Suatu malam sebelum Tahun Baru Imlek 2020, saya bermimpi, atau harus saya katakan, sebuah penglihatan yang jelas. Saya melihat sebuah lukisan besar berdiri di lemari kamar saya. Lukisan itu lebarnya sekitar 180cm dan tingginya 90cm. Ada tujuh karakter (tinggi 10 sampai 12cm) di bagian atas yang berbunyi: “Lukisan Pengikut Dafa Menyelamatkan Orang.” Karakter “Lukisan” ditulis dalam bentuk tradisional.
Tiap tahun, tanggal 20 Juli adalah hari spesial. Pada hari ini 22 tahun yang lalu, sekitar 100 juta praktisi Falun Gong yang tidak bersalah tiba-tiba menjadi korban penganiayaan Partai Komunis Tiongkok (PKT), yang masih berlanjut hingga hari ini.
Tanggal 20 Juli ini mengenang-22 tahun dimulainya penganiayaan Partai Komunis Tiongkok (PKT) terhadap Falun Dafa (juga dikenal sebagai Falun Gong), sebuah latihan pikiran-tubuh berdasarkan prinsip-prinsip Sejati-Baik-Sabar. Selama bertahun-tahun, para praktisi Falun Gong di dalam dan di luar Tiongkok terus menginformasikan kepada publik tentang apa itu Falun Gong dan menyanggah propaganda kebencian PKT.
Pada tanggal 20 Juli 2021, menandai 22 tahun penganiayaan Falun Gong oleh Partai Komunis Tiongkok (PKT). Ini juga menandai 22 tahun upaya praktisi Falun Gong untuk mengungkap penganiayaan ini secara damai. Seorang senator dan empat perwakilan negara menulis surat untuk menyatakan dukungan mereka terhadap Falun Gong dan mengecam penganiayaan PKT. Mereka adalah Senator Larry Taylor dari Distrik 11, Perwakilan Negara Bagian Alma Allen dari Distrik 131, Perwakilan Leo Pacheco dari Distrik 118, Perwakilan Lyle Larson dari Distrik 122, dan Perwakilan ...
Memberi sanksi kepada para pelanggar hak asasi manusia telah menjadi konsensus di antara negara-negara demokratis. Setelah AS mengesahkan Undang-undang Magnitsky pada 2016, Kanada, Inggris Raya, dan 27 negara anggota UE memberlakukan undang-undang serupa. Austria dan Jepang sedang mengerjakan hal yang sama.
Setelah Jiang Guobo kembali ke rumahnya setelah menjalani hukuman lima tahun karena berlatih Falun Gong pada tahun 2014, ia menderita komplikasi jangka panjang akibat pemberian obat secara paksa di penjara. Ia sering merasa mual dan muntah. Perutnya membuncit dan terdapat darah di tinjanya. Dia sangat lemah, pusing, dan terkadang pingsan. Setelah berjuang dengan kesehatan yang buruk selama tujuh tahun, dia meninggal pada tanggal 29 April 2021. Dia berusia 58 tahun.
Setelah tanggal 20 Juli 1999, Shifu meninggalkan New York, berada di tengah gunung dengan hening mengamati keadaan dunia. (Dipublikasikan pada tanggal 19 Januari 2000)
Artikel Terbaru
Kultivasi
Berita & Peristiwa
Penganiayaan
Perspektif
Karma & Kebajikan
Materi-materi
Setelah tanggal 20 Juli 1999, Shifu meninggalkan New York, berada di tengah gunung dengan hening mengamati keadaan dunia. (Dipublikasikan pada tanggal 19 Januari 2000)