Sejarah manusia telah memiliki tradisi panjang dengan batu prasejarah. Banyak kebudayaan memiliki kisah tentang batu yang akan menjadi pertanda perubahan besar dalam perjalanan sejarah, atau mengandung suatu ramalan. Contoh yang terkenal berasal dari novel klasik Tiongkok berjudul Dream of the Red Chamber, di mana sebuah batu giok ajaib ditemukan di mulut tokoh utama Jia Baoyu saat kelahirannya. Giok ini adalah sisa dari batu lima warna yang digunakan Dewi Nüwa untuk menambal Tembok Surga pada ribuan tahun yang lalu.
Selengkapnya
Seorang mantan guru sekolah menengah berusia 43 tahun menderita gangguan mental dan menjadi lumpuh setelah dipenjara dan disiksa selama lebih dari 11 tahun karena berlatih Falun Gong, sebuah latihan spiritual yang dianiaya oleh rezim komunis Tiongkok sejak 1999.
Saat belajar Fa baru-baru ini, saya memiliki pemahaman bahwa pikiran lurus seorang praktisi tampaknya berhubungan dengan melepaskan keterikatan. Dari ajaran Guru, saya menyadari bahwa seorang praktisi seperti wadah, dari mikrokosmos hingga makrokosmos.
Baru-baru ini saya telah menulis rangkaian artikel berjudul “Dialog Dengan Dewa Dari Pegunungan.” Di sini saya ingin membagikan tentang pertemuan saya dengan pelindung Fa. Kali ini saya melihat dua dewa, dan salah satunya adalah peri bergaun putih. Dia ramah pada saya dan rasanya kami mungkin memiliki takdir pertemuan di masa lalu.
Setelah bertahun-tahun memegang teguh keyakinannya pada Falun Gong, seorang wanita berusia 67 tahun di Kota Kunming, Provinsi Yunnan, baru-baru ini dipaksa mengembalikan 39.000 yuan uang pensiunnya oleh Biro Jaminan Sosial setempat.
Di seluruh Provinsi Shanxi, Komite Politik dan Hukum di tingkat provinsi, kota, dan kabupaten telah melaksanakan kampanye “sapu bersih” yang menargetkan praktisi Falun Gong. Kampanye ini bertujuan untuk memaksa setiap praktisi Falun Gong yang ada dalam daftar hitam pemerintah untuk melepaskan keyakinan mereka.
Zhou dan enam praktisi dipindahkan ke Kamp Kerja Paksa Shenxin di Shenyang pada tanggal 10 Mei 2001, dan menjadi sasaran pelecehan. Makanan yang diberikan kepada mereka hampir tidak bisa dimakan, seringkali sup kubis yang berlumpur dan roti jagung setengah matang yang berjamur. Mereka dipaksa berjalan tanpa henti, melakukan senam, mencabuti rumput liar, dan apel. Mereka juga dipaksa untuk menonton video yang memfitnah Falun Gong. Setelah menjalani cuci otak, Zhou mulai memprotes dengan menolak bekerja atau melakukan senam.
Setelah tanggal 20 Juli 1999, Shifu meninggalkan New York, berada di tengah gunung dengan hening mengamati keadaan dunia. (Dipublikasikan pada tanggal 19 Januari 2000)
Artikel Terbaru
Berita & Peristiwa
Tentang Dafa
Penganiayaan
Karma & Kebajikan
Materi-materi
Setelah tanggal 20 Juli 1999, Shifu meninggalkan New York, berada di tengah gunung dengan hening mengamati keadaan dunia. (Dipublikasikan pada tanggal 19 Januari 2000)