(Minghui.org) Bulan September 2023 tercatat 104 kasus praktisi Falun Gong dijatuhi hukuman penjara karena mempertahankan keyakinannya.
Di antara 104 kasus tersebut, 8 kasus terjadi antara tahun 2019 dan 2022, 14 kasus terjadi pada pertengahan tahun pertama tahun 2023, 9 kasus pada bulan Juli 2023, 15 kasus pada bulan Agustus 2023, 36 kasus pada bulan September 2023, dan 11 kasus lainnya terjadi pada bulan yang tidak diketahui pada tahun 2023, serta 11 kasus lainnya yang terjadi pada bulan dan tahun yang tidak diketahui. Keterlambatan dalam pelaporan disebabkan oleh sensor informasi yang ketat di bawah Partai Komunis Tiongkok (PKT), yang bertujuan untuk merahasiakan penganiayaan untuk menghindari sorotan internasional.
Praktisi yang dihukum berasal dari 18 provinsi, kota yang dikontrol pusat, dan daerah otonom di Tiongkok. Jilin memiliki kasus terbanyak dengan 21 kasus, diikuti oleh Liaoning (14) dan Hebei (10). 15 wilayah sisanya memiliki 1 kasus sampai 9 kasus.
Di antara 55 praktisi yang usianya diketahui pada saat hukuman dijatuhkan, 2 orang berusia 30-an, 3 orang berusia 40-an, 15 orang berusia 50-an, 17 orang berusia 60-an, 14 orang berusia 70-an, dan 4 orang berusia 80-an. Seorang praktisi berusia 87 tahun tidak hanya dijatuhi hukuman tiga tahun sembilan bulan setelah penangkapan terakhirnya tetapi juga diperintahkan untuk menjalani kembali hukuman penjara tiga tahun terakhir dari hukuman penjara sebelumnya, yang telah ia jalani di luar penjara karena kondisi kesehatannya. Kedua hukuman tersebut tidak dapat dijalani secara bersamaan sehingga ia kini menjalani hukuman gabungan selama 6,5 tahun.
Masa hukuman praktisi berkisar antara enam bulan hingga sembilan tahun, dengan rata-rata masa hukuman tiga tahun. Empat praktisi diberi masa percobaan. Dua dari mereka bersama 35 praktisi lainnya, masing-masing didenda antara 1.000 sampai 50.000 Yuan dengan total 306.000 Yuan (rata-rata 8.500 Yuan per orang).
Para praktisi berasal dari berbagai kalangan, termasuk guru sekolah menengah, manajer perusahaan, pekerja smelter, dokter, dan petani. Ibu seorang residen Inggris dijatuhi hukuman 1,5 tahun, setelah sebelumnya dipenjara selama delapan tahun karena keyakinannya.
Orang tua dari seorang pria berusia 66 tahun, yang selama ini mengandalkan perawatannya, sangat putus asa dengan penangkapannya hingga mereka meninggal satu per satu. Dua wanita yang kehilangan suaminya karena penganiayaan kini dijatuhi hukuman penjara. Seorang ibu berusia 72 tahun dihukum karena berlatih Falun Gong sementara putranya masih menjalani hukuman karena keyakinannya.
Di bawah ini adalah cuplikan dari beberapa kasus hukuman. Daftar lengkap praktisi yang dihukum dapat diunduh di sini (PDF).
Lansia dan Penyandang Cacat Dihukum
Liao An’an, wanita berusia 87 tahun, di Kota Baiyin, Provinsi Gansu dijatuhi hukuman tiga tahun sembilan bulan pada tanggal 5 September 2023 karena keyakinannya pada Falun Gong.
Liao ditangkap di pertemuan praktisi pada tanggal 14 Januari 2022. Saat diinterogasi sekitar jam 11 malam pada malam penangkapannya, ia tiba-tiba mengalami kesulitan bernapas, merasa mual, dan berkeringat banyak, sebelum kehilangan kesadaran. Polisi memanggil dokter di kantor polisi. Dokter memberi oksigen kepada Liao dan mulai memeriksanya dan kemudian berteriak, “Denyut nadi 42 (bpm), tekanan darah sistolik 57 (mmHg), tekanan darah diastolik tidak terdeteksi, dan kondisinya kritis. Buru-buru! Bawa ia ke rumah sakit!” Baru kemudian polisi memanggil ambulans.
Liao dibawa ke ruang gawat darurat Rumah Sakit Rakyat Pertama Kota Baiyin. Polisi pergi segera setelah putranya tiba. Karena tidak mampu membiayai perawatan rawat inap, putranya membawanya pulang setelah kondisinya stabil beberapa jam kemudian.
Kejaksaan Distrik Baiyin memberi tahu putra Liao sekitar dua minggu kemudian bahwa ibunya telah diberikan surat perintah penangkapan resmi dan ia dapat menyewa pengacara untuk mewakilinya.
Seorang pekerja dari Pengadilan Distrik Baiyin datang ke rumah Liao pada tanggal 29 Maret 2023, dan mengatakan ia akan diadili keesokan harinya. Karena masih belum bisa berjalan, pengadilan memaksanya hadir dalam sidang virtual di rumah.
Dua pegawai pengadilan menyampaikan putusan Liao kepadanya pada tanggal 5 September 2023. Putranya marah ketika mendengar bahwa selain hukuman penjara baru yaitu tiga tahun sembilan bulan, pengadilan memerintahkan Liao untuk kembali menjalani hukuman tiga tahun dari hukuman penjara sebelumnya, di mana ia diizinkan untuk menjalani hukuman di rumah karena kondisi fisiknya.
Pegawai pengadilan mengatakan pengadilan pernah memerintahkan Liao untuk melapor ke penjara pada tahun 2016 tetapi ia tidak pernah melakukannya. Putranya berargumen bahwa tidak ada seorang pun yang pernah memberi tahu mereka, dan bahwa ibunya telah menjalani hukuman tiga tahun di luar penjara di bawah pengawasan ketat oleh komite jalan sebagaimana ditentukan oleh pengadilan.
Liao menolak menandatangani putusannya, dan pegawai pengadilan membalas dengan tidak mengizinkannya membaca keseluruhan putusan. Mereka dengan cepat menunjukkan padanya bagian yang menyatakan hukuman penjaranya.
Liao mengajukan banding. Karena kesehatannya masih buruk, tidak jelas kapan pengadilan akan menahannya untuk menjalani hukuman penjara ketiganya.
Liao pertama kali dijatuhi hukuman lima tahun setelah penangkapannya pada tanggal 18 Agustus 2008, dan dijatuhi hukuman lima tahun lagi setelah penangkapan lainnya pada tanggal 19 September 2014. Karena alasan kesehatan, ia diizinkan menjalani tiga tahun terakhir masa hukuman penjara keduanya di luar penjara.
Wanita Shandong Berusia 87 Tahun Dihukum Satu Tahun
Yang Yuzhen, wanita warga Kota Qingdao, Provinsi Shandong berusia 87 tahun, dijatuhi hukuman satu tahun dan denda 5.000 Yuan pada tanggal 16 September 2023.
Hukuman Yang berasal dari penggerebekan polisi di rumah putrinya, tempat ia tinggal, pada tanggal 28 Juli 2022. Kantor Polisi Badahu menargetkannya setelah video pengawasan menunjukkan ia mengeluarkan kartu flash dari sakunya. Setelah memasukkan namanya ke dalam daftar hitam praktisi Falun Gong, polisi curiga bahwa kartu tersebut berisi informasi Falun Gong dan Yang bermaksud untuk memberikannya kepada seseorang.
Polisi menyita semua buku-buku Falun Gong milik Yang tetapi tidak menangkapnya. Keesokan harinya mereka memanggilnya ke kantor polisi untuk memverifikasi barang yang disita. Ia pergi tetapi menolak menandatangani daftar barang yang disita. Ia mendesak polisi untuk berhenti menganiaya praktisi Falun Gong. Polisi membebaskannya dengan jaminan dan membiarkannya pulang.
Seorang pengacara yang ditunjuk pengadilan mengunjungi Yang pada awal bulan Juli 2023 meskipun ia tidak pernah memintanya. Pengacara mengatakan bahwa, jika ia mengakui “kejahatannya” yaitu “menggunakan aliran sesat untuk merusak penegakan hukum” (dalih standar yang digunakan untuk menjebak dan menghukum praktisi Falun Gong), ia mungkin akan mendapat hukuman ringan dan menghindari hukuman penjara.
Yang mengatakan kepada pengacara bahwa ia tidak melanggar hukum apa pun dengan berlatih Falun Gong atau memiliki buku-buku Falun Gong. Ia juga memberi tahunya bagaimana ia mendapat manfaat dari Falun Gong. Kedua putranya meninggal di masa puncak kehidupan mereka. Ia sangat sedih dan kesehatannya menurun. Ia menderita penyakit jantung dan tekanan darah tinggi. Matanya sangat sensitif terhadap cahaya dan harus menutup tirai sepanjang hari. Setelah berlatih Falun Gong, gejalanya perlahan hilang dan ia menjadi lebih ceria. Di usia 87 tahun, ia tidak mengalami kesulitan menaiki tangga.
Pengadilan Distrik Shibei menyidangkan kasus Yang pada tanggal 18 Juli 2023. Yang membantah tuduhan jaksa terhadapnya dan menekankan bahwa tidak ada undang-undang di Tiongkok yang memidana Falun Gong atau mencapnya sebagai aliran sesat. Ia juga menunjukkan bahwa larangan terhadap publikasi Falun Gong telah dicabut pada tahun 2011, yang berarti bahwa buku-buku Falun Gong yang disita dari rumahnya sepenuhnya sah dan tidak dapat digunakan sebagai bukti yang memberatkannya.
Pengacara yang ditunjuk pengadilan sependapat dengan Yang dan juga membela Yang tidak bersalah meskipun ia memang telah diperintahkan untuk membujuk Yang untuk mengaku bersalah.
Hakim ketua Wang Hanzhi memvonis Yang pada tanggal 16 September 2023. Tidak jelas kapan ia akan ditahan kembali untuk menjalani hukuman.
Orang yang Telah Diamputasi di Beijing Dihukum Dua Tahun karena Keyakinannya
Liu Boxin (wanita), warga Beijing berusia 59 tahun yang kakinya diamputasi akibat kanker tulang, saat ini ditahan di Pusat Penahanan Distrik Haidian untuk menjalani hukuman dua tahun karena keyakinannya.
Liu ditangkap pada tanggal 14 Juli 2022. Karena alasan kesehatan, ia dibebaskan dengan jaminan, tapi ditangkap lagi di rumahnya pada tanggal 25 Agustus 2022. Polisi kemudian membebaskannya dengan jaminan sekitar tengah malam pada hari yang sama.
Kejaksaan Distrik Haidian memanggil Liu untuk deposisi pada bulan November 2022. Pengadilan Distrik Haidian awalnya menjadwalkan sidang pada tanggal 16 Februari 2023, tetapi kemudian menundanya hingga tanggal 23 Maret. Ia dijatuhi hukuman dua tahun pada tanggal 29 Agustus dan segera ditahan lagi.
Liu berlatih Falun Gong pada tahun 1997 dan menjadi lebih sehat dan lebih kuat. Ia bisa melakukan pekerjaan rumah tangga lagi dan rukun dengan anggota keluarganya. Setelah penganiayaan dimulai dua tahun kemudian, ia teguh pada keyakinannya dan ditangkap setidaknya lima kali sebelum dijatuhi hukuman penjara baru-baru ini.
Para Profesional yang Ditargetkan
Mantan Pejabat Pengadilan Berusia 70 Tahun Dihukum Delapan Bulan
Liang Xuesen, pria berusia 70 tahun, warga Kota Shenyang, Provinsi Liaoning, dijatuhi hukuman delapan bulan karena keyakinannya pada Falun Gong.
Liang, mantan direktur di Pengadilan Distrik Xinchengzi di Shenyang, ditangkap pada tanggal 27 Februari 2023, setelah polisi melihat ia mengantarkan beberapa surat ke kotak pengumpulan surat dan mencurigai ia mengirimkan surat-surat Falun Gong.
Polisi menggerebek rumah Liang dan menyita komputer, printer, buku-buku Falun Gong, dan barang-barang pribadi lainnya. Mereka membawanya ke Pusat Penahanan Distrik Tiexi keesokan harinya.
Baru-baru ini diketahui bahwa Liang telah dijatuhi hukuman delapan bulan dan hukuman penjaranya akan berakhir pada tanggal 26 Oktober 2023. Rincian lain dari penuntutannya masih harus diselidiki.
Liang masih ditahan di pusat penahanan pada saat artikel ini ditulis. Ia menderita tekanan darah tinggi dan gula darah tinggi setelah berbulan-bulan ditahan. Tidak jelas apakah ia telah mendapatkan perhatian medis.
Mantan Jurnalis Surat Kabar Melakukan Mogok Makan Setelah Dihukum
Seorang mantan jurnalis berusia 66 tahun di Kota Leshan, Provinsi Sichuan dijatuhi hukuman satu tahun delapan bulan pada tanggal 8 September 2023.
Hukuman He Xiaoling berasal dari penangkapannya pada tanggal 2 November 2022, karena memberikan materi informasi Falun Gong kepada polisi. Ia dibebaskan dengan jaminan beberapa jam kemudian dan dipanggil ke Kejaksaan Distrik Shizhong pada bulan April 2023 untuk menandatangani beberapa dokumen.
Pada tanggal 8 September 2023, beberapa polisi dari Kantor Polisi Suji menangkap He dari rumahnya dan langsung membawanya ke Pengadilan Distrik Shizhong untuk menghadap hakim. Ia tidak pernah diberi tahu tentang sidang pengadilan sebelumnya.
He dinyatakan bersalah pada akhir persidangan dan segera dibawa ke pusat penahanan setempat. Ia melakukan mogok makan sebagai protes dan dipindahkan ke Rumah Sakit Honghui untuk menerima infus sambil diawasi oleh polisi 24/7. Terlepas dari kenyataan bahwa ia sangat kurus dan lemah akibat mogok makan, polisi masih memborgol kakinya di ranjang rumah sakit sepanjang hari.
He mengajukan banding atas hukuman penjaranya yang terakhir dan yang kedua. Pengadilan Distrik Shizhong yang sama sebelumnya menjatuhkan hukuman satu setengah tahun penjara padanya pada tanggal 9 Maret 2017, setelah penangkapannya pada pertengahan Juni 2016 karena berbicara kepada orang-orang tentang Falun Gong di media sosial.
He pernah bekerja sebagai jurnalis untuk Sichuan Business Daily dan kemudian bekerja di Komite Manajemen Departemen Leshan Giant Buddha [sebuah situs warisan dunia].
Suaminya adalah seorang diplomat yang bekerja di Jepang dan Kanada sebelum menjabat sebagai wakil konsul di Kedutaan Besar Tiongkok di Melbourne, Australia. Setelah kembali ke Tiongkok, suaminya bekerja di Kantor Urusan Luar Negeri pemerintah kota. Suaminya menderita tortikolis spastik (kondisi yang menyakitkan di mana otot leher berkontraksi tak terkendali dan menyebabkan kepalanya berputar atau miring ke satu sisi), dan hampir lumpuh. Putrinya terluka parah dalam sebuah kecelakaan setelah lulus kuliah.
Meskipun telah mendapat perawatan medis, suami dan putri He masih belum pulih sepenuhnya dan sedang berjuang untuk mengurus diri mereka sendiri. Pemenjaraan terakhir terhadap He, yang merupakan pengasuh utama, memosisikan suami dan putrinya dalam kondisi yang memprihatinkan.
Seorang pensiunan guru taman kanak-kanak berusia 60 tahun di Kota Helong, Provinsi Jilin dijatuhi hukuman empat setengah tahun karena berupaya mendapatkan kembali uang pensiunnya, yang telah ditangguhkan akibat hukuman penjara sebelumnya karena keyakinannya pada Falun Gong.
Penangguhan uang pensiun Sun Qingju (wanita) akibat dari hukuman penjara empat tahun sebelumnya dari bulan Mei 2012 hingga bulan Mei 2016. Pada bulan November 2021, Biro Jaminan Sosial Kota Helong memerintahkannya untuk mengembalikan tunjangan pensiun sebesar 150.000 Yuan yang diberikan kepadanya ketika ia sedang menjalani empat tahun hukuman penjara. Ia menolak untuk mematuhinya karena manfaat pensiunnya adalah aset yang diperolehnya secara sah. Biro Jaminan Sosial tidak lama kemudian menangguhkan uang pensiunnya.
Sun mengajukan banding ke biro jaminan sosial agar pembayaran uang pensiunnya dipulihkan tetapi ia ditangkap pada tanggal 8 April 2022. Meskipun telah dibebaskan malam itu, ia ditahan kembali pada tanggal 31 Agustus dan kemudian dijatuhi hukuman oleh Pengadilan Kota Longjing.
Berulang Kali Dianiaya
Pernah Dipenjara 8 Tahun, Ibu dari Warga Inggris Dikenakan Hukuman Penjara Kedua
Tiga tahun setelah Liu Pintong (wanita) selesai menjalani hukuman 8 tahun penjara karena berlatih Falun Gong, warga Kota Donggang, Provinsi Liaoning berusia 52 tahun ini dijatuhi hukuman lagi, 1,5 tahun setelah penangkapannya pada tanggal 3 Februari 2023.
Liu Pingtong
Setelah mengetahui penangkapannya, putranya, Hu Xuanming yang saat ini sedang belajar untuk mendapatkan gelar sarjana di Inggris, menulis surat kepada Boris Johnson, Anggota Parlemen dan mantan Perdana Menteri Inggris, meminta bantuan mereka untuk menyelamatkan Liu.
Johnson pada tanggal 27 Maret meneruskan keprihatinan Hu kepada The Rt Hon Anne-Marie Trevelyan MP, Menteri Negara di Kantor Luar Negeri, Persemakmuran & Pembangunan Inggris. Trevelyan membalas Johnson pada tanggal 2 Mei, dengan mengatakan bahwa Pemerintah Inggris akan “memantau masalah ini dengan cermat dan akan terus menekankan kepada Tiongkok perlunya segera mengakhiri pelanggaran serius terhadap hak asasi manusia.”
Liu diberi hukuman 15 hari penahanan administratif di Pusat Penahanan Kota Fushun setelah penangkapannya. Pada tanggal 8 Februari, polisi memaksa keluarganya membawa mereka (polisi) ke rumah bibinya untuk penggeledahan.
Keluarga Liu menelepon Jiao Chen, wakil kepala Kantor Keamanan Domestik Distrik Shuncheng di Kota Fushun, pada tanggal 14 Februari untuk menanyakan tentang kasusnya. Jiao mengklaim bahwa penangkapan Liu sebelumnya pada bulan Mei 2022 karena membagikan materi Falun Gong dan berbicara kepada orang-orang tentang Falun Gong, mereka berencana untuk menghukumnya tiga hingga lima tahun.
Pengadilan Distrik Shuncheng mengadakan sidang kasusnya di pusat penahanan pada tanggal 7 Juli. Keluarganya mengetahui pada pertengahan September bahwa Liu telah dijatuhi hukuman 1,5 tahun penjara.
Liu sebelumnya ditangkap pada tanggal 3 Maret 2012, juga karena meningkatkan kesadaran tentang penganiayaan Falun Gong. Pengadilan Distrik Zhenxing menjatuhkan hukuman delapan tahun penjara padanya pada tanggal 10 Agustus 2012.
Liu menjadi sasaran penyiksaan brutal dan dipaksa bekerja berjam-jam tanpa bayaran selama sembilan bulan di Pusat Penahanan Kota Dandong. Pada saat ia dibawa ke Penjara Wanita Provinsi Liaoning pada tanggal 11 Desember 2012, ia menderita masalah leher yang parah, mati rasa pada anggota badan, dan kepala pening. Ia juga mengalami pendarahan ketika buang air besar.
Untuk memaksanya melepaskan Falun Gong, penjaga penjara menyiksanya dengan berbagai macam penyiksaan, termasuk berjam-jam berdiri atau duduk di bangku kecil dengan paku di permukaannya. Mereka juga mempermalukannya, melarangnya tidur dan menggunakan kamar kecil, dan melarangnya mandi.
Liu menderita gagal ginjal pada tanggal 14 Oktober 2014, dan dibawa ke rumah sakit penjara. Para penjaga mengikatnya dengan posisi elang terbentang di tempat tidur. Tangan dan kakinya menjadi sangat bengkak. Ia kurus dan bahkan tidak memiliki kekuatan untuk menyapa saudara perempuannya yang datang mengunjunginya.
Penjara menolak untuk melepaskan Liu dengan alasan kesehatan. Mereka mengklaim bahwa karena ia mengalami gagal ginjal, mereka akan menganggapnya sebagai kematian alami jika ia meninggal dan mereka tidak akan bertanggung jawab untuk itu.
Liu dibawa kembali ke penjara setelah satu minggu di rumah sakit. Uang 4.000 Yuan yang disetorkan keluarganya untuk membeli makanan tambahan disita dan keluarganya tidak diizinkan mengunjunginya selama dua bulan. Para penjaga mengikatnya dengan posisi elang terbentang dan mencekok paksa makan terhadapnya selama dua bulan.
Setelah Menjalani Hukuman Tujuh Tahun, Wanita Guangdong Dikenakan Hukuman Enam Tahun Lagi
Seorang wanita berusia 56 tahun di Kota Gaozhou, Provinsi Guangdong, dijatuhi hukuman enam tahun penjara dan denda 20.000 Yuan pada tanggal 22 September 2023.
Wu Youqing (wanita) ditangkap pada tanggal 26 September 2022, dan didakwa pada tanggal 25 November tahun itu. Ia diadili di Pusat Penahanan Pertama Kota Maoming pada tanggal 29 Juni 2023, dan dinyatakan bersalah tiga bulan kemudian.
Hukuman terakhir terhadap Wu didahului dengan beberapa penangkapan sebelumnya karena ia tetap teguh dengan keyakinannya. Ia dijatuhi hukuman tiga tahun kerja paksa (2005-2008) dan empat tahun penjara (2013-2017). Ia disiksa secara brutal selama penahanannya. Seorang penjaga penjara pernah memaksanya telanjang untuk mempermalukannya.
Ia selamat dari pelecehan selama bertahun-tahun di tahanan dan kembali ke rumah, hanya untuk menghadapi pelecehan terus-menerus dari pihak berwenang setempat ketika mereka berusaha memaksanya untuk melepaskan keyakinannya.
Sebelum penganiayaan dimulai, suami Wu sangat mendukung latihan Falun Gong dan keluarganya bahagia. Namun penangkapan Wu yang berulang kali setelah penganiayaan dimulai terbukti terlalu berat untuk ditanggung suaminya baik secara mental maupun finansial (Wu dipecat dari pekerjaannya di Koperasi Kredit Pedesaan ketika ditahan di kamp kerja paksa). Suaminya mengecamnya dan sering memukulinya dengan brutal. Suaminya akhirnya mengajukan cerai saat Wu di penjara.
Tragedi Keluarga
Pria Shaanxi Berusia 66 Tahun Mendapat Hukuman 4 Tahun, Orang Tuanya yang Putus Asa Meninggal Dua Bulan Kemudian
Miao Zhongjun, pria berusia 66 tahun, penduduk Kota Xi'an, Provinsi Shaanxi, dijatuhi hukuman empat tahun dan denda 10.000 Yuan pada tanggal 11 September 2023. Ia mengajukan banding atas hukuman yang salah tersebut.
Miao ditangkap pada tanggal 10 Mei 2022, dan hadir di pengadilan pada tanggal 23 Maret 2023. Pengadilan memerlukan waktu hingga September 2023 untuk mengeluarkan keputusan bersalah. Menurut para ahli hukum, hal ini mungkin karena pengadilan harus berkonsultasi dengan pengadilan tinggi provinsi, karena baik pengadilan tinggi maupun pengadilan banding tidak bisa megatakan apapun dalam kasus Falun Gong.
Orang tua Miao, yang mengandalkan perawatan Miao, sangat terpukul dengan penangkapannya. Ibunya, Li Fenghua, sering tidak bisa tidur pada malam hari dan didiagnosis menderita penyakit mematikan. Istri Miao mengajukan permohonan kepada hakim Quan Borong agar suaminya dapat dibebaskan untuk menemui ibunya, namun hakim menolak permintaannya. Wanita tua itu meninggal pada tanggal 13 Maret, sepuluh hari sebelum sidang. Di hari-hari terakhir hidupnya, ibunya menangis kesakitan yang luar biasa, meminta bertemu dengan Miao untuk yang terakhir kalinya. Ayahnya yang terpukul meninggal dua bulan kemudian.
Kedua Menjanda karena Penganiayaan terhadap Falun Gong, Dua Wanita Jiangsu Dihukum Penjara
Dua wanita di Kota Huaian, Provinsi Jiangsu, dijatuhi hukuman penjara pada tanggal 28 Agustus 2023.
Zhu Yunxia, 61 tahun, dan Lin Fengying, 71 tahun, ditangkap pada tanggal 5 Oktober 2022, dan diadili pada tanggal 7 Juni 2023. Polisi menuduh mereka mencetak dan mendistribusikan materi Falun Gong tetapi gagal memberikan bukti apa pun mengenai hal itu. Meskipun kurangnya bukti, hakim masih memberi hukuman satu tahun kepada Zhu dengan denda 2.000 Yuan dan Lin enam bulan dengan denda 1.000 Yuan.
Hakim menuduh Lin melakukan pelanggaran berulang karena ia sebelumnya dijatuhi hukuman tiga tahun penjara pada bulan Agustus 2008 karena keyakinannya. Saat ia di penjara, polisi terus mengganggu suaminya, Dai Mingxuan, yang juga seorang praktisi Falun Gong. Akibat tekanan yang memuncak, kesehatan Dai menurun dan ia meninggal pada tanggal 15 Maret 2012 pada usia 68 tahun.
Zhu juga kehilangan suaminya, Xie Ruxian, karena penganiayaan. Xie ditangkap pada tanggal 5 Oktober 2022, meskipun ia tidak berlatih Falun Gong. Ia ditahan selama satu bulan sebelum dibebaskan dengan jaminan. Kesehatannya sangat terpengaruh selama penahanannya dan tidak pernah pulih. Xie meninggal pada tanggal 13 Februari 2023. Ia berusia 67 tahun.
Pria Guangdong Dihukum 2,5 Tahun, Saudaranya Dihukum 5 Tahun – Karena Keyakinan Mereka pada Falun Gong
Xie Hankui, seorang warga Kota Meizhou, Provinsi Guangdong, ditangkap di rumahnya pada tanggal 24 Februari 2023 beberapa minggu setelah polisi Internet melihat kata-kata “Mengapa Ada Umat Manusia” dalam pesan yang ia posting di ruang obrolan di media sosial. Pencipta Falun Gong menulis artikel berjudul “Mengapa Ada Umat Manusia” pada bulan Januari 2023 dan polisi menuduh Xie mempromosikan informasi Falun Gong secara online.
Meskipun Xie dibebaskan pada hari yang sama, ia ditangkap lagi dua hari kemudian dan dikenakan penahanan kriminal. Surat perintah penangkapan resmi terhadapnya dikeluarkan pada tanggal 13 Maret.
Pengadilan Distrik Meixian mengadakan sidang kasus Xie pada tanggal 13 Juli. Istrinya dilarang menghadiri sidang tersebut. Putranya awalnya diizinkan memasuki gedung pengadilan tetapi segera diusir keluar. Pengadilan menyatakan bahwa ibu dan anak tersebut terdaftar sebagai saksi penuntut sehingga tidak diperbolehkan menghadiri persidangan. Mereka hanya menjawab pertanyaan yang diajukan polisi pada hari penangkapan pertama Xie (24 Februari) dan terkejut mengetahui bahwa kata-kata mereka telah digunakan untuk melawan orang yang mereka cintai tanpa sepengetahuan atau persetujuan mereka.
Pengacara Xie mengajukan pembelaan tidak bersalah untuknya dan ia juga memberikan kesaksian untuk pembelaannya sendiri. Ia kemudian dijatuhi hukuman dua setengah tahun dan sekarang mengajukan banding atas hukuman yang salah tersebut.
Saudara Xie yang lebih tua, Xie Hanzhu, juga menjalani hukuman karena berlatih Falun Gong. Xie yang lebih tua, mantan kepala departemen energi, ditangkap pada tanggal 20 Oktober 2021 dan dijatuhi hukuman lima tahun pada akhir tahun 2022. Sebelumnya, ia telah dipenjara total 15 tahun karena keyakinannya.
Wanita Berusia 71 Tahun Dihukum 5 Tahun karena Berlatih Falun Gong, Putranya Dua Kali Dipenjara Karena Alasan yang Sama
Xu Yanhua, seorang warga Kota Changchun, Provinsi Jilin, berusia 71 tahun, ditangkap pada tanggal 10 Februari 2023, dan kemudian dijatuhi hukuman lima tahun dan denda 10.000 Yuan. Detail lain mengenai penuntutannya, termasuk dakwaan dan persidangannya masih harus diselidiki. Juga tidak jelas di mana ia ditahan saat ini.
Sebelum penangkapan terakhir, Xu dan putranya Wang Peng ditangkap oleh polisi pada bulan Mei 2022 dan segera dibebaskan. Xu tinggal jauh dari rumah untuk bersembunyi dari polisi, polisi pergi ke rumah Wang untuk mencarinya pada tanggal 20 Juli 2022. Tidak dapat menemukannya, polisi menggerebek rumah Wang dan menangkapnya dengan alasan bahwa ia juga berlatih Falun Gong. Ia diadili pada tanggal 21 November 2022 dan dijatuhi hukuman 1,5 tahun.
Rumah Wang setelah penggerebekan polisi.
Xu, seorang pensiunan pekerja, memuji Falun Gong yang telah memulihkan kesehatannya dan memungkinkan ia melepaskan kebenciannya terhadap mantan suami dan supervisornya di tempat kerja. Namun upayanya yang sederhana untuk mendapatkan kehidupan yang sehat dan bahagia, mendapat penganiayaan berulang kali selama bertahun-tahun.
Wang juga menjadi sasaran karena keyakinannya dan dipenjara selama 6 tahun sebelum hukuman terakhirnya. Selama dalam tahanan, ia dicekok paksa makan dengan air garam konsentrasi tinggi dan disiksa dengan straitjaket (baju pengekang) untuk jangka waktu yang lama.
Hukuman Massal
Dua Warga Chongqing Dihukum Lama di Penjara
Wang Hong, pria 48 tahun, dan Dai Shufang, wanita 71 tahun, di Chongqing, ditangkap pada tanggal 20 September 2022, dan dijatuhi hukuman penjara pada tanggal 18 Agustus 2023. Wang dijatuhi hukuman 9 tahun dan Dai 8,5 tahun. Mereka masing-masing didenda 15.000 Yuan.
Wang dan Dai, adalah penjual anggur, teman serumah di apartemen sewaan bersama. Polisi masuk ke tempat tinggal mereka pada tanggal 20 September 2022 dan menangkap mereka. Polisi menyita buku-buku Falun Gong, komputer, printer, dan uang tunai lebih dari 10.000 Yuan (termasuk beberapa uang kertas dengan pesan Falun Gong yang tercetak di atasnya sebagai cara untuk meningkatkan kesadaran terhadap penganiayaan).
Kejaksaan Distrik Jiangbei mendakwa Wang dan Dai pada bulan Januari 2023 atas tuduhan “menggunakan organisasi sesat untuk merusak penegakan hukum.” Selama persidangan mereka di Pengadilan Distrik Jiangbei pada tanggal 19 Mei 2023, banyak polisi terlihat baik di dalam maupun di luar gedung pengadilan. Semua penonton harus menunjukkan kartu identitas mereka.
Namun Wang dan Dai tidak terlihat. Keluarga dan pengacara mereka diberi tahu bahwa mereka akan mengikuti persidangan secara jarak jauh dari pusat penahanan. Pengadilan tidak pernah memberikan penjelasan mengapa format persidangan kedua terdakwa diubah dari tatap muka menjadi jarak jauh. Orang-orang di ruang sidang melihat dari video sidang virtual bahwa Dai dibawa ke sebuah ruangan di pusat penahanan dengan menggunakan kursi roda.
Wang menjelaskan bagaimana Falun Gong memulihkan kesehatannya dan mengajarinya menjadi orang baik ketika pengacaranya bertanya mengapa ia berlatih Falun Gong. Ia menekankan bahwa ia tidak melanggar hukum dengan menggunakan hak konstitusionalnya atas kebebasan berkeyakinan. Pengacaranya setuju dan lebih lanjut menunjukkan bahwa tidak ada undang-undang di Tiongkok yang memidana Falun Gong atau mencapnya sebagai aliran sesat.
Dai juga bersaksi untuk pembelaannya dan menuntut pembebasan. Pengadilan kemudian mengembalikan kasus tersebut ke kejaksaan. Tidak jelas kapan kejaksaan mengajukan kembali kasus tersebut, namun pengadilan menjatuhkan hukuman kepada Dai dan Wang pada tanggal 18 Agustus 2023 tanpa mengadakan sidang lagi.
Kabupaten Guan, Provinsi Shandong: Delapan Praktisi Falun Gong Dihukum Lagi dalam Sidang Ulang setelah Hukuman Penjara Sebelumnya Dibatalkan
Delapan praktisi Falun Gong di Kabupaten Guan, Provinsi Shandong, masih dijatuhi hukuman penjara karena keyakinan mereka terhadap Falun Gong setelah sidang ulang. Bahkan salah satunya mendapat tambahan hukuman tiga tahun penjara.
Delapan orang tersebut ditangkap antara bulan Mei dan Agustus 2022 karena membuat materi yang mengungkap penganiayaan terhadap Falun Gong. Pengadilan Kabupaten Guan mengadakan sidang virtual atas kasus mereka pada tanggal 21 Desember 2022, dan menjatuhkan hukuman penjara pada mereka pada tanggal 4 Januari 2023.
Zhang Yuxiang, wanita 51 tahun, dan Xu Hengkui, pria 60 tahun, keduanya dijatuhi hukuman 7,5 tahun dan denda 18.000 Yuan. Kong Dequan, pria 61 tahun, dijatuhi hukuman 7 tahun 4 bulan dan denda 16.000 Yuan. Zhou Chunbao, pria 48 tahun; Gao Shuzhen, wanita 47 tahun; Han Zhenlin, pria 71 tahun; dan Zhang Bingliang, pria 68 tahun, masing-masing dijatuhi hukuman 4 tahun dan denda 10.000 Yuan. Wang Ruixiang, pria 55 tahun, dijatuhi hukuman 3 tahun dan denda 8.000 Yuan.
Kedelapan praktisi tersebut mengajukan banding pada akhir bulan Februari 2023. Pengadilan Menengah Kota Liaocheng pada tanggal 17 April memutuskan untuk membatalkan putusan bersalah mereka dan mengembalikan kasus tersebut ke Pengadilan Kabupaten Guan pada tanggal 6 Mei untuk disidangkan ulang.
Pengadilan Kabupaten Guan menolak mengadakan persidangan ulang, sehingga Pengadilan Chengguanzhen diperintahkan untuk mengambil alih. Pengadilan terakhir mengadili kembali delapan praktisi tersebut sekitar bulan Agustus 2023 dan kembali menghukum mereka semua. Hukuman Zhang ditingkatkan dari 4 menjadi 7 tahun. Hukuman praktisi lainnya tetap sama.
Distrik Shunyi, Beijing: 7 Orang Diadili karena Berlatih Falun Gong, 6 Orang Dihukum Hingga 7 Tahun
Pengadilan Distrik Shunyi di Beijing mengadili tujuh praktisi Falun Gong pada tanggal 27 April 2023, dan menghukum enam dari mereka hingga 7 tahun penjara pada tanggal 27 September. Tujuh praktisi tersebut termasuk enam warga Beijing dan satu warga di sekitar Provinsi Hebei. Mereka ditangkap pada waktu antara bulan Maret hinga Juli 2022 dan semuanya didakwa oleh Kejaksaan Distrik Shunyi.
Tan Shouli (pria) dijatuhi hukuman 7 tahun, Hu Jinfeng (wanita) dan Chen Yuying (wanita) masing-masing dijatuhi hukuman 4 tahun, Wang Runrong (wanita) dijatuhi hukuman 3,5 tahun, An Xiurong (wanita) dijatuhi hukuman 2 tahun, dan Wu Zhiming (pria) dijatuhi hukuman 1,5 tahun. Tidak jelas apakah Zhao Ping (pria) dijatuhi hukuman.
Tan, yang tinggal di Distrik Chaoyang, Beijing, ditangkap di Distrik Shunyi pada tanggal 6 Maret 2022. Ia dibawa ke Pusat Penahanan Distrik Shunyi dan didakwa pada tanggal 18 Juli tahun itu.
Hu, 43 tahun, tinggal di Kabupaten Dingxing, Provinsi Hebei. Ia ditangkap di Distrik Shunyi pada tanggal 27 Juli 2022. Ia juga dibawa ke Pusat Penahanan Distrik Shunyi, dimana ia diinterogasi selama delapan hari berturut-turut dengan tangan diborgol ke belakang. Surat perintah penangkapan resmi dikeluarkan terhadapnya pada tanggal 2 November 2022.
Wang, yang tinggal di Distrik Chaoyang, Beijing, ditangkap di rumahnya oleh polisi dari Kantor Polisi Datun setempat pada tanggal 27 Juli 2022. Tidak jelas di mana ia ditahan atau mengapa kasusnya ditangani oleh Distrik Shunyi.
Wu, Chen, An, dan Zhao semuanya ditangkap pada akhir Juli 2022, meskipun tanggal pastinya tidak diketahui. Mereka dibawa ke Pusat Penahanan Distrik Shunyi dan diinterogasi secara maraton seperti Hu.
Selama persidangan tujuh praktisi di Pengadilan Distrik Shunyi pada tanggal 27 April 2023, pengacara mereka mengajukan pembelaan tidak bersalah dan menuntut pembebasan mereka. Hakim ketua mengadakan sidang hukuman virtual pada 17 September tanpa memberi tahu keluarga mereka. Hanya pengacara yang diberi tahu.
Pelanggaran Prosedur Hukum
Sekitar 30 orang dari berbagai lembaga di Kabupaten Fumeng, Kota Fuxin, Provinsi Liaoning mendatangi rumah Zhang Guozhen (wanita) pada pukul 10 pagi tanggal 31 Juli 2023. Mereka mengadili wanita berusia 65 tahun tersebut dan menjatuhkan hukuman tiga tahun dua bulan dan mendendanya 6.000 Yuan.
Hanya hakim ketua dari Pengadilan Kabupaten Fumeng dan jaksa penuntut Qiu Shuang dari Kejaksaan Kabupaten Fumeng yang mengenakan seragam. Orang-orang lainnya, termasuk petugas pengadilan dan polisi, mengenakan pakaian sipil. Wu Gang, wakil kepala Kantor Polisi Chengxi, yang menangkap Zhang dan kemudian menyerahkan kasusnya ke kejaksaan, juga hadir. Tidak ada yang menunjukkan identitas mereka atau mengungkapkan nama mereka (kecuali jaksa Qiu).
Qiu mendakwa Zhang menggunakan organisasi sesat untuk merusak penegakan hukum, sebuah dalih standar yang digunakan untuk menjebak dan memenjarakan praktisi Falun Gong. Hakim memvonis Zhang pada akhir persidangan dan memerintahkan agar ia segera ditahan (ia dibebaskan dengan jaminan pada penangkapan tahun lalu).
Zhang menolak untuk pergi bersama mereka dan dibawa keluar rumahnya oleh petugas pengadilan dan polisi. Mereka kemudian membawanya untuk pemeriksaan fisik yang diperlukan untuk masuk ke Pusat Penahanan Kota Fuxin, di mana ia diperintahkan untuk menjalani hukuman.
Polisi membawanya ke empat rumah sakit berbeda dalam upaya untuk menjebloskannya ke pusat penahanan. Keempat rumah sakit secara independen menyimpulkan bahwa kesehatan Zhang buruk dan tidak layak untuk ditahan. Lebih khusus lagi, hasil pengukuran tekanan darah sistoliknya adalah 175-185 mmHg (kisaran normal tidak lebih dari 120 mmHg) dan terdapat bayangan di paru-parunya. Dokter rumah sakit memperingatkan bahwa hidupnya bisa dalam bahaya kapan saja.
Pusat penahanan menolak menerima Zhang setelah membaca laporan rumah sakit. Ia akhirnya dibawa pulang.
Hukuman penjara Zhang berasal dari penangkapannya pada tanggal 27 Mei 2022, setelah ia dilaporkan karena berbicara dengan orang-orang tentang Falun Gong. Ia segera dibebaskan dengan jaminan satu tahun.
Saat Zhang menunggu persidangan, hakim yang menangani kasusnya dan pengacara yang ditunjuk pengadilan meneleponnya beberapa kali, mencoba menekannya untuk mengakui “bersalah.” Zhang mengatakan kepada mereka bahwa ia tidak melanggar hukum dengan berlatih Falun Gong.
Polisi datang mengganggunya di rumah beberapa kali dan berusaha menahannya. Namun setiap kali mereka membawanya ke pusat penahanan, ia ditolak masuk karena tekanan darahnya yang tinggi. Polisi kemudian berkolusi dengan kejaksaan dan pengadilan untuk melakukan sidang tersebut di rumah Zhang tanpa pemberitahuan sebelumnya.
Pria Shandong Diam-diam Dijatuhi Hukuman Penjara Tiga Bulan Setelah Penangkapannya, Keluarganya Tidak Diberi Tahu
Keluarga Ma Lichun menerima surat pemberitahuan masuk penjara dari Penjara Pria Provinsi Shandong pada akhir bulan Juli 2023 dan terkejut mengetahui bahwa Ma Lichun telah dijatuhi hukuman tiga tahun pada tanggal 18 Juli 2023. Kejaksaan dan pengadilan setempat tidak memberi tahu keluarganya tentang dakwaan, persidangan, atau keputusan hukuman terhadap Ma.
Ma, pria di Kota Weifang, Provinsi Shandong, ditangkap di rumahnya sekitar pukul 06.30 pada tanggal 20 April 2023. Polisi tidak pernah memberi tahu keluarganya di mana ia ditahan. Orang-orang yang dicintainya tidak mengetahui keberadaannya sampai mereka menerima surat pemberitahuan masuk penjara.
Sebelum penangkapannya yang terakhir, polisi beberapa kali menargetkan Ma karena keyakinannya. Polisi dari Kantor Polisi Nanliu pertama kali menangkapnya pada tanggal 5 April 2022, setelah mereka melihatnya berbicara kepada orang-orang tentang Falun Gong. Mereka menggerebek rumahnya dan menahannya di kantor polisi selama dua hari, selama itu mereka memborgol tangannya ke belakang punggung dan memukulinya dengan brutal.
Ma dibebaskan pada tanggal 6 April 2022, hanya untuk dipanggil ke kantor polisi lima hari kemudian. Polisi berencana mendendanya 1.000 Yuan dan menahannya selama 12 hari tetapi berubah pikiran karena wabah COVID lokal.
Ma ditangkap di rumahnya pada tanggal 8 Juli 2022, dan dibawa ke Pusat Pencucian Otak Jiangjia. Ia ditahan di sana selama tujuh hari sebelum dipindahkan ke Penjara Kota Weifang. Setelah ditahan selama 12 hari tambahan, ia dibebaskan pada tanggal 27 Juli 2022.
Polisi menangkapnya lagi pada tanggal 20 April 2023, ia dijatuhi hukuman penjara.
Laporan terkait:
Dilaporkan pada Agustus 2023: 66 Praktisi Falun Gong Dijatuhi Hukuman karena Keyakinannya
Dilaporkan pada bulan Juli 2023: 74 Praktisi Falun Gong Dihukum Karena Keyakinan Mereka
Dilaporkan pada Semester Pertama 2023: 702 Praktisi Falun Gong Dihukum Karena Keyakinan Mereka
Dilaporkan pada Mei 2023: 133 Praktisi Falun Gong Dihukum karena Keyakinan Mereka
Laporan pada April 2023: 128 Praktisi Falun Gong Dijatuhi Hukuman karena Keyakinan Mereka
Dilaporkan pada Maret 2023: 116 Praktisi Falun Gong Dihukum Karena Keyakinan Mereka
Dilaporkan pada Februari 2023: 110 Praktisi Falun Gong Dihukum Karena Keyakinan Mereka
Dilaporkan pada Januari 2023: 117 Praktisi Falun Gong Dihukum karena Keyakinan Mereka
Seluruh konten dilindungi oleh hak cipta © 2023 Minghui.org