(Minghui.org) Menyusul pelecehan massal terhadap praktisi Falun Gong setempat pada awal September 2022, di Kota Baoding, Provinsi Hebei, polisi setempat menangkap sembilan praktisi di Distrik Jingxiu pada waktu yang sama (sekitar pukul 7 malam) pada tanggal 26 September. Dua praktisi lainnya rumahnya digeledah tetapi tidak ditangkap.

Falun Gong, juga dikenal sebagai Falun Dafa, adalah sebuah disiplin spiritual yang telah dianiaya oleh rezim komunis Tiongkok sejak tahun 1999.

Buku-buku Falun Gong praktisi, foto pencipta latihan, komputer, printer dan DVD disita. Ketika polisi membawa mereka ke kantor polisi, banyak dokumen yang sudah diisi. Keluarga praktisi curiga bahwa polisi telah melacak mereka dengan memantau panggilan telepon mereka.

Li Sumei, seorang perawat berusia 50-an, ditangkap saat sedang bekerja. Polisi kemudian membawanya kembali ke rumah dan mengisi dua kotak dengan barang-barang yang berhubungan dengan Falun Gong. Saat itu, sekelompok petugas lainnya telah selesai menggeledah rumah tetangganya, Zang Yongkan, 52 tahun.

Zang hidup sendiri, setelah suaminya menceraikannya karena penganiayaan. Dia masih sangat sering mengunjungi mantan ibu mertuanya dan merawatnya. Polisi pergi dengan dua mobil penuh barang yang diambil darinya. Dia dilecehkan beberapa kali sebelum penangkapannya.

Li dan Zang saat ini ditahan di Pusat Penahanan Qingyuan dan penangkapan mereka telah disetujui.

Setelah lebih dari sepuluh petugas mendobrak masuk ke rumah Wang Yamin, mereka menghalangi pria tua itu, yang mengalami kesulitan berjalan, di belakang beberapa meja dan kemudian menghabiskan dua jam berikutnya menggerebek rumahnya. Ketika pria berusia 80-an itu menanyakan nama para petugas, mereka menjawab "Wang Xiaoer, Wang Xiaojun, dan Li Sunshu," yang biasa digunakan untuk menyebut nama orang yang tidak diketahui identitasnya di Tiongkok seperti "John Doe."

Belasan petugas masuk ke rumah Zhang Shufang saat dia dan suaminya masih makan malam. Rumah kecil mereka menjadi sangat ramai dengan kehadiran para petugas. Setelah penggerebekan rumah, polisi membawa Zhang, berusia 70-an, ke kantor polisi untuk diinterogasi dan memerintahkannya untuk menandatangani daftar barang yang disita. Mereka memberinya sembilan hari penahanan, tetapi membebaskannya dari hukuman karena usianya yang sudah lanjut. Dia kembali ke rumah setelah dua jam di kantor polisi. Dia kembali ke sana keesokan harinya dan mendapatkan lebih dari sepuluh buku Falun Gong miliknya dan foto pencipta Falun Gong.

Zhang Ximei, wanita, 54, baru saja dibebaskan pada Maret 2022 setelah menjalani hukuman 3,5 tahun karena berlatih Falun Gong. Polisi mengganggunya satu minggu sebelum penangkapan terakhirnya pada 26 September. Dia ditahan di kantor polisi selama dua hari sebelum dibawa ke penjara Kota Baoding, di mana dia ditahan selama tiga hari.

Yang Xianxiang, ibunda Zhang berusia 80-an, rumahnya digeledah pada hari yang sama. Komputernya, dua ponsel dan beberapa buku Falun Gong disita.

Sun Shuling, 67 tahun, rumahnya juga digeledah setelah polisi masuk. Karena suaminya memprotes keras dan dia mengalami tekanan darah tinggi, polisi tidak menangkapnya.

Kang Shuping, wanita, 70 tahun, diancam oleh polisi dengan penahanan yang lama. Ketika putranya membawanya pulang pada sore hari, polisi memerintahkan dia untuk melapor kembali keesokan harinya. Dia ketakutan dan dirawat di rumah sakit setelah mengalami kondisi medis.

Praktisi lain yang ditangkap adalah Huang Chun'ai, wanita, 63 tahun, Zhang Jinping [wanita] dan Li Xiuzhi [wanita]. Huang dan Zhang dipaksa menandatangani beberapa dokumen sebelum dibebaskan pada tengah malam.

Informasi kontak pelaku:

Wang Guangwei (王广维), kepala Biro Keamanan Umum Kota Baoding: +86-312-3026139
Wang Lianyong (王连勇), kepala Kantor Polisi Jingxiu: +86-312-3162110, +86-312-3037032
Cao Jing (曹晶), kepala Kantor Polisi Jiezhuang: +86-312-3225712
(Lebih banyak informasi kontak pelaku tersedia di artikel asli berbahasa Mandarin)