(Minghui.org) Untuk memperingati 25 tahun permohonan damai tanggal 25 April, praktisi di Vancouver, Kanada berkumpul di depan Galeri Seni Vancouver pada tanggal 21 April 2024. Mereka melakukan latihan Falun Gong, dan suasana damai menarik perhatian orang-orang yang lewat. Setelah mengetahui bagaimana praktisi Falun Gong telah dianiaya di Tiongkok selama 25 tahun, banyak yang menyatakan dukungan mereka terhadap upaya praktisi untuk mengakhiri penganiayaan.
Pada tanggal 25 April 1999, lebih dari 10.000 praktisi Falun Gong berkumpul di depan Kantor Pengaduan Dewan Negara di Beijing untuk meminta pembebasan 45 praktisi yang ditangkap secara tidak adil di dekat Tianjin. Mereka meminta pemerintah melindungi hak kebebasan berkeyakinan mereka. Beberapa bulan kemudian, pada tanggal 20 Juli, pemimpin Tiongkok saat itu melancarkan penganiayaan nasional terhadap Falun Gong dan sejak itu, ribuan praktisi dipenjara, disiksa dan bahkan dibunuh.
Selama 25 tahun terakhir, praktisi Falun Gong di seluruh dunia terus-menerus meningkatkan kesadaran akan penganiayaan yang sedang berlangsung di Tiongkok dengan harapan orang-orang akan memilih berpihak pada kebaikan.
Praktisi Falun Gong melakukan latihan di depan Galeri Seni di Vancouver pada tanggal 21 April 2024 untuk memperingati protes damai yang terjadi 25 tahun lalu di Beijing.
Banyak pejalan kaki berbicara dengan praktisi dan mengetahui tentang penganiayaan brutal terhadap Falun Gong di Tiongkok.
Pada malam tanggal 24 April, praktisi mengadakan nyala lilin di depan Konsulat Tiongkok di Vancouver. Mereka membentangkan spanduk dengan pesan-pesan seperti, “Dunia membutuhkan Sejati-Baik-Sabar,” “Hentikan pengambilan organ untuk dijual dari praktisi Falun Gong yang masih hidup,” dan, “Hentikan penganiayaan terhadap Falun Gong.” Mereka mengutuk penganiayaan dan menyerukan agar pelanggaran hak asasi manusia di Tiongkok segera diakhiri. Saat malam menjelang, praktisi diam-diam menyalakan lilin dan memegang foto praktisi yang terbunuh dalam penganiayaan.
Praktisi mengadakan nyala lilin pada malam hari tanggal 24 April 2024 di depan Konsulat Tiongkok di Vancouver untuk memperingati rekan-rekan praktisi yang terbunuh dalam penganiayaan di Tiongkok.
Beberapa pengemudi membunyikan klakson atau mengacungkan jempol kepada praktisi untuk menunjukkan dukungan mereka. Seorang pejalan kaki membungkuk kepada praktisi untuk berterima kasih atas apa yang mereka lakukan, untuk meningkatkan kesadaran tentang penganiayaan.
Pelajar Tiongkok: Sejati-Baik-Sabar Membersihkan Hati Orang-orang
Seorang mahasiswa Tiongkok berkata bahwa dia dulunya adalah seorang pendukung Partai Komunis Tiongkok (PKT), namun tidak lagi menjadi pendukungnya setelah dia datang ke Kanada dan mengetahui banyak hal buruk yang telah dilakukan oleh PKT. Dia mengetahui tentang permohonan damai tanggal 25 April dan berkata bahwa praktisi Falun Gong adalah orang-orang baik karena mereka mengungkapkan pandangan mereka dengan cara yang damai. Dia mengatakan bahwa mereka bahkan memungut sampah dan membersihkan jalan-jalan setelah mereka selesai melakukan protes [mengacu pada seruan awal tanggal 25 April]. “Tidak terduga ternyata PKT tidak dapat menahan protes yang begitu lembut,” katanya.
Dia mengatakan penganiayaan terhadap Falun Gong menunjukkan bahwa PKT “tidak menghormati keyakinan agama,” dan “khawatir Falun Gong terlalu populer.
“Falun Gong mengajarkan Sejati, Baik, dan Sabar, yang dapat membersihkan hati orang-orang. Jika semua orang bisa mengikuti prinsip-prinsip ini, bersosialisasi dengan orang lain akan jauh lebih mudah,” kata mahasiswa tersebut.
Pemuda itu mengatakan menurutnya PKT merugikan rakyat Tiongkok, terutama selama pandemi COVID beberapa tahun lalu. “Yang PKT ingin anda lakukan hanyalah mendengarkannya, apa pun yang terjadi,” katanya.
Warga Memuji Falun Gong
John pergi ke Konsulat Tiongkok pada malam tanggal 24 dengan membawa bendera Kanada. Dia membungkuk kepada setiap praktisi untuk mengungkapkan rasa hormatnya.
John membungkuk kepada setiap praktisi di depan Konsulat Tiongkok pada tanggal 24 April 2024 untuk mengungkapkan rasa hormatnya kepada mereka.
“Praktisi Falun Gong sangat lurus. Mereka mencari kebenaran, menghormati dan memperlakukan orang lain dengan baik, serta toleran,” kata John. “Mereka sudah menoleransi ini selama bertahun-tahun. Mereka terus maju menjunjung ideologi dan semangat mereka, hal ini sulit dilakukan.”
Dia berkata bahwa banyak orang melihat harapan melalui kegiatan praktisi. “Harapan agar PKT segera lenyap. Praktisi tidak melakukan kekerasan, dan latihan ini sangat dianjurkan,” katanya.
Imigran Tersentuh oleh Kebaikan Praktisi
Huilin beremigrasi ke Kanada setelah PKT menindak para pengunjuk rasa Hong Kong pada tahun 2019. Setelah berinteraksi dengan praktisi, dia berkata bahwa dia memahami bahwa banyak hal yang dia dengar tentang Falun Gong di Tiongkok hanyalah propaganda PKT untuk memfitnah Falun Gong dan membenarkan tindak penganiayaan tersebut.
“Setelah mengenal praktisi di Kanada secara pribadi, saya merasa mereka sangat perhatian dan pengertian. Saya tahu apa yang mereka rasakan dan alami selama bertahun-tahun setelah saya mengalami kebrutalan PKT pada masa Gerakan Hukum Anti Ekstradisi,” ujarnya.
Huilin berkata bahwa kebaikan praktisi benar-benar menyentuh hatinya. “Mereka dengan cermat menjaga nilai-nilai Sejati, Baik, dan Sabar, serta menjunjung standar moral yang tinggi. Kebaikan yang mereka tunjukkan menyentuh saya ketika saya berinteraksi dengan mereka,” katanya.
“Sepuluh ribu orang dengan hati yang murni dan baik hati meminta pemerintah melakukan hal yang baik bagi negara, namun PKT menargetkan mereka. Praktisi telah mengalami penyiksaan dan penindasan yang tidak dapat kami bayangkan.”
Falun Gong Mempromosikan Nilai-nilai Positif
Lily Clancy dari Seattle mengunjungi Vancouver pada akhir pekan dan melihat praktisi di depan Galeri. Ini adalah pertama kalinya dia mendengar tentang latihan ini dan penganiayaan.
“Ini adalah latihan bagus yang mengajarkan nilai-nilai baik dan menjaga kesehatan masyarakat,” katanya. Berdiri di samping praktisi yang sedang melakukan latihan dengan diiringi musik yang menenangkan dan damai, dia berkata, “Falun Gong mempromosikan nilai-nilai yang sangat positif dan cinta kasih terhadap orang lain. Itulah yang saya rasakan. Namun PKT menentangnya dan menyakiti mereka karena melakukan latihan meditasi. Ini buruk sekali. Masyarakat harus bisa memilih apa yang ingin mereka praktikkan.”
“Apa yang [praktisi] lakukan [untuk mengakhiri penganiayaan] memerlukan kekuatan dan keberanian. Ketika penganiayaan dimulai pada tahun 1999, semua orang tahu bahwa pemerintah dapat merugikan mereka. Penting untuk memiliki kebebasan berkeyakinan dan beragama,” kata Lily.
Ingin Mempelajari Latihan
Yagmuh dan ibunya memperhatikan praktisi melakukan latihan, dan mereka mengikuti gerakan mereka. “Saya pernah melihat praktisi berlatih sebelumnya, dan saya selalu ingin mempelajarinya,” katanya.
Yagmuh (pertama dari kiri) belajar meditasi bersama ibunya.
Yagmuh mengatakan melakukan latihan memberinya perasaan yang luar biasa: “Ketika saya melakukan latihan, saya merasa sangat tenang dan damai.”
Seluruh konten dilindungi oleh hak cipta © 2024 Minghui.org