(Minghui.org) Setelah Falun Gong (juga dikenal sebagai Falun Dafa) diperkenalkan ke publik pada tahun 1992, orang-orang dari semua lapisan masyarakat di Tiongkok, termasuk militer, mulai berlatih Falun Gong. Partai Komunis Tiongkok memulai penganiayaan terhadap latihan ini pada tahun 1999, dan banyak dari mereka telah ditangkap, dijatuhi hukuman, dan disiksa.

Menurut informasi yang dikumpulkan oleh Minghui.org, dari tahun 2014 hingga 2023, setidaknya 46 personel militer, termasuk kepala insinyur, wakil kepala insinyur, peneliti, insinyur senior, wakil direktur, dan pekerja pabrik yang mengggeluti energi nuklir, penerbangan, ruang angkasa, perkapalan, senjata, elektronik, radar, pesawat terbang, pasukan lapis baja, roket dan rudal, telah menjadi sasaran karena keyakinan mereka pada Falun Gong.

Para praktisi berasal dari 15 provinsi dan kota yang dikontrol pusat. Provinsi Guizhou dan Jiangsu masing-masing melaporkan tujuh kasus, disusul Sichuan (lima). 12 wilayah sisanya melaporkan antara satu hingga empat kasus.

Di bawah ini adalah cuplikan kasus-kasus terpilih. Daftar lengkap praktisi yang dianiaya dapat diunduh di sini (PDF).

Meninggal

Seorang Mekanik Pesawat Udara dalam Kondisi Kritis Meninggal di Penjara setelah Ditolak Pembebasannya untuk Berobat

Seorang mekanik pesawat udara berusia 47 tahun meninggal pada tanggal 16 Februari 2020, saat menjalani hukuman dua tahun karena berlatih Falun Gong.

Hu Lin, pria, dari Kota Shenyang, Provinsi Liaoning, berada dalam kondisi kritis setelah berbulan-bulan melakukan mogok makan dan disiksa, namun pembebasan bersyarat medisnya ditolak dengan alasan ia menolak melepaskan keyakinannya.

Hu ditangkap pada tanggal 23 Mei 2019 karena menyebarkan materi informasi Falun Gong. Ia dijatuhi hukuman dua tahun oleh Pengadilan Kabupaten Faku pada tanggal 20 Juni 2019, dan dikirim ke Penjara Kangjiashan pada tanggal 30 Oktober 2019.

Ketika keluarga Hu mengunjunginya di penjara pada tanggal 7 November 2019, ia kurus, kakinya tidak bertenaga dan menderita kegagalan di beberapa organnya.

Keluarganya meminta agar melakukan perawatan medis untuknya, namun otoritas penjara menolak dan menyalahkan Hu karena meneriakkan, “Falun Dafa baik!” setelah ia dibawa masuk. Para penjaga mengatakan mereka tidak akan melepaskannya bahkan jika ia meninggal.

Dalam beberapa bulan berikutnya, otoritas penjara berulang kali mengatakan kepada keluarga Hu bahwa mereka tidak bertanggung jawab jika ia meninggal, karena ia masih melakukan mogok makan dan berteriak, “Falun Dafa baik!”

Keluarga Hu pergi ke berbagai instansi pemerintah untuk mencari keadilan baginya, namun jaksa setempat mengatakan ia tidak akan mempertimbangkan siapa yang harus bertanggung jawab sampai Hu meninggal. Petugas lainnya, Liu Xing, yang mengawasi penjara, menolak bertemu dengannya.

Dengan merebaknya COVID-19 selama Tahun Baru Tiongkok, penjara melarang keluarganya menjenguk atau bahkan meneleponnya.

Pada malam hari tanggal 14 Februari 2020, penjara menelepon kakak laki-laki Hu, Hu Shuang, dan mengatakan bahwa Hu telah dibawa ke rumah sakit untuk perawatan darurat. Keluarganya bergegas ke rumah sakit, bermalam di rumah sakit dan melihat ia dirawat di unit perawatan intensif. Ia meninggal sekitar jam 13:00 siang pada 16 Februari.

Akuntan Guizhou Meninggal Dalam Dua Bulan pada Pembebasan Bersyarat Medis

Chen Lizhi, seorang pensiunan akuntan Guizhou Aviation Group, meninggal pada tanggal 9 September 2014 karena kegagalan beberapa organnya, dalam waktu dua bulan setelah pembebasan bersyarat medisnya dari Penjara Wanita Guizhou.

Dia telah menjadi sasaran kerja paksa dan cuci otak sejak dipindahkan ke sana pada tanggal 19 Desember 2012. Dia dibawa ke rumah sakit keamanan publik untuk perawatan medis pada awal tahun itu, namun kondisinya tidak kunjung membaik. Dia dibebaskan dengan alasan medis pada akhir Juni.

Dia tinggal kulit dan tulang dan tidak bisa mengurus dirinya sendiri. Berbicara atau membalikkan badan di tempat tidur terbukti menjadi cobaan berat baginya. Dia makan sangat sedikit dan terus-menerus mengatakan sakit. Dia meninggal pada bulan September, hampir dua bulan setelahnya, pada usia 69 tahun.

Dia ditangkap karena membagikan materi informasi tentang penganiayaan Falun Gong pada tanggal 19 Agustus 2012, dan rumahnya digeledah oleh petugas polisi dari Distrik Xixiu di Kota Anshun malam itu.

Chen ditahan di Pusat Penahanan Kabupaten Zhenning selama hampir empat bulan dan dipaksa melakukan kerja paksa di sana sebelum dijatuhi hukuman tiga tahun penjara.

Ilmuwan Luar Angkasa dan Rudal Terkenal Meninggal Setelah Bertahun-Tahun Dilecehkan Polisi

Liu Yuanjie, seorang insinyur senior di Institut Penelitian 8358 Kementerian Industri Luar Angkasa, menerima banyak penghargaan atas kontribusinya yang luar biasa dalam penelitian rudal. Dia kemudian menjadi kurus dan depresi berat karena suaminya dipenjara dan terus-menerus dilecehkan oleh polisi.

Liu meninggal dunia pada tanggal 3 Maret 2015, tanpa bertemu suaminya, Xiong Huifeng, untuk terakhir kalinya, ia ditahan karena berlatih Falun Gong.

Kepala Insinyur Persenjataan Dianiaya Hingga Meninggal

Song Xiujuan, mantan kepala teknisi persenjataan di Xi'an Oriental Group Co., Ltd., menjadi sasaran Komite Urusan Politik dan Hukum Provinsi Shaanxi, Kantor 610, Komite Urusan Politik dan Hukum Kota Xi'an, Biro Keamanan Publik Distrik Xincheng, dan Otoritas Pabrik Dongfang karena berlatih Falun Gong.

Dia meninggal pada 9 Juni 2015, pada usia 79 tahun.

Pensiunan Berusia 79 Tahun Meninggal Dunia Setelah Bertahun-Tahun Dilecehkan

Zhou Xianglan, pensiunan dari Perusahaan Mesin Penerbangan Guizhou Liyang, cacat pada usia 35 tahun saat bekerja. Dia mulai berlatih Falun Gong pada tahun 1994 dan menjadi sehat kembali.

Setelah penganiayaan terhadap Falun Gong dimulai, dia pergi ke Beijing untuk mengajukan permohonan dan ditahan. Dia dikirim ke kamp kerja paksa dua kali dan disiksa selama lima tahun. Dia hampir mati di kamp kerja paksa. Karena pelecehan yang terus menerus dari pihak berwenang, kesehatannya terus menurun selama bertahun-tahun. Dia meninggal pada 21 Desember 2021. Dia berusia 79 tahun.

Wanita 80 Tahun Meninggal Saat Menjalani Hukuman di Rumah

Yu Huiyu dari Kota Nanjing, Provinsi Jiangsu, dulunya bekerja di sebuah perusahaan militer milik negara. Dia berlatih Falun Gong pada akhir tahun 1995 dan banyak masalah kesehatannya seperti tekanan darah tinggi, penyakit perut dan arteriosklerosis retina segera lenyap.

Karena dia menolak melepaskan Falun Gong ketika penganiayaan dimulai pada tahun 1999, Yu berulang kali ditangkap dan ditahan, yang memberikan tekanan besar pada suaminya (yang tidak berlatih Falun Gong). Tekanan mental berdampak buruk pada kesehatannya dan dia meninggal pada bulan Juli 2010. Kesehatan Yu sendiri mulai menurun sekitar tahun 2017. Terlepas dari kondisinya, pengadilan masih menjatuhkan hukuman yang tidak diketahui dan memerintahkan dia untuk menjalani hukuman di rumah. Dia meninggal pada Oktober 2019, hanya beberapa bulan setelah dia divonis bersalah. Dia berusia 80 tahun.

Yu pergi ke Beijing untuk mengajukan permohonan bagi Falun Gong pada bulan September 2000 dan ditangkap di Lapangan Tiananmen. Dia diantar kembali ke Nanjing dan ditahan di Pusat Penahanan Kota Nanjing selama sebulan dan kemudian di Pusat Pencucian Otak Distrik Qinhuai untuk jangka waktu yang tidak diketahui. Dia ditahan di pusat pencucian otak yang sama setelah penangkapan lainnya pada bulan April 2002.

Ketika Yu menemani suaminya ke klinik untuk mendapatkan infus pada tanggal 9 Juni 2005, polisi menangkapnya dan membawanya ke Pusat Pencucian Otak Kota Nanjing. Rumahnya digeledah dan buku-buku Falun Gong, materi, dan buku telepon disita.

Yu ditangkap lagi saat berbelanja bahan makanan pada bulan Mei 2010. Polisi menggerebek rumahnya ketika tidak ada orang di sekitarnya. Banyak materi terkait Falun Gong miliknya disita.

Penangkapan berikutnya terjadi pada tanggal 8 Maret 2017, lanjut dengan menginterogasi di Kantor Polisi Zhimaying. Karena Pusat Penahanan Kota Nanjing menolak menerimanya dengan alasan yang tidak diketahui, polisi membebaskannya dengan jaminan.

Polisi menyerahkan kasus Yu ke Kejaksaan Distrik Qinhuai pada tanggal 16 Mei 2017. Dia didakwa pada tanggal 20 Juni 2017. Pengadilan Distrik Qinhuai mengadakan sidang kasusnya pada tanggal 23 Juni dan 8 September 2017. Polisi berusaha membawanya ke tahanan pada tanggal 20 September, namun harus melepaskannya sehari kemudian setelah dia ditolak masuk karena tekanan darah tinggi yang dideritanya.

Pengadilan mengadakan sidang lagi atas kasusnya pada akhir bulan September 2017 dan diam-diam menjatuhkan hukuman padanya sekitar bulan Mei 2019. Karena kondisinya, dia diizinkan menjalani hukuman di rumah. Dia meninggal lima bulan kemudian.

Kasus Hukuman

Ilmuwan Luar Angkasa Dihukum 7,5 Tahun Penjara, Kesulitan Makan Setelah Kehilangan Seluruh Giginya Selama Penahanan

Seorang ilmuwan luar angkasa terkenal Tiongkok dijatuhi hukuman 7,5 tahun penjara karena berlatih Falun Gong pada tahun 2015 pada usia 78 tahun.

Dilaporkan bahwa Xiong Huifeng, sekarang berusia 80-an, hilang semua giginya selama 1,5 tahun penahanannya setelah penangkapannya pada bulan Agustus 2014 dan sebelum ia dibawa ke penjara pada bulan Maret 2016. Karena penjara menolak memberikan perawatan gigi, ia menjadi sulit makan dan kurus. Ia hampir tidak bisa bangun dari tempat tidur. Ia juga menderita pilek dan demamnya kambuh.

Xiong adalah mantan peneliti dan wakil direktur Lembaga Penelitian 8358 Kementerian Perindustrian Luar Angkasa. Ia juga merupakan direktur di dewan Perkumpulan Astronautika Tiongkok dan menikmati tunjangan khusus dari pemerintah yang diperuntukkan bagi para ilmuwan terbaik di negaranya. Ia memenangkan banyak penghargaan selama karirnya.

Wakil Kepala Insinyur Dihukum 10 Bulan

Liu Zhihua, pensiunan wakil kepala insinyur di Institut Material dan Teknologi Dirgantara, ditangkap pada bulan April 2020 karena memberi tahu orang-orang tentang Falun Gong. Ia diadili pada Agustus 2021 dan dijatuhi hukuman sepuluh bulan pada 20 Desember 2021.

Liu, 66 tahun, belajar di Institut Teknologi Harbin dan bekerja di Institut 703 Akademi Pertama Kementerian Dirgantara Institut Material dan Teknologi Dirgantara. Sebelum pensiun, dia menjabat sebagai wakil kepala insinyur, ketua Komite Penilaian Kualifikasi Personil Pengelasan Dirgantara, pemimpin teknologi proses di China Aerospace Science and Technology Corporation, dan anggota Kelompok Pakar Proses di Komite Sains dan Teknologi Perusahaan.

Pensiunan Dihukum Sepuluh Tahun karena Keyakinannya

Zhang Tingxiang, 52 tahun, bekerja di sebuah pabrik mesin. Dia dijatuhi hukuman sepuluh tahun dan denda 50.000 yuan (±Rp 111.000.000).

Ia ditangkap di rumahnya pada tanggal 21 April 2019, oleh lebih dari 30 petugas yang menyita buku-buku Falun Gong, komputer, ponsel, dan uang tunai 80.000 yuan (±Rp 180.000.000). Ia pertama kali ditahan di Pusat Penahanan Pingba dan kemudian dipindahkan ke Pusat Penahanan No. 2 Kota Anshun. Keluarganya sering pergi ke pusat penahanan untuk mengunjunginya, namun selalu ditolak dan hanya diperbolehkan memberikan setoran tunai untuknya.

Ini bukan pertama kalinya Zhang menjadi sasaran karena keyakinannya. Tak lama setelah penganiayaan dimulai pada bulan Juli 1999, ia pergi ke kompleks pemerintah setempat pada bulan Desember tahun itu untuk memohon hak berlatih Falun Gong, namun ia ditahan dan rumahnya digeledah.

Karena pelecehan terus-menerus setelah ia dibebaskan, ibunya, Peng Yuanlin, hidup dalam ketakutan dan meninggal karena tekanan mental pada bulan Maret 2001. Zhang ditangkap lagi dua bulan kemudian dan dijatuhi hukuman tiga tahun di Kamp Kerja Paksa Zhongba.

Setelah Dipenjara selama 7 Tahun, Seorang Insinyur Desain Radar Dipenjara Kembali karena Keyakinannya

Seorang insinyur desain radar di Kota Nanjing, Provinsi Jiangsu, dijatuhi hukuman penjara lagi karena menolak melepaskan Falun Gong.

Ini bukan pertama kalinya Ma Zhenyu menjadi sasaran karena keyakinannya. Hanya karena percaya pada Falun Gong, ia dipecat dari jabatannya sebagai kepala teknisi di Institut Penelitian ke-14 China Electronic Technology Group Corporation di Nanjing. Ia juga berulang kali ditangkap karena menolak melepaskan Falun Gong.

Istrinya menceraikannya tak lama setelah ia dijatuhi hukuman 7 tahun penjara pada tahun 2000. Putri mereka saat itu baru berusia 10 tahun. Cobaan beratnya tidak berakhir ketika ia dibebaskan dari penjara. Ia dijatuhi hukuman 1,5 tahun kerja paksa pada tahun 2011.

Penangkapan terakhir Ma terjadi pada tanggal 19 September 2017. Pengadilan Distrik Xuanwu awalnya menetapkan tanggal sidang pada tanggal 18 April 2018, namun menunda sidang karena tidak cukup bukti.

Kejaksaan setempat dan polisi memalsukan bukti tambahan dan menyerahkan kembali kasus tersebut. Ma hadir di pengadilan pada tanggal 16 Mei, dan pengacaranya mengajukan pembelaan tidak bersalah untuknya.

Pengadilan memutuskan pada tanggal 28 Juni untuk menghukum Ma 3 tahun penjara. Putusan tersebut menyatakan bahwa “Ma Zhenyu menulis tujuh surat kepada para pemimpin pemerintah pusat untuk mengajukan permohonan bagi Falun Gong.”

Pensiunan Ahli Geologi Dicabut Hak Pensiunnya

Li Jiankui, seorang pensiunan ahli geologi berusia 73 tahun dari Departemen Nuklir Provinsi Gansu, ditangkap pada tanggal 25 November 2020.

Sejak rezim komunis memulai penganiayaan pada tahun 1999, Li telah berulang kali ditangkap dan disiksa saat menjalani hukuman kamp kerja paksa selama satu tahun dan lima tahun penjara. Ia menderita pendarahan otak dan koma setelah ditangkap pada tahun 2012 dan diizinkan menjalani hukuman enam tahun penjara keduanya di rumah.

Pada bulan Agustus 2015, Li menuntut Jiang Zemin, mantan ketua Partai Komunis Tiongkok, karena melancarkan penganiayaan terhadap Falun Gong. Karena tekanan dari komite daerah, Departemen Nuklir Provinsi Gansu menangguhkan dana pensiunnya pada tahun 2016.

Insinyur Senior Institut Informasi Elektronik ke-29 Dihukum Tiga Tahun

Liu Guiying, seorang insinyur senior di Institut Perusahaan Informasi Elektronik ke-29 di Kota Chengdu, Provinsi Sichuan, ditangkap di rumahnya pada tanggal 25 November 2015, oleh petugas Kantor Polisi Chadianzi setelah dia mengajukan tuntutan pidana terhadap Jiang Zemin. Dia dijatuhi hukuman tiga tahun.

Dilaporkan bahwa Liu dan Wu Youshu, seorang praktisi Falun Gong lainnya, disiksa di Penjara Wanita Provinsi Sichuan pada tahun 2018. Mereka dipaksa duduk di bangku kecil dengan lutut menempel ke dinding dan tumit menjinjit. Selama beberapa bulan, mereka tidak diperbolehkan mandi, mencuci rambut, menyikat gigi, atau menggunakan tisu toilet. Mereka tidak diberi makanan penuh dan hanya minum empat gelas kecil air sehari. Mereka hanya diperbolehkan menggunakan kamar kecil empat kali sehari. Keduanya menjadi kurus dan lemah.