(Minghui.org) Li Yushu [pria], dari Kota Tangshan, Provinsi Hebei, telah menjalani hukuman penjara selama sepuluh tahun pada tanggal 25 Februari 2022. Pensiunnya ditangguhkan setelah ia dibebaskan. Permintaannya yang berulang-ulang agar tunjangan pensiunnya dikembalikan ditolak.

Penganiayaan finansial terhadap Li, seorang pensiunan dari Pembangkit Listrik Tenaga Panas Kota Tangshan, merupakan kelanjutan dari serangan rezim komunis terhadapnya karena ia berlatih Falun Gong. Ia ditangkap saat berbelanja pada tanggal 25 Februari 2012, selama operasi penyisiran polisi menangkap sekitar 40 praktisi Falun Gong setempat. Polisi menyita uang tunai sekitar 9.000 yuan yang dibawa Li. Mereka menggerebek rumahnya dan menyita lima komputer, lebih dari 80.000 yuan uang tunai, dan beberapa barang terkait Falun Gong. Istrinya juga ditangkap, tetapi dibebaskan beberapa jam kemudian.

Selama persidangan pada tanggal 28 Agustus 2012, hakim ketua Xu Tianpeng dari Pengadilan Distrik Fengrun menyela pengacara pembela Li beberapa kali. Setiap kali pengacara mengemukakan fakta bahwa tidak ada hukum yang berlaku di Tiongkok yang memidana Falun Gong dan bahwa Tiongkok telah memberikan suara mendukung "Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia" pada tahun 1948, Xu mengatakan tidak perlu membicarakan deklarasi internasional tersebut; dan jika ia ingin membahasnya, ia harus pergi ke AS. Xu juga memberi tahu pengacara untuk membicarakan hukum tersebut dengan Kongres Rakyat.

Bukti penuntutan terhadap Li mencakup lebih dari 820 kalender dan lebih dari 4.000 liontin yang berisi pesan-pesan Falun Gong yang diduga disita dari rumah Li. Ia mengatakan polisi memalsukan bukti karena ia hanya memiliki dua kalender dan kurang dari 20 liontin. Ia mengatakan bahwa itu adalah miliknya dan ia tidak melanggar hukum apa pun dengan memilikinya.

Xu menjatuhkan hukuman sepuluh tahun penjara kepada Li. Li dibebaskan pada tanggal 25 Februari 2022 dan Pusat Jaminan Sosial Distrik Xicheng di Beijing segera menangguhkan pensiunnya. Lembaga Beijing tersebut mengelola tunjangan pensiun untuk Datang Group, perusahaan induk dari mantan majikan Li.

Li mengajukan sejumlah permohonan kepada Pusat Jaminan Sosial Distrik Xicheng, namun staf menolak mengembalikan uang pensiunnya.

Sebelum dijatuhi hukuman penjara, Li ditangkap pada bulan Desember 2001 dan dimasukkan ke Pusat Penahanan Pertama Kota Tangshan. Ia segera dibebaskan, tetapi ditangkap lagi pada tanggal 25 Januari 2002, saat ia membayar tol di jalan raya. Ia dibawa ke Departemen Kepolisian Distrik Kaiping. Ia melakukan mogok makan sebagai bentuk protes dan dipindahkan ke Pusat Penahanan Pertama Kota Tangshan pada hari kelima. Ia tetap melakukan mogok makan dan dicekok paksa makan pada tanggal 1 Februari 2002. Ia dibebaskan setelah kondisinya menjadi kritis.

Polisi kembali menangkap Li pada bulan April 2002 dan mengancam akan menangkap seluruh anggota keluarganya jika ia menolak memberikan keterangan tentang praktisi lainnya. Istrinya, Wang Rui, ditangkap beberapa hari kemudian. Li berhasil melarikan diri, tetapi polisi segera menangkapnya dan memasukkannya ke Pusat Penahanan Pertama Kota Tangshan. Ia dijatuhi hukuman kerja paksa selama dua tahun di Kamp Kerja Paksa Hehuakeng.