Setelah mengalami lebih dari sepuluh tahun siksaan penjara karena berlatih Falun Gong, seorang warga Kota Harbin, Provinsi Heilongjiang menyerah pada tekanan mental dan fisik dan meninggal pada 6 Juli 2022.
Falun Gong, juga dikenal sebagai Falun Dafa, adalah disiplin spiritual yang telah dianiaya oleh rezim komunis Tiongkok sejak 1999. Suami Jiang menerima telepon dari Pusat Penahanan Distrik Baoshan pada sore hari tanggal 24 Desember.
Guru Li Hongzhi (pencipta Falun Dafa) menceritakan kisah seorang kultivator yang memiliki keterikatan akan kegembiraan hati dan rasa takut ketika dia akan mencapai Buah Status Arhat, dan kemudian turun tingkatannya. Keterikatan akan rasa takut adalah penghalang fatal dalam kultivasi.
Saya bermimpi tadi malam. Mimpi itu sangat jelas sehingga saya terbangun dengan gemetar ketakutan. Saya bukan orang yang penakut, tetapi saya sangat ketakutan karena apa yang saya lihat dalam mimpi saya begitu jelas dan nyata. Saya merasa tersadarkan oleh Guru untuk menuliskannya, dan saya dengan tulus berharap rekan-rekan praktisi yang tertinggal dalam kultivasi mereka akan bergegas memanfaatkan waktu dan menjadi lebih rajin.
Suatu hari saya sedang berjalan-jalan dan memperhatikan satu keluarga di depan saya. Seorang pria paruh baya berada di beberapa langkah di depan pasangan suami isteri yang lebih tua. Pasangan tua ini sama-sama menggunakan tongkat untuk menstabilkan badan mereka. Tiba-tiba, lelaki tua itu jatuh dengan suara yang keras. Banyak orang yang lewat berhenti dan melihat, tetapi tidak ada yang mencoba membantunya. Seseorang bahkan berteriak, “Jangan menyentuhnya! Jangan menariknya!” Karena ada banyak penipuan untuk memeras uang dari orang yang baik.
Setelah Beijing mengakhiri penguncian pandemi, jumlah orang yang positif virus Corona tiba-tiba melonjak, sehingga banyak orang di jalanan adalah orang-orang yang positif virus Corona. Saya keluar mengklarifikasi fakta pada 10 Desember 2022 tanpa rasa takut, membujuk orang-orang mundur dari Partai Komunis Tiongkok (PKT) dan organisasi pemudanya. Dalam perjalanan pulang, saya pergi membeli sayur di warung. Saya melihat jumlah orang di warung terus bertambah dan hati saya goyah. Ketika antrean untuk membayar semakin panjang, saya berpikir, “Ada begitu banyak orang di ...
Setelah tanggal 20 Juli 1999, Shifu meninggalkan New York, berada di tengah gunung dengan hening mengamati keadaan dunia. (Dipublikasikan pada tanggal 19 Januari 2000)
Artikel Terbaru
Berita & Peristiwa
Budaya
Tentang Dafa
Penganiayaan
Perspektif
Karma & Kebajikan
Materi-materi
Setelah tanggal 20 Juli 1999, Shifu meninggalkan New York, berada di tengah gunung dengan hening mengamati keadaan dunia. (Dipublikasikan pada tanggal 19 Januari 2000)