(Minghui.org) Praktisi Falun Gong yang dijatuhi hukuman penjara karena keyakinan mereka di Provinsi Gansu biasanya ditahan di Divisi Ketujuh di Penjara Wanita Provinsi Gansu di Kota Lanzhou.
Diperkirakan lebih dari 500 praktisi ditahan di penjara ini dari tahun 2001 hingga 2024. Selama di sana, mereka sering dilecehkan secara verbal, disiksa secara fisik, dan dicuci otak. Sebagian besar dari mereka kurus kering dan mengalami disorientasi mental ketika dibebaskan. Mereka sering gemetar ketakutan hanya dengan mendengar nama penjara, dan seringkali membutuhkan waktu lama bagi mereka untuk mengatasi trauma tersebut.
Kekerasan Fisik dan Mental
Pemantauan
Para penjaga di Divisi Ketujuh menggunakan lebih dari 20 narapidana terburuk untuk menganiaya praktisi Falun Gong. Para narapidana ini ditanamkan kebencian terhadap Falun Gong, dan mereka dihasut untuk menggunakan metode paling brutal yang dapat mereka pikirkan untuk menyiksa para praktisi.
Beberapa narapidana tersebut antara lain:
- Zhou Xiufen, berusia 40-an, divonis bersalah atas pembunuhan, menjalani hukuman 10 tahun penjara.
- Yan Fen, berusia 40-an, divonis bersalah atas penggelapan, menjalani hukuman 15 tahun penjara.
- Feng Chunling, hampir 50 tahun, divonis bersalah atas penyimpangan keuangan, menjalani hukuman 12 tahun penjara.
- Ma Yaqin, hampir 60 tahun, divonis bersalah atas penipuan, menjalani hukuman 15 tahun penjara.
- Bi Wanli, berusia 50-an, divonis bersalah atas penyimpangan keuangan, menjalani hukuman 15 tahun penjara.
- Yang Jing, berusia 30-an, divonis bersalah atas perdagangan narkoba.
- Huang Yaqin, berusia 50-an, divonis bersalah atas perdagangan narkoba, menjalani hukuman seumur hidup.
- Li Yan, berusia 30-an, seorang kaki tangan dalam kasus pembunuhan, menjalani hukuman 5 tahun penjara.
- Wang Li, berusia 30-an, divonis bersalah atas penipuan dan pencurian, menjalani hukuman 4 tahun.
- Jiang Xueying, berusia 40-an, menjalani hukuman berat.
- Meng Haihong, berusia 50-an, divonis bersalah karena mengoperasikan rumah bordil, menjalani hukuman 15 tahun penjara.
- Xie Daiying, berusia 40-an, divonis bersalah atas penggelapan, menjalani hukuman mati dengan kemungkinan penangguhan hukuman.
- Peng Wei, berusia 40-an, divonis bersalah atas perdagangan narkoba, menjalani hukuman mati dengan kemungkinan penangguhan hukuman.
- Yang Aiping, berusia 40-an, divonis bersalah atas perdagangan narkoba.
- Yang Huiling, berusia 40-an, divonis bersalah atas perdagangan narkoba, menjalani hukuman 11 tahun.
- Yu Weiwei, divonis bersalah atas kasus penipuan, menjalani hukuman lebih dari sepuluh tahun
Pada hari pertama mereka di penjara, para praktisi dihadapkan pada pencucian otak tanpa henti. Narapidana yang tidak ingin bekerja dapat membayar penjara 20.000 yuan untuk dipindahkan ke Divisi Ketujuh untuk menyiksa praktisi Falun Gong. Mereka bisa mendapatkan 18 poin untuk setiap praktisi yang mereka “ubah.” Bagi mereka yang menjalani hukuman tiga tahun, 100 poin berarti pengurangan masa hukuman selama enam bulan. Bagi mereka yang menjalani hukuman empat tahun, 120 poin akan mengurangi masa hukuman mereka selama enam bulan. Para narapidana melakukan segala upaya untuk mendapatkan poin-poin tersebut.
Para narapidana yang ditugaskan untuk memantau para praktisi diperintahkan untuk mencatat semua yang mereka lakukan dan katakan, termasuk kapan mereka bangun dan apa yang mereka makan. Para penjaga meninjau catatan tersebut secara berkala.
Apa pun yang dilakukan para praktisi, mereka terlebih dahulu harus mendapatkan izin dari narapidana yang mengawasi mereka, termasuk makan, duduk, tidur, bangun, mandi, atau menggunakan kamar mandi. Jika para praktisi pergi ke kamar mandi tanpa izin, narapidana akan memukul dan mencaci-maki mereka.
Diintimidasi Setelah Masuk
Ketika para praktisi dikirim ke Divisi Ketujuh, beberapa penjaga dan narapidana berdiri di gerbang dan memerintahkan mereka untuk berjongkok dan menjawab pertanyaan para penjaga. Jika mereka menolak untuk berjongkok atau mengakui bahwa mereka adalah “kriminal,” para narapidana menahan mereka dan memaksa mereka untuk berjongkok dan mengakui “kesalahan” mereka. Jika para praktisi tidak patuh, mereka dibawa ke kantor penjaga dan disetrum dengan tongkat listrik.
Pada hari pertamanya, Wang Anlin pakaiannya dilucuti hingga telanjang. Seluruh tubuhnya digeledah, dan semua barang miliknya, termasuk tisu toilet dan deterjen, dibuka.
Ketika Wang Yuxia (wanita), 57 tahun, pertama kali tiba di penjara pada tanggal 24 Juli 2017, penjaga memerintahkannya untuk mengulangi perintahnya, “Narapidana Wang Yuxia melapor.” Ketika dia tidak mematuhi perintah tersebut, tiga penjaga masing-masing mengambil tongkat listrik dan menyetrum mata, hidung, dan mulutnya sementara seorang narapidana duduk di atasnya untuk mencegahnya bergerak. Dia mengalami luka bakar parah dan pendarahan. Luka-lukanya mengeluarkan nanah selama hampir enam minggu.
Hak untuk Dikunjungi Ditolak
Jin Yijun (wanita) kunjungan keluarganya ditolak setelah ia dimasukkan ke penjara pada tanggal 4 Desember 2023. Meskipun keluarganya mengunjungi penjara setiap bulan, mereka tidak pernah diizinkan untuk menemuinya, dengan alasan bahwa ia menolak untuk melepaskan Falun Gong.
Implikasi
Implikasi sering digunakan. Ketika para praktisi pertama kali memasuki Divisi Ketujuh, mereka diperintahkan untuk menandatangani pernyataan jaminan. Jika mereka menolak, semua orang di dalam sel dipaksa keluar ke lorong. Ini berlanjut sampai para praktisi menulis pernyataan tersebut. Jika seorang praktisi tidak memenuhi harapan kapten, tidak seorang pun di dalam sel akan diizinkan untuk tidur siang setelah makan siang, dan semua orang akan dipaksa untuk berdiri.
Yan Ping (wanita) diancam dan dicaci-maki oleh teman satu selnya ketika mereka dipaksa berdiri karena dia menolak untuk bekerja sama dengan para penjaga.
Setiap praktisi harus selalu didampingi oleh dua narapidana. Jika seorang praktisi berjalan-jalan sendirian, penjara akan mengurangi poinnya dan melarangnya membeli makanan tambahan, dan narapidana yang seharusnya mengawasinya akan kehilangan tunjangan bulanan sebesar 100 yuan dan tidak diperbolehkan membeli makanan apa pun.
Memicu Kebencian
Duan Xiaoyan (wanita) dari Kota Qingyang dijatuhi hukuman 10 tahun penjara pada bulan Juli 2015 karena menceritakan tentang Falun Gong kepada orang-orang. Para penjaga memukulinya hingga giginya rontok dan mematahkan punggungnya. Mereka bahkan memanggil putranya dan mencoba membuatnya membenci ibunya dengan mengatakan bahwa ibunya telah menghancurkan masa depannya.
Pemaksaan Konsumsi Obat
Li Dongmei adalah seorang profesor madya di Sekolah Komite Partai Provinsi Gansu. Ia ditangkap pada tanggal 13 April 2021 karena memberitahukan orang-orang tentang Falun Gong,ia dijatuhi hukuman empat tahun penjara. Di penjara, ia dipaksa mengonsumsi obat-obatan psikiatrik dalam jumlah besar untuk waktu yang lama. Seorang narapidana mengatakan bahwa kepala divisi telah menyetujui pemberian suntikan kepadanya. Mereka menipunya, dengan mengatakan bahwa mereka memberinya suplemen nutrisi karena ia sangat lemah. Setelah mengonsumsi obat-obatan tersebut selama empat hari, ia mengalami tekanan darah rendah, denyut nadi lambat, pusing, dan penurunan berat badan secara tiba-tiba. Ia kesulitan duduk dan menjadi bingung. Ia bahkan tidak menyadari bahwa ia mengompol. Ia dibebaskan pada tahun 2023.
Metode Penyiksaan
Dilarang Menggunakan Kamar Mandi
Liu Wanqiu (wanita) dimasukkan ke penjara pada tanggal 11 Mei 2017. Ia tidak diizinkan menggunakan toilet dan harus buang air kecil di celananya. Para penjaga mengikatnya ke tempat tidur dalam posisi terlentang, membuatnya basah kuyup oleh kotoran dan urine. Setelah beberapa waktu, bagian bawah tubuh dan bokongnya menjadi meradang dan terinfeksi.
Dipaksa Makan Berlebih
Saat waktu makan, para praktisi diberi makanan dalam jumlah besar dan dipaksa untuk memakan semuanya. Zhang Xuelian, Qiang Weixiu, dan Duan Xiaoyan menjadi korban penyiksaan ini. Duan sekarang muntah setiap kali makan bubur.
Berjongkok
Jika para praktisi menolak mengakui “kejahatan” mereka atau mengikuti instruksi penjaga atau narapidana, mereka harus berjongkok sepanjang hari, termasuk saat menonton TV, menulis laporan pemikiran, makan, dan belajar. Para narapidana yang mengawasi mereka memastikan mereka tetap dalam posisi yang benar. Jiao Lili dipaksa berjongkok setiap hari selama lebih dari satu tahun.
Jika seseorang sedikit kelebihan berat badan atau kesehatannya kurang baik, akan sulit bagi mereka untuk mempertahankan postur tubuh bahkan hanya untuk sehari.
Pengasingan
Satu-satunya “alat” di ruang isolasi adalah bangku harimau, yaitu sebatang kayu selebar 10 sentimeter dan panjang 1,5 meter, yang dipasang di tengah ruangan dengan cincin logam untuk borgol. Jendela selalu ditutup untuk mencegah orang melihat apa yang terjadi di dalam.
Mereka yang ditahan di ruang isolasi hanya diperbolehkan makan dua kali sehari berupa roti kukus tepung gandum dan air. Televisi memutar video yang menjelekkan Falun Gong 24 jam sehari.
Ma Jun (wanita), berusia 60-an, dari Kota Lanzhou dijatuhi hukuman 10 tahun. Karena menolak mengikuti instruksi penjaga, ia dikurung di sel isolasi selama 56 hari. Pada siang hari, ia diborgol ke bangku harimau. Pada malam hari, ia diborgol ke ranjang kematian dan tidak dapat bergerak. Ia tidak diberi selimut di musim dingin. Hidungnya berair karena kedinginan, tetapi ia tidak dapat menyekanya karena diikat. Ketika para narapidana masuk untuk memeriksanya, mereka melihat lendir tersebut membeku di mulut dan lehernya.
Diborgol
Zhang Ping (wanita) dari Kota Lanzhou ditahan di sel isolasi pada bulan Januari 2007. Selama Tahun Baru Imlek, orang lain memperhatikan bahwa wajah dan tangannya menjadi sangat bengkak dan berubah bentuk karena kedinginan. Karena dia menolak untuk “berubah pendirian,” para penjaga memborgolnya di belakang punggung. Untuk membuatnya lebih menderita, seorang narapidana menekan kepalanya ke lututnya.

Rekonstruksi penyiksaan: Tangan diborgol di belakang punggung
Berdiri Menghadap Tembok
Han Zhongcui (wanita) tidak diperbolehkan tidur dan dipaksa berdiri diam sepanjang malam setiap hari selama tiga bulan. Kakinya menjadi sangat bengkak hingga selebar telapak kakinya. Dia sering pingsan saat berdiri.
Disiram dengan Air Dingin
Jin Jumei (wanita), yang berkebutuhan khusus, sering diseret ke kamar mandi oleh para narapidana dan disiram air dingin.

Ilustrasi penyiksaan: Disiram air dingin
Kerja paksa
Sebelum tahun 2007, para narapidana dipaksa bekerja selama 14 jam sehari tanpa istirahat setelah makan siang atau libur akhir pekan. Setelah tahun 2007, untuk mendapatkan lebih banyak uang, penjara tersebut mulai memproduksi pakaian murah. Para narapidana dan pekerja harus bekerja rata-rata 20 jam sehari. Akibat kerja berlebihan, beberapa orang tertidur saat menggunakan mesin jahit dan jarum menembus tulang jari. Meskipun terluka, para narapidana tidak berani angkat bicara dan terus bekerja untuk menghindari hukuman.
Pekerjaan lain adalah melipat kertas Joss menjadi batangan perak, terkadang hingga 6.000 sampai 8.000 batangan per hari per orang. Menghirup bahan tersebut dapat menyebabkan kerusakan signifikan pada paru-paru. Beberapa narapidana mengalami reaksi alergi dan ruam merah, dan beberapa menderita ulkus di tangan mereka. Mereka yang tidak dapat memenuhi kuota yang terus meningkat, dipaksa untuk membersihkan sel, poin mereka dikurangi, atau tidak diizinkan untuk membeli kebutuhan sehari-hari. Beberapa dipukuli atau disetrum dengan tongkat listrik. Penjara juga melarang narapidana untuk memberi tahu keluarga mereka tentang pekerjaan tersebut.
Pekerjaan lainnya meliputi mencuci rumput laut, menenun jaring dan selimut, membuat topi, dan mengupas bawang putih.
Mulut digosok dengan sikat toilet, wajah disemprot dengan urin dan feses.
Seorang narapidana yang bertugas memantau para praktisi menggunakan sikat toilet untuk menggosok mulut para praktisi. Lyu Yinxia pernah dipukuli dengan sikat toilet hingga mulutnya berdarah dan bengkak, serta sikatnya patah.
Pada tahun 2015, dua narapidana menyeret Yang Wenxiu ke kamar mandi. Mereka mengotori sikat toilet dengan kotoran sebelum menggosok mulut Yang.
Narapidana lain mengisi balon dengan kotoran dan urin. Kemudian dia melubangi balon-balon itu dan menyemprot leher, mulut, hidung, mata, dan wajah para praktisi.
Dipaksa Makan dan Minum
Ketika Qiang Weixiu melakukan mogok makan untuk memprotes penganiayaan, dia dipaksa makan dua kali sehari. Para tahanan memencet hidung dan pipinya; memegang kepala, kaki, dan tangannya; membuka paksa mulutnya dengan sendok; dan menuangkan makanan ke dalam mulutnya. Karena tidak bisa bernapas, dia meronta-ronta, dan makanan berceceran dimana-mana.

Rekonstruksi penyiksaan: Pemberian makan paksa
Bagian dalam pipi Qiang terluka dan ia mengalami sariawan di mulutnya. Kulit di hidungnya robek. Suatu kali, mereka menambahkan banyak garam ke makanan sebelum memaksanya makan. Giginya juga menjadi longgar akibat pemukulan.
Zhang Ping dilucuti pakaiannya hingga hanya mengenakan pakaian dalam, ditahan, dan dipaksa minum setidaknya 10 botol besar air dalam waktu tiga jam. Ia hampir mati lemas. Mulutnya robek dan wajahnya bengkak selama lebih dari 10 hari.
Kelaparan
Kualitas makanan di penjara sangat buruk, dan sulit untuk makan banyak. Meskipun para narapidana diperbolehkan membeli makanan tambahan sebulan sekali, para praktisi yang menolak untuk "berubah pendirian" tidak diperbolehkan membeli apa pun dan mereka sering kelaparan.
Tidak Diizinkan Mandi, Membeli Kebutuhan Sehari-hari, atau Mencuci Pakaian
Dalam jangka waktu yang lama, Li Maowa tidak diperbolehkan mandi atau menggunakan tisu toilet, sehingga ia berbau tidak sedap. Ini adalah taktik umum yang digunakan pada para praktisi.
Pemukulan Berat
Yang Jun dipukuli karena menolak menulis pernyataan jaminan. Para narapidana mencubit pahanya dan menendang kakinya. Mereka juga menulis nama pendiri Falun Gong di wajahnya dan di bangku, lalu memaksanya duduk di atasnya. Jika dia menolak, para narapidana akan menghinanya secara verbal. Beberapa narapidana memegangi ibu jarinya dan menekankannya pada pernyataan jaminan. Seorang penjaga juga mengancam Yang bahwa dia akan disetrum dengan tongkat listrik jika dia menolak untuk mendengarkan. Setelah mereka menyegel dokumen itu dengan sidik jarinya, mereka berkata kepadanya, "Kamu yang menulis ini."
Li Qiaolian juga dipukuli karena tidak melepaskan Falun Gong. Para narapidana mencengkeramnya dan membenturkan kepalanya ke dinding. Wajahnya memar dan bengkak, serta hidungnya berdarah. Ia juga menderita sakit kepala hebat.
Dilarang Tidur
Li Fang pernah tidak tidur selama enam hari.
Ditenggelamkan
Empat narapidana membawa Mao Xiulan ke kamar mandi dan memukulinya. Ketika dia berteriak minta tolong, mereka menyumpal mulutnya dengan kain yang biasa digunakan untuk mengepel lantai, menjambak rambutnya, dan menenggelamkan kepalanya ke dalam ember berisi air sampai dia pingsan. Para narapidana kemudian menendang tubuh bagian atas, kaki, dan punggungnya, serta menampar wajahnya. Wajahnya membengkak, seluruh tubuhnya gemetar, dan dia mengalami pendarahan vagina yang tidak normal.

Ilustrasi penyiksaan: Hampir ditenggelamkan
Penyiksaan Mental
Dipaksa Mengakui Diri Sendiri sebagai 'Kriminal'
Jika kapten berbicara kepada seorang narapidana, narapidana tersebut harus berjongkok untuk mendengarkan. Jika sipir penjara kebetulan lewat, para narapidana harus berjongkok dan berkata, “Saya narapidana X.” Mereka yang menolak untuk mematuhi aturan tidak diizinkan menggunakan toilet. Semua laporan yang dibuat narapidana di penjara juga harus diakhiri dengan “oleh Narapidana X.”
Menjelek-jelekkan Pendiri Falun Gong
Setiap praktisi berterima kasih kepada pendiri Falun Gong, sehingga para penjaga dan narapidana menulis nama pendiri Falun Gong di mana-mana untuk mencoba memaksa para praktisi "berubah pendirian." Mereka ingin membuat para praktisi mengalami gangguan mental akibat penyiksaan tersebut.
Sheng Chunmei dipaksa menulis materi yang menjelekkan Falun Gong setiap hari. Ia ditampar jika menolak untuk mematuhi perintah. Jika tulisannya tidak sesuai dengan harapan para penjaga, ia dipukuli. Ia hanya bisa tidur setelah para penjaga merasa puas dengan laporannya.
Sheng akhirnya menjadi buta dan tuli serta menderita diabetes dan hipertensi. Terlepas dari kondisinya, ia masih dipaksa untuk terus menulis materi yang menjelekkan Falun Gong setiap hari dan dipukuli oleh para narapidana.
Pencucian Otak dan Penulisan Laporan Pikiran
Setiap pagi, para praktisi dipaksa untuk mengikuti "pelajaran" yang isinya berupa penghinaan terhadap pendiri Falun Gong. Mereka juga harus menonton video yang menghina Falun Gong. Pada sore hari, mereka harus menulis laporan pemikiran dan menyerahkannya paling lambat pukul 10 malam di hari yang sama. Mereka yang tidak dapat menyelesaikan tepat waktu akan diseret ke kantor penjaga dan disetrum dengan tongkat listrik.
Li Mingyi dari Kabupaten Gangu dipaksa untuk mengikuti "pelajaran," menulis laporan pemikiran, dan menyerahkannya setiap malam. Jika laporannya tidak memenuhi harapan para penjaga, ia akan dipukuli di kamar mandi oleh para narapidana. Ia disiksa setiap hari dan tidak bisa tidur; kepalanya terasa sangat berat sepanjang hari.
Pertemuan Kritik
Pertemuan kritik diadakan di lobi, di mana para praktisi harus berdiri di depan semua orang dan dikritik oleh para penjaga. Setelah pertemuan, para pengawas narapidana memperlakukan para praktisi dengan lebih buruk lagi.
Wang Lixia pernah berbicara tentang beberapa kejahatan yang dilakukan rezim komunis Tiongkok di masa lalu, termasuk kampanye politiknya dan Pembantaian Tiananmen. Para penjaga marah dan mengkritiknya di depan semua tahanan.
Pertemuan kritik diadakan setiap bulan dan setidaknya tujuh atau delapan praktisi, kadang-kadang sepuluh, akan dipaksa untuk melepaskan Falun Gong secara terbuka setiap bulan. Biro administrasi penjara juga meninjau laporan pemikiran mereka. Satu bulan sebelum pembebasan mereka, para praktisi harus memberikan pidato "berubah pendirian" mereka lagi. Pihak penjara menyimpan semua pernyataan jaminan yang mereka tulis di luar kehendak mereka.
Para praktisi yang telah "berubah pendirian" juga dipaksa untuk memberi tahu keluarga mereka tentang hal itu.
Dipaksa Menyanyikan Lagu-lagu Komunis dan Mengucapkan Sumpah
Para narapidana dipaksa menyanyikan lagu-lagu yang memuji PKT.
Pada hari Senin pertama setiap bulan, para narapidana harus berkumpul di lapangan untuk mengangkat tinju dan mengucapkan sumpah bahwa mereka mengakui kejahatan mereka. Mereka yang tidak mematuhi akan dihukum setelah kembali ke sel.
Meninggal
He Xuehua, 40 tahun, masuk penjara pada tanggal 12 Juli 2003. Empat hari kemudian, tiga penjaga pria dengan tongkat listrik mengancam para tahanan. He jatuh dari lantai lima dan meninggal dunia.
Setelah disiksa di penjara, Zhao Fenglian tidak dapat makan selama lebih dari empat bulan sebelum kematiannya. Ketika mereka memaksanya menelan air garam pekat, dia pingsan. Karena tidak ingin bertanggung jawab atas kematiannya, para penjaga mengirimnya ke rumah sakit, di mana dia didiagnosis menderita kanker pankreas. Pihak berwenang penjara membebaskan Zhao dengan jaminan untuk mendapatkan perawatan medis. Dia meninggal pada Desember 2005.
Sheng Chunmei menderita diabetes dan menjadi buta serta tuli setelah berbulan-bulan disiksa di penjara. Ia dipulangkan dalam kondisi kritis dan meninggal dunia lebih dari sebulan kemudian pada tanggal 12 Oktober 2013.
Xu Huixian berada dalam kondisi kritis akibat penyiksaan. Setelah kembali ke rumah, kesehatannya terus memburuk dan ia meninggal dunia tiga minggu kemudian pada tanggal 8 Juli 2016.
Wan Mingfen, yang mengalami pelecehan verbal sepanjang tahun, akhirnya berada dalam kondisi kritis. Ketika pihak penjara menyuruh keluarganya membawanya ke rumah sakit, ia didiagnosis menderita lebih dari 10 penyakit dan meninggal dunia tujuh bulan kemudian pada tanggal 30 Juli 2017.
Bai Xianglan, sekitar 83 tahun, dari Kota Yumen, Provinsi Gansu, dimasukkan ke penjara pada tahun 2020 untuk menjalani hukuman empat tahun. Ia harus sering mengunjungi dokter karena penyakit asmanya. Ia meninggal di penjara pada awal tahun 2024.
Guo Caiping dipaksa mengonsumsi obat-obatan yang tidak diketahui jenisnya dan meninggal pada tanggal 19 Mei 2025. Usianya 74 tahun.
Li Qiaolian dari Kota Baiyin sebelumnya telah dua kali dijatuhi hukuman dan disiksa selama dipenjara. Pada pertengahan April 2025, ia mulai muntah darah dan didiagnosis menderita kanker paru-paru stadium lanjut. Ia meninggal pada tanggal 12 September 2025. Usianya 70 tahun.
Li sering dipaksa berdiri menghadap tembok selama berjam-jam atau ditampar di wajah, hingga kepalanya benjol besar dan matanya lebam. Ketika ia meminta izin untuk pergi ke kamar mandi, narapidana menjambak rambutnya dan membenturkan kepalanya ke pintu kamar mandi. Ia hampir pingsan. Ia juga diberi obat-obatan yang tidak diketahui jenisnya.
Ketika narapidana lain menendang kaki Li dan melukainya, Li mengatakan rasanya seperti otot-ototnya robek. Ia sangat kesakitan sehingga tidak bisa tidur. Setahun kemudian, ia masih belum pulih. Narapidana lain sering memukulnya jika mereka mengira ia tidak mengikuti aturan. Mereka meludahinya dan menampar wajahnya. Kepala dan wajahnya sering memar.
Cacat Akibat Penyiksaan
Lu Huiqin menjadi buta di satu mata dan tuli di satu telinga akibat pemukulan yang dialaminya di penjara.
Guo Huifang terpaksa berdiri selama dua bulan di antara dua batang logam. Seseorang memukul punggung bawahnya dengan bangku dan dia menjadi cacat.
Qin Shixiu menjadi tuli di satu telinga setelah dipukuli oleh dua narapidana.
Tangan Liu Wanqiu menjadi lumpuh setelah ia digantung dan diikat.
Liu Rong menjadi buta dan pinggulnya patah.
Duan Xiaoyan disetrum beberapa kali dengan tongkat listrik dan gigi depannya copot. Punggung bawahnya cedera, dan ia menjadi cacat dari pinggang ke bawah.
Yang Mei menderita penyakit Kashin-Beck (gangguan sendi) dan tidak dapat berjalan.
Lengan Wang Yuxia patah, kakinya cacat, dan dia menjadi penyandang disabilitas.
Liu Yong menjadi buta setelah kepalanya terkena benturan. Pinggulnya juga mengalami patah tulang.
Lyu Guihua menjadi cacat dan tidak mampu mengurus dirinya sendiri.
Li Xiulan dipaksa mengonsumsi obat penenang dan tubuhnya membengkak setelah beberapa waktu. Ia berbicara tidak jelas dan mengalami disorientasi mental.
Han Zhongcui mengalami luka parah. Ia tidak dapat melihat dengan jelas dan anggota tubuhnya menjadi kaku.
Zhao Changju dipukul setidaknya 10 kali sehari dan terkadang lebih dari 100 kali. Ia dipukul di wajah dan kepala. Wajahnya membengkak dan giginya menjadi longgar. Ia menjadi tuli dan kepalanya penuh memar. Karena penyiksaan jangka panjang, ia sering mengalami disorientasi mental dan reaksinya lambat. Ia mengalami gangguan penglihatan yang parah, kaki kaku, dan kehilangan keseimbangan. Ia hampir tidak bisa berjalan dan mengalami inkontinensia.
Wei Fengling menjadi sangat kurus akibat penyiksaan tersebut. Berat badannya turun dari 60 kg menjadi 45 kg (132 lbs menjadi 99 lbs).
Daftar Praktisi yang Disiksa di Penjara Ini
Wang Ailan, Wang Xiulan, Wang Zefang, Wang Yuxia, Wang Yurong, Wang Mei, Wang Yuqin, Wang Yumei, Wang Ruilin, Wang Caiqin, Wang Liqian, Wang Hui, Wang Fengqin, Zhang Jinmei, Zhang Yuxia, Zhang Jianhua, Zhang Youfu, Zhang Jinmei, Zhang Ping, Zhang Youfu, Zhang Guilan, Zhang Xuelian, Zhang Ping, Zhang Ping (orang yang berbeda), Zhang Zhenmin, Guo Caiping, Guo Qiangchuan, Guo Hong, Guo Lianqing, Guo Huifang, Guo Wenying, Li Ya, Li Zhaoying, Li Xia, Li Fang, Li Xiulan, Li Xiuzhen, Li Dexiang, Li Mingyi, Li Xiaolan, Li Qiaolian, Li Yu, Liu Yuqin, Liu Rong, Liu Guifang, Liu Yongyuan, Liu Lixia, Liu Lanying, Liu Wanqiu, Liu Yanrong, Liu Shuping, Zhao Li, Zhao Changju, Zhao Yuhua, Zhao Cuilan, Yang Xiao, Yang Jun, Yang Xuqin, Yang Wenxiu, Yang Juxiang, Ma Fumei, Ma Fulan, Ma Yuling, Gao Lili, Gao Lijin, Yang Mei, Gao Xirong, Cao Wenmei, Cao Fang, Cao Airong, Wei Zhouxiang, Miao Huixia, Bai Xianglan, Qi Huirong, Fang Jianping, Tang Qiong, Yu Shufeng, Yu Shufen, Yu Fengying, Qiang Weixiu, Niu Bianbian, Niu Bianzi, Chen Gahong, Chen Shufen, Jiao Lili, Duan Xiaoyan, Xu Liying, Tai Meihua, He Niudui, Cui Jianping, Cui Guilian, Cui Chengxiang, Wu Yinfeng, He Bingying, Zhu Lanxiu, Zhou Jiaying, Zhou Yuelian, Wu Xiaojing, Xu Liying, Qi Huirong, Tang Zhongbi, Tu Yuchun, Lu Yinghua, Shen Lidong, Shen, Mao Xiulan, Liang Ailing, Xie Guifang, Wu Yuying, Xu Liying, Yan Ping, Miao Cuihua, Jia Shujuan, Fan Ailing, Tan Xiuhua, Lyu Fengmei, Cai Shuilan, Wei Xueling, Wei Fengling, Yue Yuhua, Yue Puling, Yue Dingxue, Bao Xinlan, Ding Yinglan, Lu, Zheng Shu, Fang Jianping, Shen Jinyu, Shen Lidong, Dou Xiaoning, Bao Xinlan, Dou Qiuxin, Du Shuzhen, Xiao Yanhong, Hao Guofang, Sun Lifang, Zhao Changjun, Wu Lijun, Qin Shixiu, Ren Shuzhen, Yin Xiaolan, Tan Hui, Jing Yulan, Xia Fuying, dan Lei Zhanxiang
Daftar Sebagian Petugas Penjara yang Terlibat dalam Penganiayaan
Shi Mingyu, Pang Yongxiang, Zhang Peng, Duan Shengcheng, An Qun, Liu Ying, Zhu Xianzong, Sun Liwei, Ding Yuping, Lai Yidan, Cao Meng, Liu Ying, Yuan Jinping, Ren Jianqi, Hua Xin, Xu Xiaoying, Chang Xiuling, Qi Lijun, Zhao Changju, Yin Xiaolan, Han Zhongcui, Guo Huifang, Guo Lianqing, Gao Xirong, Li Zhaoying, Tian Fenglan, Ding Junhuan, Ma Meiying, Wang Fukun, Wang Ling, Ma Ying, Hao Guofang, Ma Liyuan, Ma Zufu, Ma He, Ma Zufu, Ma He, Zhang Yingbo, Wei Xuemei, Ma Hongmei, Tian Ming, Ding Yuping, Xue Qing, Wen Yaqin, Xue Yuan, Yang Xiaofang, Wang Yuxia, Wang Lei, Zhang Xiaohui, Zhu Yuanyuan, Yang Li, Bai Junfang, Zhang Liping, Qi Zhengge, Cao Yan, Cao Yiwei, Dang Fengqin, Luo Lin, Li Yuhua, Wei Ying, Yue Yongjun, Bao Lin, Li Wenping, Li Li, Xu Rui, Zuo Hongli, Ye Shengjie, Shan Shuli, Hou Pei, Guan Yanqiong, Qi Xuemei, Zhang Meilan, Xing Yanhong, Li Zhongqin, Wang Hongling, Wang Huifang, Xue Rong, Lu Lingli, Ji Lixia, Luo Yilian, Chi Huifa, Duan Baofeng, Meng Xianhui, Ge Jingying, Zhang Yuhua, Zhang Guanghua, Da Xiaoming, Xiao Jing, Xue Yan, Yan Jingyun, Li Yaqin, Zhang Juan, Mao Yuping, Wang Wenjuan, Zhang Ni, Guo Weiying, Wang Hui, Lin Jiawei, Li Yumei, Liu Jianling, Su Haihua, Chen Cangying, Liu Jing, Guan Lei, Chen Jie, Hou Junhong, Hou Zhihong, Wei Shanshan, Wang Manying, Li Huaji, Wu Yin, Jin Yafeng, Tian Shu, He Xiaoli, Xu Ruiping, Yang Linglan, Hao Yujie, Meng Huiling, Wang Danyi, Shan Lirong, Zhang Linhun, Fang Wei, Duojiju, Zhang Linming, Zhang Guiqin, Ma Zhenya, Li Xiaohui, Zuo Huiling, Zhu Shuyu, Liu Yuanyuan, Tuo Wanfei, Ma Meiying, Wang Ling, Wang Yan, Gan Yumei, Duan Baofeng, Chi Huifa, Zhang Zhen, Zhu Hong, Nian Xuefeng, Zhang Zhen, Zhu Guangzhong, Yuan Lei, Wang Wenhui, Lyu Huijuan, Dai Wenqing, Ding Haiyan, Xiao Yan, Wei Ying, Luo Lin, Liu Xiaolan, Cao Yiwei, Sun Liwei, Liu Xiaolan, Zhang Mei, Zhang Mei, Chen Xiaotong, Wang Yun, Hou Zhihong, Liu Xiaolan, Ma Hongmei, Chen Jia, Hou Zhihong, Xiao Yan, Liu Yancheng, dan Wang Yan.
Seluruh konten dilindungi oleh hak cipta © 1999-2025 Minghui.org