Praktisi Falun Dafa (Falun Gong) di Israel berkumpul di Nazareth dan mengadakan aksi damai pada Hari Natal, 25 Desember, untuk meningkatkan kesadaran akan penganiayaan yang sedang berlangsung terhadap praktisi Falun Gong di Tiongkok.
Selengkapnya
Pada bulan November tahun lalu, pandemi sangat parah di Provinsi Hebei. Pintu masuk ke setiap desa di daerah kami ditutup dan pintu gerbang ke halaman masing-masing rumah ditutup dengan kawat untuk karantina rumah. Suatu hari, suami saya merasa kedinginan dan demam di malam hari.
Saya dibesarkan dalam keluarga yang sangat percaya akan keberadaan dewa dan Buddha. Ayah saya selalu mengajari kami bahwa menderita kehilangan bukanlah kehilangan yang nyata, melainkan sebuah berkah. Saya tidak sepenuhnya mengerti apa artinya saat masih kecil, tetapi saya tahu harus mempercayainya. Saya menikah dengan keluarga besar. Suami saya memiliki lima saudara laki-laki dan tiga saudara perempuan yang lebih tua.
Pada tahun 2021, kematian 132 praktisi Falun Gong yang meninggal akibat penganiayaan terhadap keyakinan mereka telah diverifikasi. Kematian baru yang tercatat termasuk 2 praktisi yang meninggal pada 2017, 3 pada 2018, 2 pada 2019, 24 pada 2020, dan 101 pada 2021.
Saya telah berlatih Falun Dafa sejak Agustus 1997. Dengan perlindungan Guru Li Hongzhi, kultivasi saya relatif lancar selama 20 tahun terakhir. Pada usia 63 tahun, saya terus merasa berterima kasih kepada guru.
Saya mulai berlatih Falun Dafa pada tahun 2008. Sebelumnya, saya penganut agama selama lebih dari 20 tahun meskipun saya selalu merasa bahwa itu bukanlah apa yang sebenarnya saya inginkan. Saya berdoa kepada Dewa dan Buddha untuk membantu saya menemukan latihan kultivasi yang dapat membawa saya kembali ke asal saya yang sebenarnya.
Praktisi Falun Gong di 36 negara baru-baru ini menyampaikan kepada pemerintah mereka masing-masing daftar terbaru dari pelaku yang terlibat dalam penganiayaan terhadap latihan spiritual itu di Tiongkok. Daftar tersebut diserahkan sekitar 10 Desember 2021, pada Hari Hak Asasi Manusia Internasional. Praktisi meminta pemerintah mereka untuk melarang para pelaku dan anggota keluarga mereka memasuki negara-negara tersebut, dan membekukan aset mereka.
Setelah tanggal 20 Juli 1999, Shifu meninggalkan New York, berada di tengah gunung dengan hening mengamati keadaan dunia. (Dipublikasikan pada tanggal 19 Januari 2000)
Artikel Terbaru
Kultivasi
Berita & Peristiwa
Tentang Dafa
Penganiayaan
Perspektif
Karma & Kebajikan
Materi-materi
Setelah tanggal 20 Juli 1999, Shifu meninggalkan New York, berada di tengah gunung dengan hening mengamati keadaan dunia. (Dipublikasikan pada tanggal 19 Januari 2000)