Setelah meninggalkan supermarket pada suatu sore, saya mencari taksi. Taksi segera berhenti tepat di depan saya. Pengemudinya adalah seorang wanita dengan maskernya. Saya tidak bisa melihat wajahnya dengan baik, tapi dia menatap saya seolah-olah dia mengenal saya.
Saya seorang mahasiswa dan ibu saya adalah praktisi Falun Dafa. Selama pandemi virus corona, universitas berada di bawah penguncian ketat dan kami tidak diizinkan meninggalkan kampus bertembok tanpa izin. Selama satu akhir pekan, ada wabah norovirus dan lebih dari 100 mahasiswa dikarantina.
Saya seorang perawat. Beberapa tahun ini, saya telah bertemu banyak orang yang berjodoh di ruang konsultasi. Setelah mereka memahami fakta kebenaran Falun Dafa, mereka diberkati. Beberapa contoh yang tertulis di bawah ini membuktikan keindahan Dafa, dan saya berterima kasih atas belas kasih Guru.
Beberapa hari yang lalu, seorang petugas polisi setempat datang ke rumah saya dengan empat petugas dari Kantor Polisi Haidian. Mereka mengaku sedang melakukan survei. Mereka bertanya apakah saya masih berlatih Falun Dafa dan apakah saya memiliki buku yang berhubungan dengan Falun Dafa. Saat saya melihat wajah mereka, saya tidak merasa takut dan saya berbicara dengan mereka dengan tenang. Usia mereka berkisar antara 30 hingga 50 tahun.
Sejak Partai Komunis Tiongkok mulai menganiaya Falun Gong, disiplin spiritual kuno, pada tahun 1999, tak terhitung banyaknya praktisi yang mengalami pelecehan, penangkapan, penahanan, pemenjaraan, dan penyiksaan.
Setelah tanggal 20 Juli 1999, Shifu meninggalkan New York, berada di tengah gunung dengan hening mengamati keadaan dunia. (Dipublikasikan pada tanggal 19 Januari 2000)
Artikel Terbaru
Berita & Peristiwa
Tentang Dafa
Penganiayaan
Perspektif
Karma & Kebajikan
Materi-materi
Setelah tanggal 20 Juli 1999, Shifu meninggalkan New York, berada di tengah gunung dengan hening mengamati keadaan dunia. (Dipublikasikan pada tanggal 19 Januari 2000)