(Minghui.org) Saya dan saudara perempuan saya tinggal di kota yang sama. Kami berdua berlatih Falun Dafa, sebuah latihan spiritual yang juga dikenal sebagai Falun Gong yang didasarkan pada prinsip Sejati-Baik-Sabar.

Saudara perempuan saya ditangkap pada bulan September 2016 setelah dilaporkan menyebarkan materi informasi yang mengungkap penganiayaan Partai Komunis Tiongkok (PKT) terhadap Falun Gong. Kemudian, dia dijatuhi hukuman tiga setengah tahun penjara.

Saat dia masih menjalani hukuman, kantor jaminan sosial di kecamatannya menangguhkan pensiunnya pada bulan Oktober 2019. Segera setelah dia dibebaskan pada bulan Maret 2020, mereka mengirim seorang staf ke rumahnya yang secara lisan memerintahkan dia untuk mengembalikan tunjangan pensiun yang diberikan kepadanya antara bulan September 2016 dan September 2019, dengan total lebih dari 120.000 yuan.

Saudara perempuan saya menolak untuk mematuhi dan menerima pemberitahuan tertulis dari kantor jaminan sosial pada bulan Agustus 2021. Pemberitahuan tersebut kembali memerintahkan dia untuk mengembalikan tunjangan pensiun yang “diperoleh secara ilegal” dan menyatakan bahwa dia dapat memilih untuk mengajukan permohonan pertimbangan ulang administratif ke biro hukum di kecamatannya dalam waktu sepuluh hari (sejak diterimanya pemberitahuan) jika dia keberatan dengan keputusan tersebut.

Sampai pada Pemahaman yang Jelas tentang Apa Hak Saudara Saya

Ketika saudara perempuan saya membahas masalah ini dengan saya, kami berdua menyadari bahwa dia bukanlah praktisi Falun Gong pertama yang mengalami penganiayaan keuangan seperti ini melalui penangguhan pensiun. Minghui.org telah menerbitkan banyak kasus praktisi di seluruh Tiongkok yang pensiunnya ditangguhkan dan diperintahkan untuk mengembalikan tunjangan pensiun yang diberikan kepada mereka selama masa hukuman penjara.

Kantor jaminan sosial setempat sering mengutip kebijakan yang melarang pensiunan menerima tunjangan pensiun saat menjalani hukuman karena keyakinan mereka namunb undang-undang perburuhan Tiongkok tidak memiliki ketentuan seperti itu.

Saudara perempuan saya dan saya juga belajar dari berbagi artikel di Minghui.org bahwa kantor jaminan sosial di seluruh Tiongkok adalah fidusia yang bertugas mengumpulkan iuran pensiun, menginvestasikan iuran, dan membayar manfaat pensiun. Tidak seorang pun atau lembaga pemerintah mana pun (termasuk kantor jaminan sosial) berhak untuk menyita dana pensiun pekerja yang diperoleh dengan susah payah dalam keadaan apa pun.

Mengingat pemahaman di atas, saya dan saudara perempuan saya bertekad untuk mengajukan banding atas keputusan kantor jaminan sosial kecamatannya karena dia berhak penuh atas uang (lebih dari 120.000 yuan) yang dipersengketakan.

Menjelaskan Ilegalitas Penganiayaan terhadap Praktisi

Saudara perempuan saya dan saya menulis surat dan mengirimkannya ke kantor jaminan sosial kecamatannya, badan pengawasnya di tingkat kota dan provinsi, serta biro kehakiman kecamatannya.

Dalam surat tersebut, kami menjelaskan bahwa penganiayaan PKT terhadap praktisi Falun Gong tidak memiliki dasar hukum sejak awal. Dengan demikian, praktisi yang taat hukum seperti saudara perempuan saya seharusnya tidak pernah ditangkap atau dipenjara karena menjunjung tinggi keyakinan mereka, apalagi mengalami berbagai bentuk penganiayaan keuangan, termasuk penangguhan pensiun.

Kami juga mengunjungi sebanyak mungkin lembaga pemerintah tersebut. Kami berbicara dengan orang-orang di sana secara langsung dan mendesak mereka untuk berhenti berpartisipasi dalam penganiayaan terhadap Falun Gong. Beberapa sangat menerima dan berempati, dan mereka mengindahkan saran kami untuk mundur dari PKT dan organisasi afiliasinya. Kami bertemu dengan orang-orang yang tampak acuh tak acuh atau bahkan memusuhi kami, tetapi kami tidak tergoyahkan karena kami setidaknya telah memberi tahu mereka tentang apa itu Falun Gong dan mengapa penganiayaan itu salah.

Kami diterima oleh tiga orang ketika kami pergi ke kantor kehakiman kecamatan saudara perempuan saya untuk mengajukan permohonan pertimbangan ulang administrasi. Salah seorang dari mereka adalah pengacara yang dipekerjakan oleh biro tersebut. Dia memahaminya dengan sangat baik ketika kami mengatakan bahwa praktisi Falun Gong seharusnya tidak pernah dianiaya karena menggunakan hak konstitusional mereka atas kebebasan berkeyakinan. Dia mundur dari PKT tanpa ragu-ragu.

Menemukan Pengacara yang Bersedia Mewakili Saudara Saya

Praktisi setempat memberi saya dan saudara saya daftar firma hukum di kota kami. Kami menghabiskan beberapa hari mengunjungi setiap firma dan semua pengacara (kecuali yang terakhir kami kunjungi) mengatakan tidak ketika mereka menyadari bahwa itu adalah kasus Falun Gong.

Pengacara terakhir yang kami ajak bicara didorong oleh kasus pengacara lain yang membela praktisi Falun Gong. Dia setuju untuk mewakili saudara perempuan saya dan berkata, “Saat ini, banyak orang tahu bahwa Falun Gong baik dan PKT jahat. Jangan ragu untuk menghubungi saya jika kalian orang-orang Falun Gong membutuhkan pengacara pembela lagi di masa depan.”

Sidang Peninjauan Kembali Administratif

Kemudian, saudara perempuan saya, pengacaranya, dan saya menghadiri sidang yang diadakan oleh biro kehakiman kecamatannya.

Sebelum persidangan secara resmi dimulai, seorang pengacara biro yudisial (bukan yang disebutkan di atas), memberi tahu pengacara saudara perempuan saya secara pribadi tentang pelanggaran peraturan tertentu oleh kantor jaminan sosial kecamatannya dalam menangani kasusnya.

Pengacara saudara perempuan saya dengan demikian dapat membelanya dengan baik selama persidangan. Pengacara kantor jaminan sosial tidak bisa membantah apa yang dikatakannya.

Biro peradilan memutuskan pada akhir persidangan bahwa saudara perempuan saya tidak melanggar hukum dengan berlatih Falun Gong dan dia harus berhak atas semua dana pensiunnya. Biro memerintahkan kantor jaminan sosial untuk membatalkan keputusannya untuk mengambil kembali dana pensiun 120.000 yuan lebih yang dikeluarkan untuk saudara perempuan saya selama masa hukumannya.

Sebagai catatan tambahan, saat briefing sebelum sidang dimulai, pengacara biro kehakiman juga mengaku bahwa awalnya tidak ada rencana untuk menggelar sidang karena mengira saudara saya tidak akan melawan keputusan kantor jaminan sosial. Setelah melihat pengacaranya di sana, biro kehakiman tahu bahwa dia serius dan kemudian memutuskan untuk mengikuti prosedur hukum untuk mengadakan sidang. Ini menunjukkan betapa pentingnya bagi praktisi Falun Gong untuk memahami hak-hak hukum mereka dan siap untuk melindungi hak-hak mereka.