021, ia dilarikan ke Rumah Sakit Pusat Dalian karena kesehatannya yang memburuk. Keluarganya berulang kali meminta agar ia dibebaskan dengan alasan medis, tetapi ditolak oleh penjara. Ia meninggal pada 29 Desember 2021. Ia berusia 81 tahun.

Penganiayaan pada tahun 2020

Pada tahun 2020, setidaknya 20 kematian akibat penganiayaan yang tercatat di Liaoning, tertinggi di antara semua provinsi. Tujuh dari mereka meninggal saat dalam tahanan, sementara yang lain meninggal tak lama setelah dibebaskan dari penjara atau karena penganiayaan jangka panjang.

Selain itu, 74 praktisi dijatuhi hukuman dan denda sebesar 126.000 yuan (±Rp 265.230.000). Hukuman terlama adalah 7,5 tahun. Dua puluh praktisi yang dihukum berusia 65 tahun atau lebih, dan praktisi yang paling tua berusia 82 tahun.

Penganiayaan pada tahun 2019

Pada tahun 2019, 91 praktisi Falun Gong di Provinsi Liaoning dijatuhi hukuman. Yang paling tua adalah 81 tahun, dan hukuman terlama adalah delapan tahun. Jumlah denda 227.000 yuan (±Rp 477.835.000).

Li Yanqiu, dari Kota Jinzhou, diam-diam diadili oleh Pengadilan Distrik Taihe pada 21 Januari 2019, dan dijatuhi hukuman lima tahun penjara. Dia dibawa ke Penjara Wanita Provinsi Liaoning pada 19 Februari 2019, di mana dia dicekok paksa makan. Penjaga penjara juga menelanjanginya dan menguncinya di sel isolasi. Dia disiksa sampai meninggal pada 4 Maret 2019, hanya 14 hari setelah masuk penjara. Dia berusia 52 tahun.

Kasus Kematian

Pria yang Terserang Kanker Meninggal Beberapa Hari Setelah Pembebasan Bersyarat Medis Ditolak, Masih Dibelenggu di Saat Terakhirnya

Teng Yuguo, warga Kota Shenyang, Provinsi Liaoning, ditangkap pada 13 Oktober 2020, dan dijatuhi hukuman lima tahun oleh Pengadilan Distrik Yuhong sekitar Februari 2021. Ia menderita kanker usus besar dan inkontinensia sekitar Mei 2022 saat menjalani hukuman di Penjara Dongling. Namun otoritas penjara menolak membebaskannya dengan alasan medis. Ia sangat lemah sehingga ia bahkan tidak memiliki kekuatan untuk duduk. Ia juga tidak buang air besar.

Teng meninggal pada usia 67 pada tanggal 2 Desember, di bawah pengawasan ketat. Penjaga masih tidak mengizinkan keluarganya mendekati tubuhnya atau mendandaninya. Sebaliknya, mereka menyewa sebuah perusahaan untuk menangani riasannya. Juga di bawah pengawasan ketat, jenazah Teng dibawa ke rumah duka dan dikremasi pada tanggal 4 Desember.

Istrinya tidak bisa tidur selama berhari-hari dan sering menangis karena kematiannya. Dia berkata begitu dia memejamkan mata, dia melihat pemandangan suaminya yang sangat kurus dan sekarat, masih terbelenggu di ranjang rumah sakit yang dijaga ketat.

Pria Berusia 82 Tahun Meninggal karena Gangguan Jiwa Akibat Hukuman Penjara yang Sewenang-wenang

Zhou Shaotang dari Kota Panjin, Provinsi Liaoning, meninggal pada 17 November 2022, setelah ia menyerah pada tekanan mental dari satu tahun hukuman sewenang-wenang karena berlatih Falun Gong. Ia berusia 82 tahun.

Zhou ditangkap pada 13 Januari 2021, karena berbicara kepada orang-orang tentang Falun Gong di pameran komunitas. Polisi membawanya pulang dan menyita buku-buku Falun Gong miliknya. Karena ia dan istrinya masih dalam episode perawatan medis, polisi tidak membawanya kembali ke kantor polisi tetapi kembali setiap tiga hari untuk melecehkannya.

Pengadilan Xinglongtai mengadili Zhou pada 28 September 2021. Keluarganya membawanya ke sana dengan kursi roda. Ia pingsan selama sesi sidang karena tekanan darah tinggi, dan hakim menunda sidang.

Mengingat kondisi Zhou, hakim mengadakan sidang lagi di rumahnya pada awal Desember 2021 dan menjatuhkan hukuman satu tahun perumahan diawasi pada 8 Desember. Mereka meninggalkan ponsel di rumahnya untuk memantau kegiatan sehari-harinya.

Hukuman dan pengawasan ponsel terlalu berat bagi Zhou. Ia mengembangkan kondisi paru-parunya jadi bermasalah dan meninggal pada 17 November 2022.

Wanita yang Dihukum Semena-mena Meninggal Beberapa Hari Setelah Pembebasan Bersyarat Medis Ditolak

Liu Hongxia, seorang praktisi Falun Gong berusia 47 tahun, pembebasan bersyarat medisnya ditolak meskipun kondisinya kritis dan meninggal pada 8 November 2022. Liu, dari Kota Dalian, Provinsi Liaoning, ditangkap pada 28 Oktober 2021, karena memasang poster Falun Gong. Dia memulai mogok makan pada 14 Februari 2022, untuk memprotes penganiayaan.

Ketika pengacaranya pergi mengunjunginya pada 28 Februari 2022, ia diberitahu bahwa Liu telah dipindahkan ke Rumah Sakit Xinhua, yang berhubungan dengan Pusat Penahanan Kota Dalian dan penjara setempat. Di rumah sakit, Liu diikat ke tempat tidur, dicekok paksa, dan disuntik dengan obat yang tidak diketahui. Kunjungan siapa pun untuk dia tidak diizinkan, termasuk oleh pengacara dan keluarganya.

Hakim Guo Danhua dari Pengadilan Distrik Ganjingzi mengadili Liu secara virtual dan menjatuhkan hukuman empat tahun pada 13 Juli, enam hari setelah dia dibawa kembali ke pusat penahanan. Tidak ada seorang pun di keluarganya diizinkan menghadiri sidang. Permintaan pengacaranya untuk menunda sidang juga ditolak. Liu sangat lemah dan kurus sehingga dia bahkan tidak bisa duduk dan linglung di kursinya selama seluruh proses sidang.

Liu sangat lemah ketika keluarganya diizinkan mengunjunginya pada tanggal 29 Oktober. Dia mulai mengeluarkan darah dari mulut dan hidungnya pada tanggal 4 November. Berpikir bahwa dia akan meninggal dalam beberapa hari, dokter meminta keluarganya agar membawa anaknya menemuinya untuk terakhir kalinya. Kunjungan tersebut diawasi oleh petugas kepolisian. Liu meninggal pada pagi hari tanggal 8 November.

Dihukum Penjara Saat Masih Koma, Guru Matematika Meninggal Dunia

Ding Guochen masih dalam keadaan koma ketika ia dijatuhi hukuman dua tahun karena berlatih Falun Gong. Tutor matematika dari Kota Dalian, Provinsi Liaoning meninggal dunia dua bulan kemudian, pada 30 April 2022. Ia berusia 51 tahun.

Ding ditangkap selama penyisiran polisi di seluruh provinsi pada 11 Juli 2019. Penangkapan itu dilakukan sebagai bagian dari upaya Partai Komunis Tiongkok untuk "menjaga stabilitas" menjelang ulang tahun ke-70 sejak mengambil alih kekuasaan pada tahun 1949. Di Pusat Penahanan Jinzhou di malam hari, ia melakukan mogok makan selama empat minggu untuk memprotes penahanan sewenang-wenang dan dicekok paksa makan. Ia kehilangan pendengarannya dan mengalami stroke akibat pelecehan tersebut. Ia kemudian dibebaskan dengan jaminan pada 19 Oktober 2019.

Ding mengalami stroke lagi pada tanggal 27 Januari 2021, dan mengalami koma. Ia tidak pernah sadar dan tetap dalam keadaan vegetatif. Terlepas dari kondisinya, Pengadilan Distrik Jinzhou menghukumnya dua tahun dengan denda 5.000 yuan (±Rp 10.500.000) pada 23 Februari. Ia meninggal dua bulan kemudian. Ia meninggalkan istri dan dua anak.

Biro Administrasi Penjara Menolak Pembebasan Bersyarat Medis Pria Sampai Satu Hari Sebelum Kematiannya

Kurang dari satu bulan setelah Li Zhendong dimasukkan ke penjara untuk menjalani hukuman 3,5 tahun, ia mengalami asites parah dan tidak bisa makan. Ketika keluarganya mengunjunginya di rumah sakit, Li sangat kurus, namun perutnya sangat bengkak dan ia harus menjalani prosedur harian untuk membuang kelebihan cairan. Terlepas dari kondisinya, penjaga penjara masih memborgolnya ke tempat tidur rumah sakit dan mengawasinya sepanjang waktu.

Keluarga Li mengajukan pembebasan bersyarat medis tetapi ditolak. Penjara juga menuntut mereka menanggung semua biaya pengobatannya. Ia mengalami koma pada tanggal 9 November dan mengalami demam tinggi yang terus-menerus mencapai 105,8 °F (41 °C).

Penjaga yang mengawasi Li melaporkan kondisinya pada pagi hari tanggal 12 November. Dua petugas dari Biro Administrasi Penjara Kota Shenyang datang ke rumah sakit untuk memeriksanya. Setelah dokter memastikan bahwa Li mungkin tidak akan selamat malam itu, administrasi penjara mengeluarkan pemberitahuan persetujuan pembebasan bersyarat medis dan memberi tahu empat sipir yang mengawasi Li untuk meninggalkan rumah sakit.

Istri Li, anak perempuan, menantu laki-laki, saudara laki-laki dan saudara perempuan Li pergi ke rumah sakit dan tinggal bersamanya. Ia meninggal pada jam 05:00 pagi esok harinya. Ia berusia 68 tahun.

Seorang Mekanik Pesawat Udara dalam Kondisi Kritis Meninggal di Penjara setelah Ditolak Pembebasannya untuk Berobat

Hu Lin adalah seorang insinyur penerbangan. Ia ditangkap pada 23 Mei 2019, dan dibawa ke Pusat Penahanan Kabupaten Faku. Selama di sana, ia sering dipukuli. Ia melakukan mogok makan untuk memprotes penganiayaan. Para penjaga memborgol anggota tubuhnya dalam posisi elang terbang ke papan susun. Mereka juga mencekoknya dan meninggalkan selang makanan di perutnya.

Hu dijatuhi hukuman dua tahun penjara pada 20 Juni 2019. Meskipun dalam kondisi kritis, pengadilan memerintahkan untuk memindahkannya ke Penjara Kangjiashan pada 30 Oktober 2019. Ia menjadi sangat kurus dan bahkan tidak memiliki tenaga untuk membalikan badan. Otoritas penjara menolak membebaskannya dan tidak memberinya perawatan medis apa pun. Mereka mengklaim bahwa mereka tidak akan membebaskannya bahkan jika ia meninggal karena ia menolak melepaskan Falun Gong. Hu meninggal dunia pada tanggal 16 Februari 2020.

Pria Liaoning Meninggal Saat Menjalani Penjara karena Berlatih Falun Gong

Zhang Zhencai dan istrinya, Zhang Lianrong, dari Kabupaten Heishan, Provinsi Liaoning, ditangkap pada 14 Juli 2019, karena menyebarkan materi informasi Falun Gong. Polisi menggeledah rumah mereka esok harinya dan menyita materi Falun Gong serta barang-barang pribadi lainnya.

Kejaksaan setempat menyetujui penangkapan mereka pada 29 Juli 2019. Mereka kemudian dijatuhi hukuman oleh Pengadilan Kabupaten Heishan, Zhang diberi hukuman 23 bulan dan Zhang 26 bulan.

Zhang dibawa ke penjara di Kota Dalian. Seorang penjaga penjara menelepon keluarganya pada 23 Januari 2020 untuk mengatakan bahwa ia didiagnosis menderita kanker pankreas. Dua minggu kemudian, pihak penjara memberitahu keluarganya bahwa ia telah meninggal dunia pada tanggal 7 Februari.