(Minghui.org) Pada November 2023 tercatat 97 kasus praktisi Falun Gong dijatuhi hukuman penjara karena mempertahankan keyakinannya.

Di antara 97 kasus tersebut, masing-masing satu kasus terjadi pada tahun 2019, 2020, dan 2021, lima kasus pada tahun 2022, dan 87 kasus pada tahun 2023 (termasuk 11 kasus antara Maret dan Agustus, 13 kasus pada September, 14 kasus pada Oktober, 27 kasus pada November, dan 22 kasus yang bulannya tidak diketahui). Untuk dua kasus lainnya, bulan dan tahunnya tidak diketahui. Keterlambatan dalam pelaporan disebabkan oleh sensor informasi yang ketat di bawah Partai Komunis Tiongkok (PKT), yang bertujuan untuk merahasiakan penganiayaan untuk menghindari pengawasan internasional.

Praktisi yang dihukum berasal dari 18 provinsi, kota yang dikontrol pusat, dan daerah otonom di Tiongkok. Henan memiliki kasus terbanyak yakni 12 kasus (termasuk vonis kelompok terhadap sepuluh praktisi, dengan masa hukuman berkisar antara 1 hingga 8 tahun), diikuti oleh 12 kasus, masing-masing di Shandong (hukuman penjara antara 16 bulan dan 5 tahun) dan Liaoning (hukuman penjara antara 8 bulan dan 4 tahun), dan 11 kasus di Jilin (hukuman penjara antara 10 bulan dan 5 tahun). 14 wilayah lainnya memiliki antara 1 dan 8 kasus, dengan jangka masa hukuman berkisar antara 8 bulan hingga 12 tahun.

Secara nasional, total 23 praktisi (24%) diberi hukuman setidaknya lima tahun. Sebelas praktisi menerima masa percobaan dan hukuman penjara terhadap tiga praktisi yang tidak diketahui.

Hukuman terlama, 12 tahun, dijatuhkan kepada mantan pemilik toko kaca di Provinsi Gansu karena mengajukan tuntutan pidana pada tahun 2015 terhadap Jiang Zemin, mantan ketua PKT yang melancarkan penganiayaan terhadap Falun Gong. Meskipun dia lolos dari penangkapan pada tahun 2015, dia ditangkap pada tahun 2022 setelah menghabiskan tujuh tahun dalam pelarian dan diberikan hukuman yang panjang pada tahun 2023. Dia akan berusia 73 tahun pada saat dia selesai menjalani hukumannya.

Sebanyak 59 praktisi (60%) diketahui usianya pada saat dijatuhi hukuman, dan mereka berusia antara 42 hingga 85 tahun. Tiga praktisi berusia 40-an tahun (dengan masa hukuman penjara antara 1,5 hingga 5,5 tahun), 17 praktisi berusia 50-an tahun (masa hukuman antara 16 bulan hingga 10 tahun), 20 praktisi berusia 60-an (masa hukuman antara 1 hingga 12 tahun), 14 praktisi berusia 70-an (masa hukuman antara 9 bulan hingga 8 tahun), dan 5 praktisi berusia 80-an (masa hukuman antara 2 tahun hingga 4 tahun). Beberapa praktisi berusia 70-an telah menjalani hukuman lebih dari 10 tahun di balik jeruji besi sebelum mereka dijatuhi hukuman lagi.

Empat puluh enam praktisi yang dihukum juga didenda total 1.202.000 yuan, berkisar antara 1.000 hingga 310.000 yuan per orang. Seorang mantan pegawai biro transportasi kereta api dijatuhi denda tertinggi karena dia menolak menandatangani surat pernyataan mengaku bersalah karena berlatih Falun Gong. Dua praktisi yang dihukum dalam hukuman kelompok di Provinsi Henan masing-masing didenda 80.000 yuan di luar hukuman penjara 8 tahun. Selain itu, suami seorang praktisi ditipu sebesar 300.000 yuan oleh pengacara liar (yang melanggar kode etik) sebagai imbalan atas pembebasannya, namun istrinya masih dijatuhi hukuman.

Berikut ini adalah cuplikan kasus-kasus hukuman tertentu. Daftar lengkap praktisi yang dihukum dapat diunduh di sini (PDF).

Hukuman terhadap Praktisi Lanjut Usia

Tiga Wanita Jiangxi, Berusia Antara 71 dan 90 Tahun, Dimasukkan ke Penjara, Dua Diperintahkan untuk Menjalani Hukuman Lain

Pada 21 November 2023, polisi di Kota Nanchang, Provinsi Jiangxi, menahan kembali tiga wanita lokal yang telah dijatuhi hukuman penjara karena menjalankan keyakinan mereka, Falun Gong.

Ketiga praktisi tersebut ditangkap secara terpisah antara tahun 2020 dan 2021. Mereka juga dituntut secara terpisah dan semuanya kemudian dijatuhi hukuman penjara.

Yu Fangzhuang, 90 tahun, diberi hukuman enam bulan pada 21 Desember 2020 dan diizinkan menjalani hukuman di luar penjara karena usianya yang sudah lanjut. Deng Meizhen, 82 tahun, dijatuhi hukuman dua tahun setelah penangkapannya pada Februari 2021 (tanggal pasti dia dihukum tidak diketahui). Dia diizinkan pulang setelah dia dijatuhi hukuman. Xiong Quanmei, 71 tahun, dijatuhi hukuman satu tahun sepuluh bulan pada 25 Agustus 2021. Dia diizinkan menjalani hukuman di luar penjara karena kesehatannya yang buruk.

Kantor Keamanan Domestik Distrik Xihu memberi tahu ketiga wanita tersebut pada 14 November 2023 bahwa mereka harus menjalani pemeriksaan fisik sebagai persiapan untuk masuk penjara. Mereka kemudian ditahan kembali satu minggu kemudian.

Tidak jelas mengapa polisi menargetkan Yu dan Xiong lagi karena mereka telah selesai menjalani hukuman di luar penjara masing-masing pada Juni 2020 dan Juni 2023. (Catatan Editor: Yu dan Xiong tidak termasuk dalam 97 kasus baru yang dilaporkan karena hukuman mereka telah dilaporkan sebelumnya.)

Setelah Dua Masa Kerja Paksa, Wanita Liaoning Berusia 72 Tahun Dihukum Empat Tahun Penjara

Li Jinqiu, seorang warga Kota Linghai, Provinsi Liaoning, berusia 72 tahun, dijatuhi hukuman empat tahun penjara dan denda 4.000 yuan pada 13 November 2023, karena keyakinannya pada Falun Gong. Li telah mengajukan banding.

Li Jinqiu

Li, seorang pensiunan akuntan di Biro Gandum Kota Linghai, ditangkap pada 31 Juli 2023 saat membagikan materi Falun Gong di pameran komunitas. Selama persidangannya di Pengadilan Kota Linghai pada 6 November 2023, keluarganya sangat terpukul melihat dia dibawa ke ruang sidang oleh dua petugas pengadilan. Rambut hitamnya yang tadinya tebal telah berubah menjadi abu-abu. Kulit kemerahannya pucat. Tangan dan kepalanya gemetar. Terlepas dari kondisi fisiknya, hakim masih tetap memborgolnya.

Pengacara menunjukkan bahwa polisi menggeledah kediaman Li tanpa menunjukkan surat perintah penggeledahan yang sesuai. Mereka juga tidak memberikan daftar barang sitaan untuk diverifikasi atau ditandatangani. Menurut informasi yang tercantum dalam dokumen kasusnya, jumlah barang terkait Falun Gong yang dimasukkan sebagai bukti penuntutan terhadapnya lebih banyak daripada barang sebenarnya yang ia miliki. Foto-foto yang diambil polisi dari Li dengan barang-barangnya juga tidak menunjukkan bahwa dia telah melanggar hukum.

Selain itu, jaksa penuntut menuduh Li sebagai “pelanggar berulang kali,” karena dia sebelumnya pernah menjalani hukuman kamp kerja paksa karena berlatih Falun Gong. Namun dia seharusnya tidak dianiaya karena keyakinannya, bantah pengacaranya.

Pengacara juga menunjukkan bahwa penganiayaan tersebut tidak memiliki dasar hukum dan bahwa jaksa penuntut tidak menjelaskan secara spesifik hukum apa yang telah dilanggar oleh Li, dan juga tidak merinci kerugian apa yang ditimbulkan pada korbannya. Pengacara menuntut pembebasan Li.

Li bersaksi untuk pembelaannya sendiri. Dia menceritakan bahwa dia dianiaya oleh polisi selama penangkapannya, yang menyebabkan dia menjadi pening. Hakim menjatuhkan hukuman empat tahun penjara padanya seminggu kemudian.

Setelah rezim komunis memerintahkan penganiayaan pada tahun 1999, Li telah tiga kali ditahan di Kamp Kerja Paksa Masanjia yang terkenal kejam dan menjadi sasaran penyiksaan brutal. Ketika dia dibebaskan pada 13 September 2010 setelah menjalani masa hukuman satu tahun ketiga, dia dibawa pulang oleh suaminya. Dia berjuang dengan sakit punggung yang parah sejak itu dan tidak dapat melakukan pekerjaan manual yang berat seperti sebelumnya.

Selain cobaan berat yang dialami Li sendiri, suaminya Zhang Deguo; putranya, Zhang Lei; menantu perempuannya, Zhao Xiaochun; dan ibu dari Zhao, He Yuxiang, semuanya telah dianiaya karena mereka berbicara kepada orang-orang tentang Falun Gong.

Dua Kali Dipenjara Total Delapan Tahun, Wanita Buta Berusia 74 Tahun Dihukum Satu Tahun

Miao Shuqing, 74 tahun, dari Kota Fushun, Provinsi Liaoning, baru-baru ini dijatuhi hukuman satu tahun dan denda 3.000 yuan karena keyakinannya pada Falun Gong. Dia mengajukan banding.

Hukuman terhadap Miao berasal dari penangkapannya pada 15 Juni 2022, saat membagikan materi informasi Falun Gong di pameran komunitas bersama tiga praktisi lainnya. Sementara keempat praktisi segera dibebaskan, polisi mengirimkan “pemberitahuan jaminan menunggu persidangan” kepada putri Miao pada pertengahan Agustus 2022 dan menipu wanita muda tersebut untuk membayar uang jaminan sebesar 5.000 yuan atas nama ibunya.

Untuk menghindari tuntutan karena keyakinannya, Miao bersembunyi. Dia kembali ke rumah beberapa bulan kemudian dan melakukan perjalanan ke Kota Dalian (sebuah kota metropolitan sekitar 280 mil di selatan Kota Fushun) bersama keluarganya pada Agustus 2023. Saat dia menunjukkan identitasnya untuk membeli tiket di objek wisata di Dalian pada tanggal 11 Agustus, alarm berbunyi ketika kasir memindainya. Polisi memantau telepon anggota keluarganya dan melacak Miao. Enam polisi dari Kota Benxi (yang berjarak sekitar 50 mil selatan Kota Fushun) melakukan perjalanan sejauh 230 mil ke Dalian hari itu dan menangkap Miao ketika dia sedang menaiki bus menuju Kota Fushun. Dia ditahan di Pusat Penahanan Kota Fushun sejak itu.

Pengadilan Distrik Wanghua mengadakan sidang kasusnya di pusat penahanan pada 7 November 2023.

Jaksa Chen Guangsheng membacakan dakwaan terhadap Miao. Disebutkan bahwa dia dan tiga praktisi lainnya yang disebutkan di atas masing-masing bersaksi selama interogasi polisi bahwa mereka setuju untuk bertemu di suatu tempat tertentu di pameran pada 15 Juni 2022 dan juga menjelaskan pakaian yang mereka kenakan pada hari itu ketika mereka bertemu.

Miao membantahnya, dan mengatakan bahwa dia tidak pernah “mengakui” hal seperti itu. Dia menunjukkan bahwa pengakuan tersebut tidak diragukan lagi dibuat oleh polisi. Dia menceritakan bagaimana dia sebelumnya dua kali dipenjara karena keyakinannya pada Falun Gong dan disiksa secara brutal setiap kali dipenjara. Dalam satu sesi penyiksaan, penjaga penjara menyetrum matanya dengan tongkat listrik. Mata kirinya kemudian menjadi buta total dan mata kanannya hanya memiliki ketajaman penglihatan 20/200. Karena menjadi buta, dia tidak bisa melihat bentuk seseorang di depannya, apalagi warna pakaian yang dikenakan orang tersebut.

Putri Miao juga membela hak konstitusionalnya atas kebebasan berkeyakinan dan bersaksi bagaimana Falun Gong memulihkan kesehatannya dan membantunya menjadi orang yang lebih baik. Dia berkata bahwa ibunya membagikan materi Falun Gong karena keinginan sederhana untuk membantu lebih banyak orang mengenal Falun Gong dan mungkin menikmati manfaat kesehatannya seperti yang dia lakukan. Tindakan seperti itu tidak menimbulkan kerugian bagi individu atau masyarakat pada umumnya, dan tidak boleh digunakan sebagai bukti untuk mengadili Miao.

Hakim Gang Jia mengabaikan permintaan pembebasan Miao dan putrinya dan kemudian menghukumnya pada tanggal yang tidak diketahui.

Pria 72 Tahun Divonis Lima Tahun, Karena Berlatih Falun Gong

Li Jun, 72 tahun, dari Kota Maoming, Provinsi Guangdong, dijatuhi hukuman lima tahun dan denda 10.000 yuan pada 8 November 2023, karena berlatih Falun Gong. Dia telah mengajukan banding atas putusan tersebut dan kini menunggu hasilnya.

Ketika pengacara Li tiba di Pengadilan Distrik Maonan pada pagi hari tanggal 8 November untuk menghadiri sidang hukumannya, juru sita tidak mengizinkan dia membawa ponselnya ke ruang sidang. Juru sita mengklaim bahwa itu adalah peraturan daerah mereka, namun dia tidak bisa memberikan dokumen hukum apa pun ketika diminta oleh pengacara. Pengacara memperhatikan bahwa jaksa Cai Linhui membawa telepon genggamnya ke ruang sidang.

Li diborgol dan dibelenggu ketika dia dibawa ke ruang sidang. Meskipun pengacaranya meminta untuk melepaskan rantainya, hakim ketua, Tan Wei, hanya menginstruksikan juru sita untuk melepaskan borgolnya, sambil tetap membelenggunya. Mengingat protes keras dari pengacara, hakim setuju untuk melepaskan belenggu setelah sepuluh menit kebuntuan.

Hakim Tan dengan cepat menyelesaikan pembacaan putusan. Dia juga menolak permintaan pengacara untuk berbicara dengan Li setelah sidang. Pengacara bertemu dengan Li di pusat penahanan pada sore hari dan mendapatkan tanda tangannya pada dokumen banding dan Surat Kuasa untuk juga mewakili dia dalam kasus banding.

Li baru saja selesai makan malam pada 14 Februari 2023 ketika lebih dari sepuluh petugas mendatangi rumahnya dan menggeledahnya. Selama beberapa hari setelah penangkapannya, polisi terus berdatangan ke rumahnya dan memotretnya. Keluarganya menjadi ketakutan.

Ketiga putri Li berulang kali pergi ke kantor polisi untuk meminta pembebasannya. Polisi mengatakan satu-satunya syarat pembebasannya adalah dia menandatangani pernyataan melepaskan Falun Gong. Li menolak untuk mematuhinya. Dia didakwa oleh Kejaksaan Distrik Maonan pada tanggal 8 Juni.

Selama sidang pertamanya di Pengadilan Distrik Maonan pada 22 Agustus 2023, jaksa Cai menduga bahwa menurut “kesaksian” putri sulung Li bahwa Li terkadang pergi ke pasar lokal untuk membagikan materi informasi Falun Gong. Mendengar hal ini, putri Li, yang hadir pada persidangan, marah namun dia tidak diperbolehkan mengatakan apa pun.

Setelah sidang selesai, putri Li segera mengatakan kepada pengacara, “Setelah ayah saya ditangkap, polisi menyuruh saya pergi ke kantor polisi untuk diinterogasi. Mereka meminta saya untuk menandatangani halaman ketiga dari sebuah dokumen tanpa menunjukkan keseluruhannya kepada saya. Saya tidak pernah mengatakan atau menulis bahwa ayah saya pergi ke pasar untuk membagikan materi Falun Gong. Mereka pastilah yang menuliskan ‘kesaksian’ palsu atas nama saya. Sungguh tercela! Saya akan mengajukan keluhan terhadap mereka!”

Setelah Hampir 12 Tahun Penahanan, Wanita Guangdong Berusia 70 Tahun Diam-diam Dijatuhi Hukuman Penjara Ketiga

Keluarga Zhong Liena, dari Kota Jieyang, Provinsi Guangdong, menerima telepon dari pusat penahanan lokal pada akhir September 2023 dan diberitahu bahwa dia telah dijatuhi hukuman empat tahun penjara. Setelah penangkapan Zhong pada 25 November 2022, keluarganya tidak mengetahui lokasi dimana dia ditahan. Mereka juga tidak tahu apa pun tentang dakwaan, persidangan, dan hukumannya.

Zhong, 70 tahun, mengajukan banding atas putusannya. Sebelum hukuman terakhirnya, dia dijatuhi hukuman dua kali dengan total hukuman delapan setengah tahun penjara. Dia juga menjalani dua hukuman kerja paksa dengan total total tiga tahun.

Setelah Hampir 11 Tahun Dipenjara, Pria Berusia 70 Tahun Dihukum 4 Tahun Lagi

Zhang Yutang, seorang pria berusia 70 tahun, warga Kota Mishan, Provinsi Heilongjiang, dijatuhi hukuman empat tahun dengan denda 10.000 yuan pada 18 Oktober 2023. Ini bukan pertama kalinya Zhang menjadi sasaran penganiayaan karena keyakinannya pada Falun Gong. Dia sebelumnya dijatuhi hukuman dua tahun kerja paksa pada tahun 1999 dan tiga kali vonis hukuman (menerima tiga tahun pada tahun 2003, lima bulan pada tahun 2012, dan 5,5 tahun pada tahun 2014). Dia disiksa secara brutal setiap saat. Pemerintah lokal menghentikan dana pensiunnya (sedikit di atas 100 yuan setiap bulan) pada awal tahun 2022, dan dia berjuang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

Zhang Yutang

Penangkapan terakhir Zhang terjadi pada 21 April 2023 ketika dia pergi mengunjungi putrinya. Polisi terbagi menjadi dua kelompok, satu kelompok membawa Zhang ke kantor mereka dan kelompok lainnya menuju ke rumahnya. Mereka menggunakan kunci yang disita darinya dan membuka pintu ketika istrinya menolak mengizinkan mereka masuk.

Istri Zhang meminta identitas polisi dan salah satu petugas mengatakan namanya adalah Hua Jian. Dia tampak seperti seorang kepala ketika dia mengarahkan dua petugas untuk merekam video seluruh rumah. Istri Zhang bertanya apakah mereka mempunyai surat perintah penggeledahan dan salah satu petugas menunjukkan selembar kertas di depannya. Dia langsung menyimpannya tanpa membiarkan istri Zhang membaca apa yang ada di dalamnya.

Polisi menghabiskan hampir satu jam menggeledah rumah Zhang. Mereka tidak memberi kesempatan pada istri Zhang untuk menghitung barang-barang yang disita atau membuat daftar barang-barang yang disita sebagaimana diwajibkan oleh hukum.

Pengadilan Kota Mishan mengadakan sidang kasus Zhang pada 12 Oktober 2023. Jaksa Li Lanlan mengatakan bahwa bukti yang diberikan polisi termasuk video pengawasan yang menunjukkan seseorang yang mirip Zhang mengirimkan surat di tiga kantor pos lokal. Surat-surat itu disita dan dipastikan berisi informasi mengenai Falun Gong.

Tiga orang dari tiga kantor pos berbeda dan seorang manajer jaringan listrik didaftar sebagai saksi penuntut. Namun tak satu pun dari mereka hadir di pengadilan untuk menerima pemeriksaan silang. [Sistem manajemen sosial bergaya grid di Tiongkok melibatkan pembagian setiap daerah menjadi zona (atau jaringan) yang lebih kecil dan menugaskan manajer jaringan untuk memantau warga dan melaporkan aktivitas mencurigakan kepada pemerintah daerah secara rutin.]

Pengacara Zhang berpendapat bahwa tidak ada bukti nyata yang membuktikan bahwa pria dalam video tersebut memang kliennya. Oleh karena itu, video tersebut tidak dapat diterima. Hakim Ling Zuobin memvonis Zhang pada tanggal 18 Oktober.

Masa Hukuman yang Panjang

Setelah Tujuh Tahun Tinggal Jauh dari Rumah, Mantan Pemilik Toko Kaca Dihukum 12 Tahun Karena Menuntut Jiang Zemin

Setelah menghabiskan tujuh tahun dalam pelarian, warga asli Kabupaten Qingyang, Provinsi Gansu dijatuhi hukuman 12 tahun karena keyakinannya pada Falun Gong.

Wang Liqun, seorang mantan pemilik toko kaca berusia 62 tahun, mengajukan tuntutan pidana terhadap mantan diktator Tiongkok Jiang Zemin pada tahun 2015 karena memerintahkan penganiayaan terhadap Falun Gong. Polisi bermaksud menangkapnya tetapi Wang menghindarinya. Mereka memburunya selama tujuh tahun berikutnya dan menaruh fotonya di database cloud, yang terhubung ke jaringan kamera pengawas di seluruh negeri.

Saat bekerja di sebuah mal di Kota Xi’an, Provinsi Shaanxi (sekitar 120 mil dari Qingyang) pada akhir September 2022, Wang terekam oleh kamera pengawas setelah dia melepas maskernya saat berganti pakaian. Polisi segera melakukan perjalanan dari Qingyang ke Xi'an. Setelah gagal menemukannya di mal, mereka menemukan manajernya dan memaksanya membawa mereka ke kediaman Wang untuk menangkapnya.

Saat polisi mendekat, Wang manjat dari apartemennya di lantai lima ke lantai tiga dengan menggunakan tali, dan kemudian melompat ke bawah dari lantai tiga. Meski mengalami patah tulang di bagian pergelangan kaki, ia berhasil melarikan diri.

Melalui pencarian video yang diambil dengan kamera pengawas, polisi menemukan Wang dan menangkapnya pada 19 Oktober 2022. Dia dibawa kembali ke Qingyang keesokan harinya dan ditahan di Pusat Penahanan Kabupaten Qingcheng.

Wang didakwa pada Januari 2023 dan dia diadili di Pengadilan Kabupaten Zhenyuan pada 27 Februari 2023. Karena jaksa tidak dapat menyangkal pernyataan pembelaan Wang dan pengacaranya selama sidang pengadilan, dia berseru, “Falun Gong [praktisi] membujuk orang-orang untuk mundur dari Partai Komunis. Bukankah itu adalah kultus?”

Wang kemudian dijatuhi hukuman pada tanggal yang tidak diketahui.

Dua Wanita Yunnan Dihukum Dengan Masa Hukuman Panjang karena Berbicara Tentang Falun Gong

Minghui.org dikonfirmasi pada November 2023 bahwa dua warga prefektur otonomi Wenshan; Zhuang dan Miao, Provinsi Yunnan telah dijatuhi hukuman 10 tahun dan 7 tahun penjara karena membagikan materi informasi mengenai Falun Gong.

Liao Wenxian, 62 tahun, ditangkap pada 21 April 2022 setelah kamera pengawas merekam dia menyebarkan materi Falun Gong di Kabupaten Xichou, yang berada di bawah yurisdiksi Prefektur Otonomi Wenshan; Zhuang dan Miao. Fang Shimei, 57 tahun, yang bersamanya, melarikan diri dari tempat kejadian tetapi ditangkap pada hari berikutnya. Polisi menggerebek rumah mereka dan menyita buku-buku Falun Gong, materi informasi, komputer dan printer.

Kedua wanita tersebut ditahan di Pusat Penahanan Kabupaten Xichou. Keluarga mereka baru-baru ini mengkonfirmasi bahwa Fang telah dijatuhi hukuman sepuluh tahun dan Liao tujuh tahun. Namun rincian tentang dakwaan, persidangan, dan hukuman mereka tidak jelas.

Hukuman Gabungan

Kota Zhengzhou, Provinsi Henan: Sepuluh Praktisi Falun Gong Dihukum Satu hingga Delapan Tahun

Sepuluh warga Kota Zhengzhou, Provinsi Henan, berusia antara 42 dan 85 tahun, dijatuhi hukuman penjara pada 27 September 2023 karena berlatih Falun Gong.

- Zhao Shuniu [wanita], 57 tahun, dan Su Jinling [wanita], 74 tahun, masing-masing dijatuhi hukuman delapan tahun dan denda 80.000 yuan.
- Li Hongwei [wanita], 63 tahun, dan Li Yixing [pria], 42 tahun, masing-masing dijatuhi hukuman lima tahun dan enam bulan dan denda 50.000 yuan.
- Guo Yulan [wanita], 76 tahun, dijatuhi hukuman lima tahun dan denda 50.000 yuan.
- Gao Runhong [pria], 85 tahun, dijatuhi hukuman empat tahun dan denda 40.000 yuan.
- Hu Aimin, 55 tahun, dijatuhi hukuman tiga tahun enam bulan dan denda 30.000 yuan.- Zeng Yongzhao [wanita], 70 tahun, dijatuhi hukuman tiga tahun dan denda 30.000 yuan.
- Jing Cuihua [wanita], 58 tahun, dijatuhi hukuman dua tahun dan denda 20.000 yuan.
- Liu Xinzhi [wanita], 65 tahun, dijatuhi hukuman satu tahun dan denda 10.000 yuan.

Sepuluh praktisi tersebut ditangkap oleh Departemen Kepolisian Distrik Jinshui antara Oktober 2021 dan Februari 2022. Pengadilan Xinzheng menyidangkan kasus mereka pada 19 Juli 2023 dan tidak mengizinkan anggota keluarga mereka menghadiri sidang. Tidak jelas apakah para praktisi diadili secara bersamaan atau terpisah pada hari yang sama. Hakim mengumumkan putusan pada 27 September.

Kota Zhucheng, Provinsi Shandong: Enam Orang Diadili Bersama karena Berlatih Falun Gong, Lima Dihukum dan Satu Orang Dibebaskan dari Penuntutan

Lima warga Kota Zhucheng, Provinsi Shandong dijatuhi hukuman penjara pada 2 November 2023.

Li Yeshu, suaminya Luo Bingxin, Xu Huancui [wanita], dan Li Hongmei [wanita] ditangkap pada 26 Februari 2022 saat membagikan materi informasi Falun Gong. Mereka masing-masing dijatuhi hukuman tiga tahun dengan masa percobaan empat tahun, dan denda 15.000 yuan.

Zheng Zhimei ditangkap di rumahnya pada 2 Maret 2022. Dia dijatuhi hukuman tiga tahun dengan masa percobaan lima tahun. Dia juga didenda 20.000 yuan.

Praktisi keenam, Li Mingxia, ditangkap pada 3 Maret 2022 dan kasusnya digabungkan dengan lima praktisi yang disebutkan di atas. Dia diadili bersama mereka pada 26 Oktober 2023, namun tidak hadir pada sidang hukuman pada tanggal 2 November. Hakim ketua memutuskan untuk membebaskan dia dari tuntutan, kemungkinan karena dia telah mengajukan pengaduan pidana terhadapnya dan meminta agar dia ditarik dari kasus gabungan.

Penyiksaan dalam Tahanan

Keenam praktisi tersebut dibawa ke Pusat Pencucian Otak Kota Zhucheng, yang juga dikenal sebagai “Pusat Perawatan,” setelah penangkapan mereka.

Para penjaga memukul kepala, tangan dan tubuh Li Yeshu [wanita] dengan tongkat bambu dan juga menginjaknya. Mereka kemudian membungkus tangannya dengan kabel yang terhubung ke kotak listrik, memerintahkannya untuk duduk di tanah, dan menyalakan saklar untuk menyetrumnya. Tubuhnya terpental ke atas dan ke bawah karena sengatan listrik. Sebelum dia benar-benar kehilangan kesadaran, dia teringat seseorang menginjak punggungnya ke tanah.

Ilustrasi penyiksaan: Sengatan listrik

Li Mingxia ditampar wajahnya oleh penjaga Song. Wajahnya bengkak, gusinya berdarah, dan giginya menjadi sakit selama lebih dari seminggu. Polisi menahannya di kursi besi dan menginterogasinya sepanjang waktu sebanyak dua kali, yang pertama selama 23 hari berturut-turut dan yang kedua selama tujuh hari berturut-turut tanpa istirahat. Selama setiap sesi interogasi maraton, dia harus duduk di kursi siang dan malam. Duduk dalam jangka waktu lama menyebabkan tungkai dan kaki Li menjadi sangat bengkak.

Praktisi lain yang ditangkap, kecuali Li Yeshu [wanita], juga diikat di kursi besi, diborgol dan dibelenggu.

Li Yeshu dibebaskan sehari setelah penangkapannya, karena dia mempunyai seorang anak dengan disabilitas intelektual. Lima praktisi lainnya dibebaskan pada 19 April 2022, setelah masing-masing memberikan uang jaminan sebesar 20.000 yuan.

Para Profesional Menjadi Sasaran Penganiayaan

Dokter Pengobatan Tiongkok Ternama Dihukum 5,5 Tahun

Li Jianxi, seorang dokter terkenal di Kota Xiamen, Provinsi Fujian, dijatuhi hukuman 5,5 tahun dan denda 50.000 yuan pada 23 November 2023, karena berlatih Falun Gong.

Dr. Li Jianxi

Dr. Li, 54 tahun, ditangkap di rumahnya pada pukul 08.30 pagi, 19 Juni 2022, saat operasi polisi. Istri dan putranya, serta staf kliniknya, juga dibawa pergi dan ditahan sementara. Tempat tinggalnya yang lain di kampung halamannya di Kota Zhangping, sekitar 100 mil dari Xiamen, juga digeledah.

Kejaksaan Distrik Jimei menyetujui penangkapan Dr. Li pada 10 Agustus 2022. Untuk mengumpulkan informasi yang memberatkannya, polisi menyita catatan medis pasiennya selama delapan tahun terakhir dan menelepon mereka tentang apakah Dr. Li telah memberi mereka materi Falun Gong.

Pengadilan Distrik Jimei menjadwalkan sidang pada 24 November 2023, namun tiba-tiba menelepon keluarga Dr. Li pada malam tanggal 22 November untuk mengatakan bahwa sidang virtual dijadwalkan ulang keesokan paginya. Hakim ketua, Tu Xuebin, mengumumkan di persidangan bahwa ia akan menghukum Dr. Li dengan 5,5 tahun penjara dan denda 50.000 yuan. Tidak jelas apakah ada sidang sebelumnya bagi pihak penuntut dan pembela untuk memperdebatkan kasus tersebut sebagaimana diwajibkan oleh hukum atau apakah sidang tanggal 23 November adalah satu-satunya sidang yang diadakan dalam kasus Dr. Li.

Seorang Dokter Pengobatan Tiongkok yang Terkenal

Sejak kecil, Li sudah tertarik dengan alam semesta dan misteri kehidupan. Dia membaca buku-buku tentang berbagai agama, filsafat dan sihir kuno, namun dia tidak menemukan jawabannya sampai dia membaca ajaran Falun Gong dan dia selaras dengan konsep bahwa tujuan hidup manusia adalah menjadi orang baik dan kembali ke jati diri yang sejati, diri yang asli.

Meskipun ia sendiri adalah seorang dokter, Dr. Li menderita sakit perut dan nyeri sendi sejak ia masih kecil. Dia tidak bisa makan makanan mentah atau dingin, dia juga tidak tahan dengan ketidaknyamanan karena melewatkan atau menunda makan. Setelah berlatih Falun Gong, gejala-gejala medisnya lenyap dan dia dengan mudah berhenti dari kecanduan alkoholnya. Meskipun jadwal kerjanya padat, ia selalu merasa energik – sesuatu yang belum pernah ia alami sebelumnya.

Selama lebih dari 30 tahun mempraktikkan pengobatan Tiongkok, dia telah menangani lebih dari 100.000 pasien. Ia mengkhususkan diri dalam merawat pasien yang berada dalam kondisi kritis. Ia pernah merawat bayi prematur seberat 750 gram yang menderita kondisi paru-paru parah dan membantu bayi tersebut bernapas sendiri sebulan kemudian. Ia sering diundang menjadi pembicara di berbagai seminar atau konferensi.

Pensiunan Guru Berusia 69 Tahun Dihukum 4 Tahun karena Berlatih Falun Gong

Chen Xiufen, 69 tahun, dari Kota Guangzhou, Provinsi Guangdong, dijatuhi hukuman empat tahun dan denda 10.000 yuan pada 8 September 2023, karena berlatih Falun Gong.

Chen ditangkap di rumahnya pada 26 Januari 2022. Buku-buku Falun Gong dan barang berharga lainnya disita. Rincian dakwaan, persidangan, dan hukumannya belum diketahui.

Seorang Guru yang Terhormat

Chen mengajar di Sekolah Dasar Dengfeng di Distrik Yuexiu sebelum pensiun. Dia dulu menderita berbagai penyakit, termasuk maag, fibroid rahim, migrain, dan kelelahan kronis. Lebih dari sekali dia terbangun kesakitan dan harus mencari perawatan darurat.

Semua gejala medisnya lenyap sekitar satu bulan setelah dia mulai berlatih Falun Gong pada awal tahun 1999. Chen juga menjadi orang yang lebih baik dan berhenti menerima hadiah dari orang tua murid-muridnya. [Merupakan hal yang lumrah di Tiongkok bagi orang tua untuk memberikan hadiah kepada guru dari anak-anak mereka sebagai imbalan atas perlakuan istimewa di sekolah.] Dia memperlakukan semua siswanya secara setara, dan orang tua mereka memuji dia karena menjadi guru yang jujur dan penuh perhatian.

Finansial Dihancurkan

Wanita Shandong Dihukum 3 Tahun karena Keyakinannya, Pengacara Liar Menipu 300 Ribu Yuan dari Suaminya

Seorang wanita di Kota Laizhou, Provinsi Shandong, dijatuhi hukuman tiga tahun dan denda 10.000 yuan pada 8 November 2023 karena keyakinannya pada Falun Gong.

Zhao Xiping ditangkap pada pagi hari 11 Mei 2023, setelah dilaporkan karena membagikan materi informasi Falun Gong di kota tetangga, Kota Pingdu (sekitar 27 mil jauhnya). Polisi di Kota Pingdu menyita lebih dari 2.000 yuan uang kertas yang dia bawa. Uang kertas tersebut dicetak dengan pesan-pesan Falun Gong sebagai cara untuk meningkatkan kesadaran akan penganiayaan terhadap Falun Gong.

Delapan polisi dari Pingdu menggerebek rumah Zhao beberapa jam kemudian. Mereka melompat dari jendela dan mengobrak-abrik rumahnya. Mereka menyita komputer, printer, persediaan printer, dan buku-buku Falun Gong. Mereka juga naik ke atap rumahnya untuk melepaskan parabola yang digunakannya untuk menerima informasi tanpa sensor dari media luar negeri.

Pengadilan Distrik Huangdao di Kota Qingdao (yang mengawasi Kota Pingdu) mengadakan sidang kasus Zhao pada 8 November 2023. Hakim ketua menjatuhkan hukuman tiga tahun penjara dan denda 10.000 yuan dalam waktu kurang dari 20 menit.

Penipuan terhadap Suami Zhao

Karena ingin mengeluarkannya, suami Zhao menyewa pengacara tak lama setelah penangkapannya, atas rekomendasi seorang kerabat yang bekerja di departemen kepolisian lokal. Pengacara menelponnya tiga kali dan meminta total 350.000 yuan tanpa memberikan nasehat hukum apa pun.

Pengacara meminta 200.000 yuan untuk pertama kalinya dan mengatakan bahwa dia memerlukan uang tersebut untuk menyuap polisi dan lembaga terkait lainnya guna menjamin pembebasan Zhao. Dia tetap ditahan setelah suaminya meminjam sejumlah besar uang untuk diberikan kepada pengacara.

Pengacara kemudian menelepon suami Zhao lagi, meminta 100.000 yuan lagi. Dia masih dalam tahanan, dan dia meminta tambahan 50.000 yuan dari suaminya pada panggilan telepon ketiga. Kali ini, suaminya tidak mempunyai siapa pun untuk dipinjam uangnya (dia telah memanfaatkan semua bantuan dari kerabat dan teman-temannya untuk mengumpulkan uang awal sebesar 300.000 yuan). Satu-satunya solusi adalah menjual rumahnya.

Karena tidak ada lagi uang yang masuk, pengacara berhenti menelepon suami Zhao. Zhao segera didakwa dan dijatuhi hukuman.

Suami Zhao tidak pernah bertemu langsung dengan pengacara tersebut karena pengacara tersebut memiliki asisten yang akan menerimanya di kantor saat dia membawa uang ke sana. Asisten tersebut menolak mengeluarkan tanda terima atau mengungkapkan ke lembaga pemerintah mana uang tersebut akan disalurkan.

Sampai hari ini, suami Zhao tidak mengetahui nama pengacara tersebut (tidak jelas mengapa kerabatnya tidak memberitahukan nama tersebut sejak awal). Dia berjuang untuk membayar kembali utangnya sebesar 300.000 yuan selain denda pengadilan sebesar 10.000 yuan yang dikenakan istrinya. Tanpa uang, dia juga tidak dapat mengambil tindakan hukum terhadap pengacara penipu tersebut.

Pria Guizhou Dipenjara Tiga Tahun dan Denda 310.000 Yuan karena Berlatih Falun Gong

Ketika Liu Kangfu dibebaskan pada Mei 2023 setelah menjalani hukuman tiga tahun, dia sangat terpukul saat mengetahui bahwa dia telah dipecat oleh Transportasi Kereta Penumpang Kota Guiyang di Provinsi Guizhou. Dia berjuang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dan masih didesak untuk membayar sisa denda pengadilan sebesar 10.000 yuan sebesar 310.000 yuan.

Liu, warga dari Kota Anshun, Provinsi Guizhou, ditangkap pada Mei 2020. Saat dia ditahan, polisi tidak mengizinkan dia menggunakan kamar kecil selama berjam-jam, menyebabkan dia mengompol. Dia menjadi sangat lemah, dengan ingatannya kabur. Dia tidak bisa berdiri pada satu titik. Dia kemudian dirawat di rumah sakit karena diabetes parah, dan ternyata dia juga menderita penyakit jantung dan tekanan darah tinggi. Dia perlu ke kamar kecil setiap 10-15 menit. Dia melaporkan bahwa dia diberikan pemberitahuan kondisi kritis sebanyak lima kali.

Kejaksaan Distrik Xixiu mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Liu pada bulan Juli 2020. Jaksa Luo Peng mengatakan bahwa dia akan merekomendasikan hukuman dua tahun dengan denda 30.000 yuan jika Liu menandatangani pernyataan yang mengakui “kesalahannya.” Luo mengancam akan merekomendasikan enam tahun penjara dan denda 310.000 yuan jika Liu tidak mematuhinya.

Liu menolak mengakui kesalahannya, karena dia tidak melanggar hukum dengan berlatih Falun Gong. Dia diadili di Pengadilan Distrik Xixiu pada Mei 2021 dan dijatuhi hukuman tiga tahun dengan denda 310.000 yuan pada pertengahan November 2021. Hakim Qin Zhigang memutuskan untuk menyita uang tunai sebesar 300.000 yuan yang ditemukan oleh petugas penangkapan di rumah Liu dan memerintahkan dia untuk membayar sisa 10.000 yuan setelah dia selesai menjalani hukuman.

Liu tidak percaya bahwa pengadilan rezim komunis akan merampok tabungan seumur hidupnya sebesar 300.000 yuan untuk membayar denda pengadilan. Dia bersumpah untuk mengajukan banding, namun jaksa Luo mengancam akan menambah hukumannya menjadi delapan tahun dan denda pengadilan menjadi 500.000 yuan jika dia melakukannya. Dia takut dan tidak mengajukan banding.

Perwakilan Hukum Ditolak

Wanita Jilin 46 Tahun Dijatuhi Hukuman 4 Tahun Penjara Secara Diam-diam Karena Berlatih Falun Gong

Seorang wanita berusia 46 tahun di Kota Jilin, Provinsi Jilin, dikirim ke Penjara Wanita Provinsi Jilin di ibu kota Changchun pada 13 Oktober 2023, untuk menjalani hukuman empat tahun karena keyakinannya pada Falun Gong.

Hukuman Wang Chunling berasal dari penangkapannya pada 3 Januari 2022, karena membagikan materi Falun Gong. Polisi memukulinya dan mematahkan ibu jarinya ketika mencoba mengambil sidik jarinya pada beberapa dokumen. Dia ditahan selama tiga bulan dan dibebaskan dengan jaminan. Polisi kemudian menipu dia untuk pergi ke kejaksaan setempat untuk menandatangani berkas kasusnya. Dia didakwa dan diberi jaminan baru satu tahun. Dia keluar untuk membagikan materi Falun Gong pada 4 Mei 2023, namun ditangkap lagi. Temannya baru-baru ini pergi ke Pusat Penahanan Kota Jilin untuk mengantarkan beberapa keperluan kepadanya dan diberitahu bahwa dia telah dipindahkan ke penjara pada tanggal 13 Oktober. Keluarganya tidak pernah diberitahu tentang status kasusnya atau diminta untuk menyewa pengacara untuknya.

Wanita Jilin 57 Tahun Mendapat Hukuman 4 Tahun Setelah Polisi Memaksa Pengacaranya Membatalkan Kasusnya

Ai Mingxia, 57 tahun, dari Kota Jubaoshan, Kabupaten Changling, Provinsi Jilin, dijatuhi hukuman empat tahun pada akhir Agustus 2023 karena berlatih Falun Gong.

Ai ditangkap oleh polisi dari Kantor Polisi Kota Jubaoshan dan Kantor Keamanan Domestik Kabupaten Changling pada 19 April 2023. Polisi menyita persediaan printer, materi informasi Falun Gong dan barang berharga lainnya.

Manajer Kota Jubaoshan memerintahkan dan juga secara pribadi berpartisipasi dalam penangkapan dan penggeledahan berikutnya di rumah Ai. Dia juga mengancam akan menggeledah rumah setiap praktisi Falun Gong lokal. Atas arahannya, pada bulan-bulan berikutnya hampir setiap praktisi di Kota Jubaoshan digeledah oleh polisi. Seorang praktisi, bermarga Wang, ditahan selama 15 hari setelah rumahnya digeledah pada 16 Juni 2023.

Ai dibawa ke Pusat Penahanan Kota Songyuan sehari setelah penangkapannya. Songyuan mengawasi Kabupaten Changling.

Keluarga Ai menyewa seorang pengacara untuk mewakilinya, namun pengacara tersebut dipaksa oleh Kantor Keamanan Domestik Kabupaten Changling untuk membatalkan kasusnya. Pengadilan Kabupaten Changling menjatuhkan hukuman empat tahun penjara kepada Ai pada akhir Agustus 2023.

Menjadi Sasaran Karena Berbicara Tentang Falun Gong

Pria Liaoning Dihukum 3,5 Tahun karena Memasang Stiker Falun Gong di Mobil

Li Jian, 55 tahun dan seorang karyawan Cabang China Unicom di Kota Fuxin, Provinsi Liaoning, dijatuhi hukuman 3,5 tahun pada 13 November 2023.

Li menempelkan brosur Falun Gong di pegangan pintu mobil pada 13 Juni 2023. Pemilik mobil memergokinya dan mengambil fotonya untuk diserahkan ke polisi. Polisi mengawasinya selama sebulan sebelum menangkapnya di tempat kerjanya pada tanggal 19 Juli. Mereka juga membawanya pulang ke rumah untuk penggeledahan dan menyita buku-buku Falun Gong serta barang-barang pribadi lainnya. Dia ditahan di Pusat Penahanan Kota Fuxin.

Menurut tetangga Li, pihak berwenang mengirimkan pasukan polisi dalam jumlah besar untuk menggeledah rumahnya. Beberapa warga lokal panik karena mengira polisi sedang menangkap seorang pembunuh.

Setelah Kejaksaan Distrik Xihe menyetujui penangkapan Li, ayahnya yang berusia 84 tahun mengajukan surat kepada jaksa, menuntut penghentian kasus tersebut. Jaksa tidak menanggapi pria lanjut usia tersebut, namun segera mendakwa Li dan memindahkan kasusnya ke Pengadilan Kabupaten Fumeng.

Ayah Li menghubungi hakim Li Bo pada tanggal 17 Oktober sebagai pembela keluarga dan meminta untuk meninjau kembali berkas kasusnya. Li (hakim) menolak permintaannya dan mengatakan dia akan memberi tahu dia tiga hari sebelumnya setelah dia memutuskan tanggal persidangan.

Li hadir di Pengadilan Kabupaten Fumeng pada tanggal 1 November. Dia memecat pengacara yang ditunjuk pengadilan yang ditetapkan untuk mengajukan pengakuan bersalah untuknya, dan Li membela dirinya sendiri dan mengajukan pengakuan tidak bersalah. Ayahnya pun membelanya.

Hakim mengumumkan pada tanggal 13 November bahwa Li dijatuhi hukuman selama 3,5 tahun dan denda 8.000 yuan. Ayahnya menerima putusan tersebut dua hari kemudian dan telah mengajukan banding atas namanya ke Pengadilan Menengah Kota Fuxin.

Wanita Jiangxi Dihukum Penjara karena Menulis Surat yang Mendesak Instansi Pemerintah untuk Berhenti Menganiaya Keyakinannya

Minghui.org mengonfirmasi pada November 2023 bahwa Xu Chunmei dari Kabupaten De’an, Provinsi Jiangxi, dijatuhi hukuman 1,5 tahun dan denda 10.000 yuan pada 19 Juli 2023.

Xu, 49 tahun, juga dikenal sebagai Ding Chunmei, ditangkap pada 18 Juni 2021 saat bekerja di apotek. Polisi mengatakan mereka menangkapnya setelah mereka mengetahui bahwa dia mengirimkan materi informasi Falun Gong dan menulis surat kepada tiga lembaga pemerintah, mendesak mereka untuk tidak berpartisipasi dalam penganiayaan. Materi dan surat-surat tersebut dimasukkan sebagai bukti penuntutan terhadapnya ketika Pengadilan Kabupaten Yongxiu memvonisnya pada 19 Juli 2023. Xu menolak menandatangani putusannya dan dia menegaskan bahwa dia tidak melanggar hukum apa pun dengan berlatih Falun Gong atau meningkatkan kesadaran kepada orang-orang tentang penganiayaan.

Xu pergi ke Beijing untuk mengajukan permohonan setelah penganiayaan dimulai pada tahun 1999. Dia ditangkap dan ditahan di Stadion Fengtai. Petugas dari kantor polisi lokal di Kabupaten De’an pergi ke Beijing dan membawanya kembali. Mereka menahannya di pusat penahanan dan berusaha memaksanya menulis pernyataan melepaskan Falun Gong dengan mengancam akan menahannya untuk waktu yang lama. Dia menolak untuk mematuhinya.

Selama penahanannya, polisi masuk ke rumahnya dan menyita semua buku Falun Gong. Laci-lacinya dibiarkan terbuka dan pakaian serta selimutnya berserakan di tanah.

Xu dijatuhi hukuman kamp kerja paksa selama dua tahun pada tahun 2000, ketika anaknya baru berusia tiga tahun. Tidak dapat menahan tekanan mental, suaminya berhenti berlatih Falun Gong. Namun polisi masih terus-menerus mengganggu keluarga tersebut. Setelah hidup dalam ketakutan selama bertahun-tahun, ayah mertua Xu, yang tinggal bersama pasangan tersebut, berjuang dengan kesehatan yang semakin menurun dan meninggal pada Juni 2010.

Xu ditangkap lagi pada April 2014 karena menyebarkan materi informasi tentang Falun Gong. Dia ditahan selama 15 hari.

Tragedi Keluarga

Pasangan Suami Istri Dijatuhi Hukuman Penjara karena Berlatih Falun Gong

Sepasang suami istri di Kota Chaoyang, Provinsi Liaoning, baru-baru ini dijatuhi hukuman penjara karena keyakinan mereka terhadap Falun Gong. Yang Bin [pria] dijatuhi hukuman satu tahun dan Hu Xuefei divonis tiga tahun. Rincian tentang dakwaan, persidangan, dan hukuman mereka tidak jelas. Putri pasangan tersebut, yang bergantung pada mereka untuk membiayai studinya di sebuah perguruan tinggi di luar Tiongkok, sedang berjuang untuk membiayai hidup dirinya sendiri.

Ibu Hu yang sedang sakit, berusia 80-an tahun, sangat putus asa atas penangkapannya hingga dia meninggal tak lama kemudian.

Hu dan Yang ditangkap pada 11 Mei 2023. Polisi menggeledah rumah dan tempat penyimpanan mereka, menyita printer dan banyak barang pribadi lainnya. Mereka dimasukkan ke Pusat Penahanan Kota Chaoyang pada hari yang sama.

Pada pukul 01.00 dini hari tanggal 12 Mei, beberapa jam setelah penangkapan Hu, dia berhasil menelepon keluarganya dan meminta mereka membantu merawat orang tuanya yang sudah lanjut usia, terutama ibunya yang berada di rumah sakit. Dia juga meminta keluarganya untuk menghubungi putrinya dan memberi tahu remaja putri tersebut bahwa dia harus memikirkan sendiri cara membayar uang kuliah dan biaya hidup.

Penangkapan Hu membuat ibunya hancur, yang kondisinya dengan cepat memburuk. Hu tidak diizinkan menemui ibunya untuk terakhir kalinya atau menghadiri pemakamannya.

Kehilangan Istrinya karena Penganiayaan terhadap Falun Gong, Pria Beijing Dihukum Penjara Kedua karena Keyakinannya

Zhang Yuhua, seorang warga Distrik Daxing, Beijing, dijatuhi hukuman satu tahun sepuluh bulan dan denda 3.000 yuan karena keyakinannya pada Falun Gong.

Zhang, berusia 50-an, ditangkap di rumahnya pada 7 Maret 2022, setelah dilaporkan karena membagikan materi informasi Falun Gong. Dia hadir di pengadilan untuk pertama kalinya pada 18 November 2022. Hakim Liu awalnya menjadwalkan dua sidang lagi pada tanggal 12 dan 23 Oktober 2023, namun membatalkan keduanya karena alasan yang tidak diketahui. Dia kemudian menetapkan tanggal sidang baru pada 6 November 2023, namun rincian sidang tersebut masih diselidiki. Juga tidak jelas apakah Zhang dijatuhi hukuman pada tanggal 6 November atau setelahnya.

Ini bukan pertama kalinya Zhang menjadi sasaran penganiayaan karena keyakinannya pada Falun Gong. Dia sebelumnya ditangkap pada 1 Oktober 2013 karena memasang spanduk bertuliskan “Sejati-Baik-Sabar” [ajaran inti Falun Gong], yang kemudian mengakibatkan hukuman penjara empat tahun.

Selain cobaan berat yang dialaminya, istrinya, Kang Shuxia, dan ibunya, Ma Shulan, 85 tahun, juga menjadi sasaran penganiayaan karena berlatih Falun Gong. Kang dijatuhi hukuman satu setengah tahun kerja paksa pada tahun 2001. Dia ditangkap lagi pada 21 November 2004 karena berbicara dengan orang-orang tentang Falun Gong di jalan. Dia dijatuhi hukuman tiga tahun dan mengalami penganiayaan brutal di Penjara Wanita Provinsi Sichuan. Saat dia dibebaskan pada tahun 2007, dia menderita gangguan mental akibat penganiayaan. Dia tidak pernah sembuh dan menderita tekanan darah tinggi, gagal ginjal dan pendarahan otak sekitar tahun 2009. Dia meninggal pada tahun 2012, pada usia 48 tahun.

Ibu mertua Kang, Ma, ditangkap tiga kali selama bertahun-tahun dan menjalani hukuman satu setengah tahun di kamp kerja paksa karena berlatih Falun Gong. Dia tinggal bersama Zhang sebelum penangkapannya. Hukuman yang dijatuhkan kepada putranya baru-baru ini telah membuatnya harus hidup sendirian meskipun usianya sudah lanjut.

Laporan Terkait:

Reported in October 2023: 65 Falun Gong Practitioners Sentenced for Their Faith

Dilaporkan pada bulan September 2023: 104 Praktisi Falun Gong Dihukum karena Keyakinannya

Dilaporkan pada Agustus 2023: 66 Praktisi Falun Gong Dihukum karena Keyakinannya

Dilaporkan pada bulan Juli 2023: 74 Praktisi Falun Gong Dihukum karena Keyakinannya

Dilaporkan pada Paruh Pertama Tahun 2023: 702 Praktisi Falun Gong Dihukum karena Keyakinan Mereka

Dilaporkan pada Bulan Mei 2023: 133 Praktisi Falun Gong Dihukum karena Keyakinannya

Dilaporkan pada Bulan April 2023: 128 Praktisi Falun Gong Dihukum karena Keyakinannya

Dilaporkan pada Bulan Maret 2023: 116 Praktisi Falun Gong Dihukum karena Keyakinannya

Dilaporkan pada Bulan Februari 2023: 110 Praktisi Falun Gong Dihukum karena Keyakinannya

Dilaporkan pada Bulan Januari 2023: 117 Praktisi Falun Gong Dihukum karena Keyakinannya